43. New Year [END]

7.4K 301 13
                                    

"Syaratnya adalah lo harus mau temenin gue di malam tahun baru ini" ujar Dalvin pada Nabila.

Nabila tercengang mendengar ucapan Dalvin, bukan Nabila tidak mau dia sangat senang karena Dalvin mau berbicara dengannya lagi.

Senyum Nabila mengembang begitu cerahnya. Dengan mata berbinar dia menganggukkan kepalanya.

"Oke sekarang kita siap-siap" ujar Dalvin menarik tangan Nabila masuk ke dalam mobilnya.

Di dalam mobil keadaan mendadak canggung. Hanya keheningan lah yang tercipta. Hingga sampailah Nabila di depan rumahnya.

"Vin lo mau mampir dulu gak ?" tanya Nabila yang di balas gelengan oleh Dalvin.

"Nanti gue jemput lo jam 11 ya, tapi lo jangan ngebo" ujar Dalvin.

"Ishh lo mah ya nggak bakal tidur lah. Okedeh gue tunggu ya" ujar Nabila sambil melambaikan tangannya pada Dalvin.

Mobil Dalvin melaju meninggalkan pekarangan rumah Nabila. Perasaan Nabila senang bukan main. Senyumnya selalu terpancar di wajahnya.

"Ekhem, roman-romannya ada yang baikan nih" celetuk Genta di ruang tv.

"Eh bang Gen lo belum tidur ternyata. Lagi apa bang ?" tanya Nabila mengalihkan agar Genta tak banyak tanya.

"Kayanya mata lo bermasalah nih, jelas-jelas gue lagi nonton tv" kesal Genta.

"Lo udah baikan sama Dolpin ?" tanya Genta.

"Eh Dalvin bang, enak aja lo ngatain dolpin" dengus Nabila.

Genta membuang nafas beratnya.

"Enakan manggil dolpin dek lebih berasa gitu" ujar Genta.

"Sekarepmu bang, aku ra urus" kesal Nabila kemudian berjalan menaiki anak tangga menuju kamarnya.

"Ck.Efek lo besar juga Vin" gumam Genta.

Nabila membongkar seluruh isi lemarinya. Dia bingung akan menggunakan baju apa untuk jalan dengan Dalvin.

"Duh pake baju apa yaa, kayanya gue harus tanya bang Gen nih" gumam Nabila.

Nabila menuju kamar Genta, ya Genta sudah ada di kamarnya setelah Nabila masuk ke dalam kamarnya. Nabila menggedor-gedor pintu kamar Genta membuat Genta berteriak karena terganggu.

"Bang Genteng bantuin gue dong" teriak Nabila.

"Panggil nama gue yang bener. Dasar adek durhaka lo" balas Genta berteriak.

"Ehh maksud gue bang Ganteng bang sorry typo" ujar Nabila.

Tak lama pintu pun terbuka menampilkan sosok Genta yang sudah rapih dengan pakaiannya. Nabila menatap Genta penuh kagum.

"Bang sejak kapan lo jadi ganteng begini ?" tanya Nabila yang membuat Genta mendengus kesal.

"Butuh bantuan apaan lo ?" tanya Genta.

"Hehee gue minta lo pilihan baju yang cocok buat gue bang" jawab Nabila.

Genta menaikkan sebelah alisnya.

"Lo mau jalan sama si Dolpin ?" tanya Genta lagi dan Nabila mengangguk.

"Lo pake daster aja dek kalau ngga baju renang atau baju bola" saran Genta yang membuat Nabila ingin membakar Genta hidup-hidup sekarang juga.

"Gue serius bang" ujar Nabila memelas.

"Gue juga serius Nab, Dolpin pernah bilang kan 'gimanapun keadaan lo gue bakal tetep cinta sama lo'. Nah lo make baju yang tadi gue saranin Dolpin gak bakalan berpaling" ujar Genta.

DALVIN & NABILATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang