05

12.5K 1.2K 10
                                    

Acara musik akan dimulai 3 jam lagi, namun dihalaman depan gedung MBC sudah dipenuhi oleh manusia-manusia yang membawa lightstick. Mereka tak sabar untuk melihat idola mereka tampil dengan keren diatas panggung.

"Nami-yaa! Cepat. Kita harus berdiri dibarisan terdepan!" Pekik Raemi sembari menyeret lengan Nami.

"Kenapa tidak disini saja? Lagipula disini pandangannya mengarah keseluruh penjuru panggung," tolak Nami.

"Aish, aku harus mendapatkan foto-foto close up mereka untuk kupajang di twitter," jawab Raemi.

Nami dengan terpaksa menurut apa yang dibilang Raemi. Kini, mereka sudah berada dibarisan terdepan. Cukup susah untuk berada diposisi mereka saat ini, mereka harus berdesak-desakkan diantara ratusan orang yang memenuhi bagian depan.

Nami dan Raemi juga mendengar beberapa orang yang mengumpat mereka.

"Jangan pernah minta maaf pada orang yang bermulut kasar!" Kata Raemi mengingatkan.

"Kau ini. Disini kita sebagai pihak yang salah. Jadi seharusnya kita meminta maaf," balas Nami.

"Kehidupan ini kejam Nami. Jangan jadi manusia yang benar-benar polos. Karena kepolosanmu lah, seseorang bisa saja memanfaatkanmu!" Ingat Raemi.

"Iya. Aku tahu. Kau ini cerewet sekali!" Gumam Nami.

Otak Nami mulai mengelurkan asumsi-asumsi.

Bagaimana nanti jika Taehyung melihatnya?

Apa reaksi Taehyung jika melihatnya?

Ah... semoga saja Taehyung tak menemukannya.

Karena sekarang, Nami sedang berusaha menutupi identitasnya sebagai seorang ARMY.

~~~ ~~~~

Kim Namjoon
Kim Seokjin
Min Yoongi
Jung Hoseok
Park Jimin
Kim Taehyung
Jeon Jungkook
BTS!!!!

Fanchant itu benar-benar menggema dan sangatlah kuat. Banyak Fans yang berteriak menyebutkan nama idola mereka masing-masing. Tak lupa juga mereka ikut bernyanyo bersama dibagian lagu tertentu. Tak terkecuali Nami dan Raemi. Mereka sangat bersemangat saat BTS tampil.

"Oh astaga! Kenapa Jimin semakin tampan?" Pekik Raemi histeris.

Raemi tak henti-hentinya menyebutkan nama Jimin saat Jimin bernyanyi. Namun berbeda dengan Nami. Gadis itu berusaha menahan mulutnya agar suaranya tak terdengar. Ia tak berani meneriakkan nama Taehyung.

Raemi menyikut lengan Nami pelan.

"Hei! Kenapa kau tak meneriakkan nama Taehyung?" Heran Raemi.

"Aku ingin menikmati penampilannya," bohong Nami.

"Aku tak pernah melihat fans pendiam sepertimu. Biasanya, setiap Fans pasti akan meneriakkan nama idola mereka guna memberikan semangat," jelas Raemi panjang lebar.

Nami juga seperti itu. Jujur, Nami ingin berteriak sekarang. Memanggil-manggil nama Taehyung dengan semangat yang meletup-letup. Namun, saat Nami hendak membuka mulutnya guna mengeluarkan suaranya, ia teringat persekutuannya dengan Taehyung. Ia harus rela pura-pura tak menjadi fans BTS didepan Taehyung.

Sebenarnya bertemu Taehyung itu merupakan sebuah berkah atau masalah?

~~~ ~~~~

Mata Taehyung menjelajahi setiap ARMY yang tengah menonton pertunjukannya. Kerlap-kerlip dari ARMY bomb itu begitu cantik, membuat Taehyung terpesona. Mata Taehyung berhenti pada seseorang yang berteriak memanggil nama Jimin dengan kuat.

Fans sejati, pikirnya.

Jimin beruntung punya fans seperti gadis itu.

Namun, mata Taehyung kembali menyipit saat penglihatannya menangkap sosok yang tak asing berdiri dengan tenang disebelah gadis yang meneriaki nama Jimin tadi.

Apa ia tidak salah lihat?

Bahkan, karena tak berhenti menatap gadis itu, Taehyung hampir saja menabrak Jungkook saat menari.

"Hyung, kau kenapa?" Bisik Jungkook disela-sela tarian mereka.

"Tidak. Kurasa, aku melihat dia," jawab Taehyung.

"Dia? Siapa?" Tanya Jungkook pelan.

"Kekasih sewaanku," jawab Taehyung tak kalah pelan.

Nami menundukkan kepalanya dengan cepat.

Ini gawat! Pikirnya.

Ia dan Taehyung bertemu pandang tadi. Bagaimana jika Taehyung mengenal dirinya?

Namun, Nami segera menepis prasangka buruk tersebut. Taehyung tak mungkin mengenalinya dalam sekali lihat. Ia berada diantara ribuan orang sekarang. Apalagi, ia memakai topi yang hampir menutupi bagian matanya.

"Kau kenapa?" Tanya Raemi. Ia menatap Nami heran. Temannya ini bersikap aneh beberapa hari ini.

Nami menggelengkan kepalanya.

"Aku cuma... sakit perut," bohong Nami.

Astaga, Nami berpikir sudah berapa kali ia berbohong pada Raemi?

"Kalau begitu, cepatlah ke toilet," ucap Raemi.

Nami menggelengkan kepalanya lagi.

"Ini sakit perut karena menstruasi," jawab Nami.

Raemi menatap Nami cemas. Takut-takut jika nantinya sakit perut Nami makin menjadi dan makin parah.

"Masih bisa tahan? Kalau tidak bisa, mendingan kau pulang saja," suruh Raemi.

Nami berpikir sejenak. Apa sebaiknya ia pulang saja?

"Tapi, aku akan kehilangan kesempatan berharga ini," jawab Nami.

"Mereka sudah selesai tampil. Aku membaca Rundown acara ini, dan sehabis lagu ini mereka akan selesai tampil. Jadi sebaiknya kau pulang. Mereka tak akan tampil lagi, kecuali untuk menutup acara," jelas Raemi panjang lebar.

"Baiklah. Aku pulang duluan. Kau hati-hati ya!" Seru Nami sembari melambaikan tangannya.

"Hmm, kau juga. Hati-hati dijalan!" Balas Raemi.

~~~ ~~~~

Pukul 11.00 KST, acara musik tersebut telah usai. Para idol yang mengisi acara tersebut berkumpul di atas panggung dan melakukan penutupan dengan melambai-lambaikan tangan kearah fans mereka.

Mata Taehyung tak kembali menelusuri para penonton. Namun, Taehyung tak menemukan Nami lagi. Hanya gadis yang merupakan fans Jimin yang masih ia lihat dan berteriak disana.

Tunggu, apa tadi dia salah lihat?

Apa tadi dia berhalusinasi?

Sungguh. Ia tadi melihat Nami disana. Bahkan mereka sempat temu pandang. Taehyung yakin, dia tidak salah lihat.

Sabtu. Ia menunggu hari sabtu tiba. Ia ingin menanyakan kebenaran ini pada Nami.

Apa itu benar-benar Nami?

FANGIRL : Lovable Idol [ KTH ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang