6

1.6K 164 1
                                    

pagi ini wendy datang ke rumahku dan meneriakiku sekarang manusia psikopat mesum ini menelponku, dan entah dari mana ia menemukan nomor ponselku. akhh kurasa aku akan sial hari ini.

"mau apa kau?" jawabku ketus

"wow santai dulu beruang, aku hanya ingin memberikan informasi"

"informasi apa? cepat katakan"

"tanggal festival akan dimajukan pada tanggal 20 desember, jadi kau harus datang latihan saat ini juga tanpa ada penolakan sedikitpun."

"apa? siapa yang memberi tahumu?"

tuut tuut tuut

jimin mematikan ponselnya

"yaak!"

"itulah kenapa aku datang kesini pagi-pagi untuk membangunkanmu kang seulgi" ucap wendy

"kenapa tidak kau beritahu aku dari tadi wen?"

"itu tidak penting sekarang kau harus mandi, cepat!"

setelah mandi dan berpakaian aku bergegas masuk ke dalam mobil wendy dang meluncur ke kampus.

"wen sisirmu dimana?" mengotak-atik tas wendy

"dikursi belakang"

(kampus)

Seulgi POV

aku berlari menuju ruang latihan tepat pada pukul 11:00, saat membuka pintu kulihat pelatih kim dan jimin sudah ada di dalam ruangan.

"kau sudah datang, masuklah"

aku duduk menghadap ke arah pelatih kim, dari yang kulihat suasana diruangan ini agak serius sepertinya aku harus mempersiapkan diri.

"to the point saja, mengingat sekarang sudah tanggal 28 november jadi saya akan mengatur jadwal latiahan kalian."

'kurasa tidak akan ada hari libur'

aku hanya mengangguk mendengarkan.

"jadi kalian akan latihan 2 kali dalam seminggu, yaitu pada hari sabtu dan minggu, apa ada penolakan?"

'sudah kuduga'

"sabtu depan aku ada prentasi sepertinya aku tidak akan ikut" ucap jimin

"kalau kau seulgi?" pelatih kim menatapku.

"aku tidak ada kegiatan apapun dalam waktu dekat ini"

"bagus, jimin usahakan kau datang latihan sabtu ini, kalian harus latihan berdua untuk melatih kekompakan, dan saya akan menilai hasilnya pada tanggal 1 nanti, kalian mengerti"

"nee" jawab kami serentak

"file choreo sudah saya berikan pada jimin, mintalah padanya"

"nee" ucapku

"kalau begitu kembalilah ke kelas kalian, saya harus pergi sekarang"

"terima kasih pelatih" aku berdiri dan membungkuk saat pelatih kim mulai menghilang di balik pintu.

tak lama aku lalu manatap tajam jimin yang sedang duduk dan sibuk dengan ponselnya.

"yak park jimin, kita harus bicara"

"mwo" menatapku dengan wajah malas

"dari mana kau mendapatkan nomor ponselku?"

jimin mendongakkan kepalanya

"formulir pendaftaranmu"

"kau mengambil formulirku?"

"tidak aku hanya penasaran saja, kenapa? "

Once In A Live Time [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang