Pukul 09.00 pagi dimana semua mahasiswa bergegas mengikuti jadwal kuliah pagi mereka, namun berbeda dengan gadis yang satu ini, ia masih sibuk bergelut di atas tempat tidurnya, suara alarm bahkan belum bisa membangunkannya. Kang Seulgi, gadis berusia 20 tahun itu terkenal dengan wajah natural dan senyumnya yang manis, memasuki tahun ke-dua Universitas of Art South Korea, ia banyak mengembangkan bakat-bakatnya yang mengagumkan, ia juga tekun mengerjakan tugas-tugasnya bahkan sampai larut malam.
Seulgi hanya tinggal bersama ayah, ibu, dan adik laki-lakinya. Sudah hal biasa bagi keluarga mereka yang selalu mencari cara agar anak sulungnya ini bisa bangun pagi setiap harinya.
Tok tok tok
"seulgi-yaa apa kau sudah bangun? "
-
-
Hening"seojun bangunkan nuna mu! "
"nuna bangunlah nuna!!" berteriak sambil menendang pintu kamar seulgi.Pintu kamarpun terbuka dan menampilkan seulgi dengan piama dan rambut yang acak-acakan.
"nuna cepatlah kau sudah terlambat"
Seulgi masih berusaha membuka matanya dan melirik ke arah jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 8 pagi
"ASTAGA! KENAPA TIDAK ADA YANG MEMBANGUNKAN KU!!"
"Ibu sudah membangunkanmu dari tadi dasar bodoh. ibu aku pergi dulu, nuna bersiaplah kau akan disuruh pulang lagi wkkk"
Seulgi tak menghiraukan perkataan adiknya dan tetap sibuk bergelut dengan jaket denimnya.
30 menit dalam perjalanan seulgi tiba di gerbang kampusnya, berlari dari rumah ke kampusnya bukan hal yang susah baginya.
Seulgi menyusuri koridor yang sepi sambil berharap pak lee tidak akan menghukumnya.
Tok tok tok
"maaf pak saya terlambat"
"seulgi ini sudah yang keberapa kali kamu terlambat di jam pelajaran saya?"Wendy, irene, yeri,dan joy memperhatikan seulgi dengan wajah khawatir.
"ini sudah yang ke 3 kali pak"
"baiklah sebagai hukumannya kamu harus membersihkan aula selama 3 hari"
"ta-tapi pak? "
"tidak ada alasan sekarang juga kamu bersihkan aula, cepat!"Seulgi pov
Kenapa tidak sekalian bersihin satu sekolah saja ahrrgg pengumpulan tugas tinggal 3 hari lagi aku harus bagaimana. Katanya dalam hatiAku mengambil sapu dan mulai membersihkan panggung aula, yah anggap saja ini adalah olahraga.
Sedikit lagi aku selesai membersihkan aula, namun seorang namja dengan santainya masuk dengan sepatu yang penuh lumpur.
"yak kau berhenti! "
Namja itu tidak berhenti meninggalkan jejak kakinya, akupun melempar kain lap ke arahnya.
"hey aku sudah bilang berhenti disitu"
Namja itu pun berbalik melihat arah kain lap itu berasal
"apa masalahmu hah? "
Yah dia adalah Park Jimin anak dari Direktur Komite universitas ini, sekaligus orang yang paling menyebalkan, aku akui dia memang tampan tapi dengan pribadinya yang sangat kasar, ketampanannya seketika hilang.
"Yak kau Park Jimin aku sudah membersihkan tempat ini selama 2 jam dan kau seenaknya masuk dengan sepatu yang penuh lumpur, sekarang kau yang bersihkan! "
Jimin berjalan mendekati seulgi
"hey beruang liar, aku tidak peduli masalah lumpur yang ada di sepatuku, kau kan tukang bersih2 di sini"
"jaga ucapanmu yah, kalau bukan karena hukuman aku tidak akan membersihkan tempat ini"
Aku benar-benar kehilangan kesabaran sekarang.
"tapi sekarang kau jadi tukang bersih bersih kan? Jadi tugasmu untuk membersihkan jejak lumpur itu"
Oh tuhan aku benar-benar ingin memukulnya dengan sapu ini, astaga sabarlah seulgi. Runtuknya dalam hati.
"aku tidak ingin berdebat, sekarang juga bersihkan jejak kakimu itu"
Namun jimin tidak mendengarkannya dan terus berjalan masuk ke aula.
"yak kau namja sialan, kau mau kemana hey! "
Jimin berbalik
"ke kamar mandi kenapa kau mau ikut? "
"sialan kau" mengepalkan tangannya.
Seulgi pov end
Tbc
⚠⚠⚠⚠⚠⚠⚠⚠⚠⚠⚠⚠⚠
Yah gitu dulu yah maaf kalo masih gaje, mohon komentarnya yah ini ff pertama aku jadi masih harus cari inspirasi lagi hehe.
Aku bakalan usahain buat update tiap tiga hari. Ditunggu yah comment kalian.
Maaf bila typo merajalela😅😅
KAMU SEDANG MEMBACA
Once In A Live Time [END]
RomanceBagaimana nasib seorang kang seulgi yang berasal dari keluarga biasa, dan dibesarkan tanpa ayah menjalani hari-harinya yang sulit? Apa yang akan dilakukan seulgi demi meraih mimpinya? ....Apa dia bisa merubah nasibnya?.... 'semua terasa lebih sulit...