14

11K 1.1K 8
                                    

Taehyung membuka matanya perlahan, berusaha beradaptasi dengan cahaya matahari yang menembus masuk melalui jendela yang sudah terbuka lebar. Taehyung memperhatikan sekeliling dan seketika dia sadar jika dirinya tak berada dikamar tidurnya.

Taehyung menepuk dahinya sendiri setelah ingat jika dirinya mabuk malam tadi.

"Oh, kau sudah bangun?"

Suara Nami membuat Taehyung menoleh kearah gadis yang tengah memakai apron dan memegang sendok sup.

"A-ah, iya," jawab Taehyung gelagapan.

"Jika masih pusing, sebaiknya tidur lagi," kata Nami. Setelah mengucapkan kata itu, Nami segera pergi dari hadapan Taehyung.

"Taehyung bodoh! Kenapa kau malah ada disini?" Bisik Taehyung pada dirinya sendiri.

Taehyung segera berangkat dari tempat tidur. Aroma sup sangat menyengat dan membuatnya tertarik untuk menghampiri aroma tersebut.

"Kau masak apa?" Tanya Taehyung tepat dibelakang Nami. Membuat gadis itu sedikit kaget karena keberadaan Taehyung yang tak ia ketahui.

"Kau mengagetkanku, Tae," ucap Nami.

"Jadi, kau sedang masak apa?" Tanya Taehyung mengulangi pertanyaannya.

"Malam tadi kau mabuk. Jadi, aku memasak sup pereda mabuk untukmu. Oh ya, aku bukan orang Korea asli, jadi ini kali pertamaku membuatnya. Jangan heran dengan rasanya yang tak enak," jelas Nami panjang lebar.

Taehyung tersenyum simpul sembari mendengarkan penjelasan Nami. Sungguh, Nami benar-benar menggemaskan jika tengah menasihatinya.

Taehyung meletakkan dagunya dibahu Nami, menghirup aroma gadis itu dalam-dalam. Aromanya benar-benar memabukkan.

"Tae, angkat dagumu dari bahuku. Kenapa kau jadi aneh begini?" Tanya Nami. Sebenarnya, hati Nami tengah berdegup kencang sekarang.

"Aku hanya ingin bertingkah seperti kekasih sungguhan," jawab Taehyung yang sukses membuat Nami gugup dan salah tingkah.

Nami segera mematikan kompornya dan menjauhkan badannya dari Taehyung.

"Sepertinya kau masih mabuk," kata Nami gugup.

"Ck, aku tahu kau menyukai Jimin. Baiklah, aku akan jaga jarak," kata Taehyung. Mood nya langaung hilang seketika.

"Bukan itu Tae," kata Nami merasa bersalah.

Jujur, dirinya sedang gugup sekarang. Makanya dia bertingkah seperti itu.

"Aku lapar," kata Taehyung cepat.

"Ah, aku akan mengambilkan sup untukmu," ucap Nami terbata-bata.

~~ ~~

Nami mempercepat langkahnya menuju kelas. Ia telat hari ini. Tentu saja karena Taehyung ada di flatnya, ia sampai lupa jika hari jni ia punya kelas pengganti. Dengan nafas yang terengah, akhirnya Nami sampai walaupun ia tahu dirinya telat. Setidaknya, ia bisa berbohong pada dosen alasan kenapa dirinya bisa telat.

"Kurasa, cuaca benar-benar bagus hari ini. Kenapa kau bisa telat?" Tanya Raemi yang ternyata hari ini dapat kelas pengganti juga.

"Di daerahku hujan," bohong Nami.

"Benarkah? Berarti hujannya tidak rata?" Tanya Raemi dan mendapat anggukan dari Nami.

Setelah itu, baik Nami maupun Raemi sama-sama memfokuskan dirinya pada Dosen yang sedang berkicau didepan. Sudah beberapa kali Nami menguap. Kalau boleh jujur, sebenarnya semalaman Nami tidak tidur karena menjaga Taehyung. Entah apa yang membuatnya terjaga semalaman. Tapi, melihat wajah Taehyung yang damai saat tidur benar-benar menghilangkan rasa kantuknya.

"Hei, aku sudah memesan albummu," bisik Raemi membuyarkan konsentrasi belajar Nami.

"Benarkah? Wah, terima kasih. Dimana kau mengaksesnya?" Tanya Nami.

