34. Secret

5K 261 9
                                    

Typo merajalela.


Nabila membereskan buku-buku pelajarannya karena dia telah selesai belajar. Matanya menatap buku diary yang sudah lama tak dia sentuh. Nabila mengambil diary itu dan membukanya lembar demi lembaran, bibirnya terangkat  membentuk senyuman manis kala dia membaca tulisannya itu.

"Ternyata dulu gue alay ya" gumamnya sambil terkekeh pelan.

Kemudian dia mengambil bolpoin dan mencoretkan tinta dibuku diary itu. Air matanya tiba-tiba mengalir begitu saja ketika menulis. Setelah selesai dengan tulisannya Nabila hendak menutup diarynya namun setetes darah segar meninggalkan noda di hasil karyanya itu.

Dia memegang hidungnya yang lagi-lagi mengeluarkan darah. Kepalanya tiba-tiba sakit seperti di tusuk benda tajam.

"Ibuuu" teriak Nabila karena tidak tahan dengan sakitnya itu.

Tak lama, pintupun terbuka menampakkan sosok ibunya bersama Genta. Fitra sudah tak tinggal lagi bersamanya karena tak mau terus merepotkan keluarga Nabila.

"Ya ampun sayang kamu kenapa nak ?" tanya sang ibu khawatir.

"Kepala Nabila sakit bu" jawab Nabila masih memegangi kepalanya yang sakit.

"Lo mimisan ?" tanya Genta yang melihat bekas darah di hidung Nabila. Nabila mengangguk menjawab pertanyaan Genta.

"Gen kita bawa Nabila ke rumah sakit ya" ujar Ibunya dan disetujui oleh Genta.

Genta segera menggendong Nabila membawanya ke mobil dan segera menuju ke rumah sakit.

Sampai dirumah sakit Nabila segera diperiksa oleh sang dokter.

"Gimana dok, anak saya kenapa ?" tanya ibu Nabila ketika sang dokter telah selesai memeriksa Nabila.

"Ibu ikut saya ke ruangan, ada yang ingin saya bicarakan" ujar sang dokter.

Ibu Nabila akhirnya mengikuti dokter ke ruangannya.

"Silahkan duduk bu" ujar dokter itu. Ibu Nabila mengangguk dan duduk.

"Jadi begini bu, anak ibu mengidap penyakit kanker otak stadium 2, dia harus segera mendapatkan pengobatan yang intensif sebelum sel kanker itu merusak saraf di otaknya yang akan mengakibatkan kebutaan" jelas sang dokter.

Mita tak dapat membendung lagi air matanya, dia sungguh tidak percaya anaknya mengidap penyakit yang serius.

"Dok saya mohon lakukan yang terbaik untuk anak saya, tapi jangan operasi" pinta Mita lirih.

Dokter membuang nafas lelahnya.

"Saya akan berusaha untuk mencari cara pengobatan Nabila tanpa operasi" ujar dokter itu.

"Terima kasih dok, saya permisi untuk menemui anak saya"

"Iya bu, silahkan"

Mita keluar dari ruangan dokter masih menangis, didepan ruangan Genta sudah menunggu ibunya itu.

"Bu apa kata dokter ? Ibu kenapa nangis" tanya Genta.

"Adik kamu Gen, kata dokter dia sakit kanker otak stadium 2" ujar Mita yang kini semakin menangis.

Genta diam mematung terkejut dengan apa yang dikatakan ibunya.

"Ibu mohon kamu jangan kasih tau Nabila ya Gen, ibu gak mau dia kepikiran dan bisa buat dia drop" ujar Ibunya, Genta hanya mengangguk pasrah.

"Yasudah kita ke ruangan Nabila" ajak Ibunya dan lagi-lagi Genta hanya mengangguk.

Sampai diruangan, terlihatlah Nabila yang terduduk di brankar rumah sakit.

"Ibu apa kata dokter, Nabila gak apa-apa kan ?" tanya Nabila penasaran.

Mita tersenyum sambil mengusap lembut rambut panjang Nabila.

"Kata dokter kamu cuma kelelahan aja" ujar ibunya yang pasti berbohong.

"Makanya jangan pacaran mulu dong sampe-sampe kecapean gitu" celetuk Genta yang sedari tadi bungkam.

Nabila mengerucutkan bibirnya.

"Ck. jomblo mah sirik ae, makanya cari pacar sono" ledek Nabila.

"Wahh cari masalah ni bocah" ujar Genta sambil menaikkan lengan bajunya dan mendekati Nabila.

Nabila yang sudah tau apa yang akan dilakukan Genta segera memeluk Mita meminta pertolongan.

"Hushh Genta jangan jail ih, adik kamu harus istirahat" ujar Ibunya. Nabila yang mendapatkan pembelaan dari ibunya meledek Genta sambil menjulurkan lidahnya.

Genta mendengus kesal.

"Awas lo ya kalau udah sembuh nanti" ancam Genta.

"Gak takut, wleee"

Mita menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah kedua anaknya ini. Ada rasa bahagia bercampur sedih di hatinya. Dia bahagia melihat Nabila tersenyum bersama kakaknya tapi dia bersedih karena Nabila harus menerima kenyataan pahit tentang penyakitnya.

"Nabila istirahat ya" ujar Mita lembut.

"Tapi Nabila pengen pulang bu, Nabila gak mau di rumah sakit bau obat" ujar Nabila manja.

"Namanya rumah sakit wajarlah bau obat, kalau mau wangi ke tukang parfum sono" celetuk Genta.

"Ishh jomblo diem aja deh, berisik tau" ujar Nabila.

"Mentang-mentang udah pacaran sama kecebong Amerika aja sombong lo" ujar Genta.

"Ih segitu Dalvin ganteng dibilang kecebong amerika, kak Gen tuh anaconda danau toba" ledek Nabila.

"Eh kutil anaconda ada di Amazon bukan danau toba, bego dipelihara" ledek Genta.

"Hwaa ibu kak Gen jahat ngatain aku kutil sama bego, akukan pinter" teriak Nabila.

"Iya lo pinter banget, pinter gangguin orang hahaa" tawa Genta pecah di ruangan itu.

"Genta jangan berisik dong, ini rumah sakit" tegur sang Ibu.

"Sukurin, emang enak di omelin" ledek Nabila.

"Kamu juga Nabila harus banyak istirahat" ujar Ibunya lagi.

Genta menahan tawanya melihat Nabila yang juga ditegur oleh Mita.

"Emang enak ditegur juga" ujar Genta tanpa suara.

Nabila mengerucutkan bibirnya, kemudian tidur di brankar rumah sakit. Genta mendekati Nabila untuk mengusap rambutnya.

"Gue harap lo bisa terus ceria kaya gini Nab, meskipun keadaan lo gak memungkinkan" gumam Genta.

"Maksud kak Gen gak memungkinkan apa ?" tanya Nabila yang membuka matanya. Genta terkejut, dia kira Nabila sudah tertidur tapi ternyata belum.

"Kak Gen, maksud kaka tadi apa ?" tanya Nabila penasaran.

Genta bingung harus menjawab apa, dia tidak mungkin memberitahu penyakit Nabila yang sebenarnya.

"Kak Gen jawab aku" paksa Nabila.

"Maksud kaka, kamu sakit ka-" ucapan Genta terpotong oleh Mita.

"Genta sebaiknya kamu pulang nak, kamu juga harus istirahat. Besok kamu harus sekolah" ujar Mita.

Genta membuang nafas beratnya kemudian mengangguk. Setelahnya Genta pamit kepada Nabila dan Mita lalu pulang ke rumah.

Maaf gue ngerahasiain tentang penyakit lo dek. Batin Genta.

Holla
Author yang manis ini kambeekkk.
Maap banget nih baru up soalnya authornya lagi sok sibuk banget.

Mungkin untuk seminggu ke depan author gabisa up, karna author mau UAS
Doain ya semoga author bisa ngerjain soalnya lancar dan dapat nilai yang memuaskan. Amiinnn.

Okelah itu part kali ini seru gak ?
Penasaran gak ?
Jangan lupa tinggalkan jjejak kalian yaww

Salam manis dari Realzv.

DALVIN & NABILATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang