"Bagaimana? Kau setuju bukan?" Tanya Taehyung.
Sedangkan kini Nami rasa otaknya sudah tak bisa merespon apa yang Taehyung katakan.
"Biarkan aku berpikir dahulu," pinta Nami.
"1 menit dari sekarang," balas Taehyung yang langsung mendapat tatapan kaget dari Nami.
Nami masih bergelut dengan pikirannya sendiri. Entah apa yang ia pikirkan, Nami juga tidak tahu. Pikirannya benar-benar kacau ditambah dirinya yang benar-benar gugup saat ini karena jaraknya dengan Taehyung cukup dekat.
Taehyung melirik jam tangannya sesaat. Sudah lewat dari 1 menit dari waktu yang ia tentukan. Sedangkan Nami belum juga menjawab pertanyaannya.
"Sudah satu menit," ucap Taehyung. Sedangkan Nami masih diam, tak menggubris perkataan Taehyung.
Taehyung memberikan satu ciuman singkat di bibir Nami, membuat gadis itu tersadar dan memekik pelan.
"Tae-" kaget Nami.
Taehyung memberikan satu ciuman singkat lagi di bibir Nami, membuat gadis itu mundur perlahan dan kesal dengan kelakuan Taehyung.
"Kim Taehyung-" pekik Nami.
Dan lagi, Taehyung memberikan ciuman singkat di bibir Nami kemudian berkata, "ya atau tidak?"
"Ya, ya.." jawab Nami akhirnya yang membuat Taehyung tersenyum dan hendak mencium Nami lagi.
Dengan cepat, Nami segera menutup bibirnya dengan telapak tangannya. Mencegah Taehyung untuk tidak menciumnya lagi.
"Kau tak boleh mencium orang sembarangan Tae! Sebuah ciuman dilakukan atas dasar saling cinta. Disini, kita berdua bahkan tak saling mencintai," jelas Nami. Walaupun telapak tangannya masih menempel di bibirnya sendiri, Taehyung masih bisa mendengar dengan jelas pernyataan Nami.
"Benarkah? Kau belajar itu darimana?" Tanya Taehyung.
"Aku menonton drama-"
Belum sempat Nami menjawab, Taehyung sudah lebih dulu menarik tengkuk Nami dan kembali memberikan gadis itu sebuah ciuman.
Mereka melakukan ciuman panas namun sebentar dikarenakan saat itu hujan sudah berhenti dan hanya menyisakan rintik-rintik.
~~ ~~
Nami dan Taehyung berjalan dengan jarak yang berjauhan. Nami masih belum bisa menormalkan detak jantungnya sejak insiden ciuman tadi.
Sedangkan Taehyung tak habis pikir, kenapa dirinya malah mencium Nami tadi?
Rasa rindu-lah yang membuat dirinya tergerak untuk mencium Nami. Sudah berapa lamakah mereka tidak bertemu? Yang Taehyung rasakan, mereka sudah sangat lama tak bertemu.
"Hei, kau lupa?" Tanya Taehyung yang langsung membuat Nami mengernyit heran.
Taehyung mengulurkan tangannya kearah Nami, membuat Nami tambah heran.
Merasa tak mendapat respon dari Nami, Taehyung segera berjalan menghampiri Nami kemudian menautkan jari-jarinya diantara jari-jari tangan Nami.
"Jangan sia-siakan kesempatan seperti ini. Kau itu salah satu fans yang beruntung bisa bertemu denganku," tutur Taehyung sembari mengeratkan genggamannya.
"Ya, kau benar," jawab Nami sembari tersenyum simpul. Bukankah dia beruntung?
"Tapi tunggu. Aku masih curiga padamu," kata Taehyung.
"Curiga?" Tanya Nami tak mengerti.
"Aku curiga kau berbohong tentang Bias mu di BTS. Ah, Jangan-Jangan kau berbohong dan mengaku jika Jimin itu adalah biasmu bukan?" Tebak Taehyung.
Sebenarnya Taehyung hanya berbicara asal-asalan mengenai hal itu. Namun Nami malah memberikan jawaban yang membuat Taehyung benar-benar terkejut.
"Ya. Kau benar. Tebakanmu benar Tae," gumam Nami. Nami rasa, ini waktunya untuk mengungkapkan kebenaran.
Taehyung benar-benar terkejut sekarang. Ia hanya main-main dan sungguh! Ini benar-benar diluar dugaan.
"Maksudmu? Hei, aku hanya asal menebak tadi. Jangan dianggap serius," ucap Taehyung canggung.
"Tapi tebakanmu benar. Bias ku bukan Jimin," jawab Nami lagi.
"Lalu?"
"Kau. Kau adalah bias-ku," jujur Nami.
"A-apa?" Kaget Taehyung. Pria itu bahkan tak percaya jika sekarang Nami tengah menceritakan sebuah kebenaran.
"Nami-ah, jangan berbohong padaku," tegas Taehyung. Ekspresi mukanya berubah.
"Tae, aku sedang berbicara jujur sekarang. Kau boleh percaya atau tidak dengan apa yang kubilang. Tapi aku sedang jujur sekarang," balas Nami.
"Aku mengidolakanmu, bukan Jimin. Kau yang selalu kusebutkan didepan teman-temanku, bukan Jimin. Kau yang selalu kuharapkan, bukan Jimin. Tapi aku tahu, perasaan ini salah. Kau dan aku memang tak bisa bersama. Kita Bagaikan langit dan tanah," tutur Nami.
Taehyung memperhatikan wajah Nami lekat. Jelas sekali jika mata gadis itu sudah berkaca-kaca. Melihat hal itu, membuat Taehyung makin mengeratkan genggamannya sembari mengusap buku-buku jari Nami.
"Bertemu denganmu adalah sebuah keajaiban. Aku sangat bersyukur pada Tuhan karena telah mempertemukan kita berdua. Walaupun kita bertemu dan harus terjerat masalah sedikit, tapi aku tetap bersyukur," ungkap Nami lagi.
"Aku sadar, semua yang aku inginkan salah. Semenjak aku mengidolakan Bangtan, aku sudah menunjukmu sebagai Biasku untuk pertama kali. Mulanya, perasaanku hanya sebatas Fans dengan Idola, dan sekarang kenapa semuanya berubah, Tae?" Lanjut Nami.
Nami melihat kearah Taehyung, memandang pria itu dengan lekat.
"Aku mencintaimu dan aku tahu kau bahkan tak pernah menaruh perasaan apapun padaku. Maaf, karena aku sudah mencintaimu. Jadi, aku putuskan untuk tak mencintaimu lagi dan hanya memandangmu sebagai idola," lanjut Nami sembari mengakhiri curhatan panjangnya.
Nami menghapus air matanya yang jatuh, kemudian kembali tersenyum.
"Ayo pulang!" Ajak NamiSesaat, sebelum Nami melangkah, Taehyung sudah lebih dulu mendekap tubuh Nami. Pria itu mengeratkan pelukannya.
"Apa rasanya sakit? Apa mencintai idolamu sendiri rasanya benar-benar sakit?" Tanya Taehyung.
"Ya. Sangat sakit. Bahkan aku sempat marah pada diriku sendiri, kenapa aku malah mencintai pria yang tingkat levelnya berbeda denganku. Tapi, rasa sakit itu perlahan hilang tertutupi oleh rasa cinta," jawab Nami.
"Saat kau dekat dengan wanita manapun aku tak bisa menghalangimu. Karena itu hidupmu. Aku hanya seorang Fans yang berharap kau itu hidup bahagia," sambung Nami.
"Kalau begitu, jangan berhenti mencintaiku," ucap Taehyung.
"Tidak. Aku akan tetap berhenti mencintaimu. Karena aku sadar dengan segala perbedaan kita. Kuharap kau menemukan pasangan hidup yang baik dan cantik. Yang selalu menjaga dan mengkhawatirkanmu," balas Nami.
Ada rasa sakit saat gadis itu mengucapkan hal tersebut. Bagaimana pun juga, ia tak bisa melakukan hal lebih. Ia hanya bisa berdoa semoga idolanya mendapat banyak keberkahan dalam hidup.
"Jangan pernah meninggalkanku," tutur Taehyung.
"Ya. Aku tak akan meninggalkanmu. Aku akan tetap menjadi fans mu," jawab Nami diiringi senyuman tipis.
"...Karena aku tak tahu bagaimana perasaanku padamu suatu saat nanti," lanjut Taehyung.
Taehyung melepaskan pelukannya, kemudian pria itu beralih mengusap kedua pipi Nami.
"Tetaplah mencintaiku. Karena suatu hari nanti bisa saja hatiku memilihmu sebagai pendamping hidupku."Ya, bisa saja Taehyung menginginkan Nami sebagai miliknya bukan?
KAMU SEDANG MEMBACA
FANGIRL : Lovable Idol [ KTH ]
Fiksi Penggemar[ COMPLETED ] ✔ Jangan salahkan aku. Salahkan saja hatiku. Start : 27 September 2017 End : 24 January 2018