"Sepupuku membantuku mengaksesnya. Aku juga sama sepertimu, situsnya crash. Tapi yang sepupuku tidak," jawab Raemi.

"Kau tahu apa itu haters kan?" Lanjut Raemi.

"Tentu. Aku tahu semua gossip yang sudah disebarkan haters pada Bangtan," jawab Nami cepat. Persetan dengan Dosen yang sedang menjelaskan, pembicaraan ini lebih menarik. Lagipula, Dosen benar-benar tak sama dengan guru SMA yang selalu marah jika kami tak mendengarkan penjelasannya. Dosen benar-benar acuh tak acuh. Mau kau mengerti ataupun tidak mengerti ya itu urusan kalian.

"Biasanya, jika dekat-dekat dengan comeback maka akan banyak berita aneh yang tersebar. Haters makin merajarela," kata Raemi dan langsung dibenarkan oleh Nami.

"Ya, benar. Itu benar-benar menyebalkan. Apa haters mereka sangat kejam?" Nami penasaran. Di Indonesia, biasanya yang lainnya hanya perang komentar saja. Bahkan hanya bisa mendengar kabar dari fanbase besar.

"Di Korea benar-benar kejam. Kau tah situs PANN? Banyak sekali yang mengejek mereka disana. Bahkan sampai-sampai aku menghapus situs PANN ku," jawab Raemi dengan berapi-api.

"Mereka juga bukan hanya bertingkah di media online, bahkan di dunia nyata pun mereka berulah. Terkadang, ada member yang terkena lemparan sampah," lanjut Raemi.

"Tahun kemarin, mereka berencana menggagalkan acara comeback stage mereka. Namun gagal. Bukankah mereka keterlaluan?" Tanya Raemi.

"Tahun ini, apa mereka bisa comeback dengan tenang?" Tanya Nami penuh harap.

"Tidak. Kurasa Haters semakin menjadi tahun ini karena Bangtan sudah begitu terkenal di dunia," jawab Raemi.

Tentu saja. Bangtan yang dulunya dianggap "Nugu" sekarang membawa kesuksesan. Bahkan mereka berhasil menguasai pasar Amerika. Fandomnya begitu kuat dan menyebar hampir disetiap penjuri dunia. Bahkan tahun kemarin mereka hadir di Billboard Music Award dan American Music Award. Sungguh, suatu pencapaian yang luar biasa hebatnya. Siapa yang menyangka jika Boygrup yang berasal dari agensi kecil dan hampir bangkrut itu mampu bertahan dan mencetak kesuksesan?

"Aku akan mengajakmu menonton comeback stage mereka, jadi kuharap kita bisa bekerja sama membantu melindungi Bangtan," tutur Raemi dan langsung mendapat anggukan cepat dari Nami.

~~ ~~

"Apa yang kau pikirkan?" Tanya Jin. Jin melihat sedari tadi Taehyung sangat tak bersemangat latihan.

"Aku memikirkan banyak hal. Apa comeback kita akan sukses besar seperti tahun kemarin?" Tanya Taehyung. Dirinya benar-benar khawatir dengan comeback tahun ini.

"Kau percaya ARMY kan?" Tanya Jin dan langsung dibalas dengan anggukan. Tentu saja Taehyung percaya dengan ARMY.

Jin tersenyum simpul lalu menepuk pundak Taehyung, "Aku tahu bukan itu yang kau pikirkan. Jadi saat ini kau sedang memikirkan apa? Kekasihmu?"

"Dia hanya kekasih bayaranku. Bukan pacar sungguhan," kata Taehyung berusaha memperjelas.

"Jadi, kapan kau akan mencari pacar sungguhan?" Tanya Jin.

"Aku belum menemukan seseorang yang tepat. Mungkin nanti," jawab Taehyung.

"Bagaimana jika kau bertemu dengan orang kau sukai saat SMA?" goda Jin.

"Jangan membicarakannya, hyung. Aku tak mau mengingatnya," bantah Taehyung.

"Bohong. Kau menolak beberapa gadis karena kau masih memendam rasa kan?" Tanya Jin.

"Sedikit. Aku masih menyukainya sedikit. Lagipula jangan membahasnya lagi. Dia hanya masa lalu," gumam Taehyung.

Mencintai itu hal yang wajar. Taehyung berhak mencintai siapapun. Entah itu masa lalunya, atau masa sekarang. Yang bisa menentukan adalah hatinya.

FANGIRL : Lovable Idol [ KTH ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang