04

13K 1.3K 139
                                    

"Minta nomor telpon mu," ucap Taehyung cepat.

"Untuk apa?" Tanya Nami.

"Tentu saja untuk menghubungimu. Aku tidak pernah tahu kapan aku akan memerlukanmu. Tak mungkin juga setiap hari aku harus kesini," desis Taehyung.

Nami mengambil ponsel Taehyung yang sedari tadi sudah disodorkan oleh pria itu, kemudian mengetikkan nomor telponnya.

"Oh ya, mungkin kita akan bertemu setiap hari sabtu," lanjut Taehyung.

"Aku tahu. Itu sudah tertera didalam kontrak," ungkap Nami.

Taehyung memperhatikan wajah gadis itu dengan teliti. Gadis ini berbeda. Kulitnya tak seputih orang korea kebanyakan namun wajahnya mulus tanpa lecet dan jerawat. Bola mata gadis itu berwarna coklat pekat. Dan juga hidung gadis itu tak semancung gadis-gadis kebanyakan.

"Kenapa? Ada yang salah denganku?" Tanya Nami gugup.

"Tidak. Kau bukan gadis korea?" Tanya Taehyung.

Nami menghembuskan nafasnya pelan. Apa benar-benar mudah menebak dirinya bukanlah gadis korea?

"Ya. Aku bukan gadis korea. Aku tidak lahir dan tinggal disini selamanya," jawab Nami.

"Lalu, kau berasal dari mana? China? Jepang? Amerika?" Tanya Taehyung.

"Indonesia. Aku berasal dari sana,"

Taehyung menganggukkan kepalanya. Pantas saja gadis ini berbeda dari gadis yang pernah ia temui.

"Kau orang asia. Tapi kenapa bola matamu berwarna coklat?" Tanya Taehyung. Jujur, Taehyung tahu jika bola mata orang Asia pasti berwarna hitam. warna bola matanya juga hitam.

"Memang. Bola mataku awalnya berwarna hitam, sama sepertimu dan orang Asia lainnya. Tapi karena mataku rusak, warna bola mataku jadi berganti menjadi warna coklat," jelas Nami.

"Memang bisa?" Tanya Taehyung tak percaya.

"Ya. Aku buktinya," jawab Nami.

"Baiklah. Aku pergi dulu. Sampai bertemu dihari sabtu!" Ucap Taehyung sembari memamerkan senyum kotaknya.

~~~ ~~~~

"Darimana? Kau terlambat 30 menit dari jadwal yang sudah ditetapkan," ucap Namjoon.

"Dari Flat seseorang. Aku ada urusan dengannya," jawab Taehyung sekenanya.

"Kau sudah menemukannya?" Tanya Jimin.

"Ya. Dia gadis yang tak banyak menuntut. Dia juga bukan gadis korea. Sangat cocok untuk diajak kerja sama," jawab Taehyung.

"Kau sudah memastikan jika dirinya bukan Fans kita?" Tanya Hoseok. Ia takut jika Taehyung malah melukai hati gadis itu. Maka, lebih baik Taehyung mencari orang yang bukan termasuk kedalam Fans mereka.

"Ya. Didalam Flat nya tak ada yang berbau tentang dunia peridolan. Tak ada juga gambar-gambar kita," jawab Taehyung santai.

Semua member mengangguk. Setidaknya, mereka lega. Taehyung tak salah pilih sasaran.

"Kau membayarnya berapa sampai ia mau kau sewa?" Tanya Jin penasaran.

"1.000.000 won setiap kali pertemuan," balas Taehyung.

"Kau menjamin keselamatannya kan?" Tanya Jungkook lagi.

"Tentu. Tapi, aku tak bisa selalu berada disampingnya. Lagipula dia hanya kekasih sewaan," Taehyung menjawabnya dengan santai.

"Aku jadi penasaran dengan gadis-mu itu. Apa dia cantik?" Tanya Yoongi.

"Ya. Dia cantik," jawab Taehyung. Pikirannya kembali membayangkan wajah Nami. Cantik. Itu kesan pertama yang Taehyung berikan padanya.

"Jadi siapa namanya?" Tanya Namjoon.

"Astaga! Aku lupa menanyakan namanya!" Ungkap Taehyung.

~~~ ~~~~

Nami berjalan takut-takut. Di Kampus sedang hangat gossip jika Taehyung berpacaran dengan seorang gadis. Namun sayang, identitas gadis itu masih disembunyikan. Banyak Fans yang patah hati karena Taehyung sudah ada yang punya. Apalagi, Taehyung mengabarkan hal ini setelah rumor tak sedap itu beredar.

"Namira!" Raemi memanggil Nami dengan suara yang amat kencang. Bahkan saat Raemi memanggilnya, semua mata jadi tertuju padanya sesaat.

Raemi merangkul bahu Nami dan tertawa pelan.

"Kenapa kau berjalan seperti seorang maling?" Tanya Raemi.

Nami meneguk ludahnya susah. Jangan sampai Raemi tahu.

"Tidak ada apa-apa. Memangnya salah jika aku berjalan seperti itu?" Tanya Nami.

"Tidak juga sih. Oh ya, besok jadi kan?" Tanya Raemi.

Nami membalas pertanyaan Raemi dengan sekali anggukan.

"Oke. Nanti aku tunggu di perempatan jalan seperti biasanya! Jangan telat. Aku tak suka menunggu!" Desis Raemi.

"Iya, iya. Kau ini banyak peraturannya," ucap Nami sembari terkekeh pelan.

Mereka kembali berjalan menyusuri koridor kampus. Kelas mereka kali ini berada diujung gedung dan masih sangat jauh.

"Oh ya, kau tak patah hati karena Taehyung sudah punya kekasih?" Tanya Raemi dan pertanyaan tersebut sukses membuat Nami tersedak ludahnya sendiri.

"Tidak. Lagipula aku tak ada hak untuk cemburu. Aku cuma seorang Fans," jawab Nami.

Jika itu bukan dirinya, Sudah pasti Nami akan jejeritan dikamar dan menangis seharian.

"Wah, kau Fans yang terlalu polos. Seharusnya kau itu bisa mengklaim jika Taehyung itu adalah pacarmu. Ya, setidaknya pacarmu di dunia khayalan," kekeh Raemi.

"Lalu, bagaimana denganmu jika Jimin ketahuan berpacaran?" Tanya Nami.

"Hei. Jangan berbicara yang aneh-aneh. Jiminku tak seperti itu. Ia sudah janji dengan fansnya bahwa ia akan jomblo seumur hidup," Raemi tertawa pelan dan disusul dengan kekehan kecil dari Nami.

"Kau berlebihan! Jimin itu juga laki-laki dan pasti ada masanya ketika ia tertarik dengan seorang perempuan," Ucap Nami.

"Ya. Dan perempuan itu adalah aku!" Kata Raemi dengan percaya dirinya.

FANGIRL : Lovable Idol [ KTH ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang