Ekstra Part

7.8K 276 20
                                    

Hallo guys aem kambek.
Maap nih lama up ekstra partnya.
Sebelumnya aku mau ucapin terima kasih banyak sama kalian semua yang udah mau baca dan vomment cerita aku. Tanpa kaliam cerita aku bukan apa-apa.
Alhamdulillah cerita ini udah kelar jadi aku ngga punya beban lagi heheee *canda.
Maap juga mungkin ekstra partnya ngga sesuai keinginan kalian. Tapi semoga kalian suka.
Baca yuks.
.
.
.
.
.
Beberapa tahun kemudian.

"Mamaaaaa Amora pergi ke rumah Durian dulu" teriak gadis cantik itu sambil berjalan keluar rumah.

"Namanya Durio bukan Durian kamu ini ganti-ganti nama anak orang aja" ujar Nabila.

"Enakan Durian manggilnya mah, kalau Durio ribet" ujar Amora dan Nabila hanya menggelengkan kepalanya saja melihat kelakuan anaknya yang petakilan seperti Dalvin, tapi yang ini melebihi dari Dalvin dulu.

Amora Dalvina Greyson anak dari Dalvin dan Nabila. Amora dengan sejuta kejahilannya dan lebih petakilan dari ayahnya. Amora menyukai Durio Samudera yang merupakan anak dari sahabat ayahnya sendiri yaitu Ido dan Naura.

Sifat anaknya itu yang membuat Dalvin maupun Nabila mengelus dada sambil geleng kepala.

Apalagi tingkah petakilan dan mulut merecon seorang Amora yang mampu membuat rumah menjadi sangat ramai. Dia juga sering di panggil toa berjalan oleh temannya sendiri.

***

Amora berjalan keluar gerbang dan memasuki rumah yang ada tepat di depan rumahnya itu tanpa mengetuk pintu lagi.

"Hallo epribadiihh Amora yang cantik ini datang untuk menemui pangeran durian" teriakan Amora menggema seantero ruangan.

"Astagfirullah" ujar Ido sambil mengusap kupingnya akibat teriakan Amora sedangkan Naura hanya terkekeh sudah terbiasa dengan sifat Amora.

"Eh ada camer, Durian nya ada om tante ?" tanya Amora.

"Ebuset anak gue di katain durian, eh namanya Durio bukan durian" protes Ido.

"Durio ribet manggilnya enakan durian" ujarnya sambil cengengesan.

"Rio ada di atas di kamarnya, masuk aja sana" ujar Naura lembut.

"Siap tante" ujar Amora sambil hormat pada Naura.

Sejurus kemudian Amora berlari menaiki anak tangga, dia membuka pintu kamar Durio tanpa mengetuk nya lagi membuat pemiliknya terkejut bukan main.

"Eh anju, kalau mau masuk ketuk dulu jangan main nyelonong aja, gue kira setan ternyata jin. Untung aja gue udah selesai pake baju kalau kagak bisa bahaya" ketus Durio sedangkan Amora hanya nyengir.

"Gak papa kan gue calon isteri lo. Btw perut lo ada roti sobeknya gak ?" tanya Amora.

"Calon isteri dari hongkong. Ogah banget gue punya isteri petakilan kaya lo. Dan gausah kepo sama perut gue" jawab Rio masih dengan nada ketusnya.

"Ih sans kali ngomongnya" ujar Amora cemberut.

"Bodo amat. Lagian lo ngapain masuk kamar gue, gak baik anak cewek masuk kamar cowok apalagi gak ketuk dulu" ujar Rio.

"Durian sayang gu-" ucapan Amora terpotong oleh Rio.

"Ehh kutu buldog nama gue Durio bukan durian kagak bisa baca lo" ketus Rio.

"Jangan ketus-ketus dong. Nama durian itu lebih cocok sama lo soalnya lo itu enak-enak nyakitin" ujarnya cengengesan.

"lo pikir gue makanan apa. Udah sono keluar ganggu aja lo" usir Rio namun yang di usir malah masuk dan tiduran di atas ranjangnya.

"Ke.lu.ar" ujar Rio penuh penekanan.

"Gak.mau" balas Amora penuh penekanan juga.

Rio menggeram, dengan gerakan cepat dia menyeret Amora keluar kamarnya dan mengunci pintunya dari dalam.

"Duriann buka woii gue mau masuk. Duriaaannn" Amora terus berteriak sambil menggedor-gedor pintu kamar Rio namun Rio tak membukanya.

Amora berdecak kesal.

"Ishh dasar cowok jahat, gue bilangin ayah baru tau rasa lo" ujar Amora.

Kemudian dia pergi menuruni anak tangga sambil menghentakkan kakinya.

"Loh kok cepet banget pulangnya" ujar Naura.

"Aku di usir sama durian tante" adu Amora sambil pura-pura menangis. Kemudian kembali pulang ke rumah.

Naura hanya menggelengkan kepalanya pasrah, pasti Amora akan menangis dan akan mogok makan akibat ulah anaknya itu.

DALVIN & NABILATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang