Seulgi terus saja mengepalkan tangannya sambil berdoa agar jimin bisa diselamatkan, ruang operasi belum juga terbuka sudah hampir 3 jam seulgi dan beberapa temannya menunggu tapi tidak ada kabar.
"seulgi sebaiknya kau makan dan istirahat dulu, darah di tanganmu juga harus dibersihkan"
Yah seulgi masih mengingat sorot mata jimin, sorot mata yang sangat ia rindukan suaranya yang melemah, membuat seulgi benar-benar hampir gila, dipangkuannya ia mendengarkan kata-kata yang dulu sangat ingin ia dengar namun sekarang terasa menyakitkan.
Seulgi kembali menangis.
"seul jika jimin melihatmu seperti ini kau yakin dia akan sembuh?" Irene duduk di samping seulgi.
"sekarang kau harus lebih kuat, jimin sedang berjuang di dalam sana, jika kau seperti ini kau yakin jimin akan bahagia melihatmu?"
Seulgi mengangkat kepalanya dan menghapus air matanya.
***
4 hours letter~~
Seulgi POV
Pintu ruang operasi terbuka seorang dokter dan dua orang suster keluar dari ruangan itu. Aku bangkit dan berlari mendekat bersama ibu jimin.
"untuk saat ini kondisinya masih belum stabil jadi keluarga belum boleh mengunjunginya"
"apakah putraku akan baik-baik saja?" ucap ibu jimin
"kita tunggu saja mengingat luka tusukannya cukup dalam untuk saat ini kita berharap yang terbaik"
Aku seperti tidak bisa merasakan tanah yang ku injak ibu jimin berbalik kearahku dan kemudian memelukku.
"aigoo putraku aigoo" ibu jimin terisak di pelukanku, aku memeluknya erat sambil menepuk punggungnya.
Kringg
"ah nee, seul ada telpon untukmu, ini dari miss jung" ucap wendy
Aku kemudian mendudukkan ibu jimin lalu berjalan ke arah wendy.
"nee miss jung"
"oh seulgi berkasmu sudah diterima di London lusa sesuai jam penerbangan kau akan langsung di antar oleh universias hingga tiba di London"
"terima kasih miss jung, tapi jika boleh apa aku bisa menunda keberangkatanku ke London?"
"ah maaf sekali seulgi-ssi karena semua sudah diatur oleh pihak universitas London, tapi apa ada masalah?"
"tidak ada miss jung, baiklah terima kasih"
Aku kembali duduk di samping Irene, bersandar sambil menatap langit-langit rumah sakit.
"perjalananku ke London mulai lusa apa aku harus membatalkannya"
Irene menoleh "apa dipercepat?". Aku hanya mengangguk
"percayalah besok jimin akan baik-baik saja jadi kau jangan membatalkannya"
***
Hari mulai siang jimin sudah di pindahkan ke ruang rawat inap kondisinya sudah membaik meskipun ia belum sadarkan diri tapi aku cukup lega. Hari ini aku di rumah mengemasi barang-barangku untuk berangkat besok pagi.
"noona jangan lupa vitaminmu" ucap seojun adikku
"aish arasseo, oh beritahu ibu mungkin aku tidak akan pulang sebentar"
"kau mau kemana?"
"rumah sakit, aku ingin melihatnya sebelum aku pergi"
Setelah kurasa semua barang-barangku lengkap aku cepat-cepat pergi menuju rumah sakit. Hari ini aku dan namjoon akan menemani jimin di rumah sakit, ini hari terakhirku ku harap ia akan membuka matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Once In A Live Time [END]
RomantizmBagaimana nasib seorang kang seulgi yang berasal dari keluarga biasa, dan dibesarkan tanpa ayah menjalani hari-harinya yang sulit? Apa yang akan dilakukan seulgi demi meraih mimpinya? ....Apa dia bisa merubah nasibnya?.... 'semua terasa lebih sulit...