Part 51

323 14 0
                                    

⚠⚠⚠
JANGAN BAPER YA!
⚠⚠⚠

Jessi cuma bisa liatin Niall. Wajahnya udah kaku gitu buat ngomong. Niall klo udaj disuruh gitu mah jago. Kek udah siap buat nembak tinggal dipencet and siap untuk mati. Ya kira2 gitu suasanya.

(Tau maksud gua?)

Back.

"Niall, emang siapa sih cowok yang lagi deket sama Jessi?" MC1.

Semua diem. Fany, Keyla, Anna dan Niall lirik2an. Bingung yang mau jawab siapa.

Niall liat ke arah Harry and Louis. Mereka spontan nyipitin mata.

Shit.

Jessi buang napas panjang.

"Hayoo siapa?" tanya MC1.

"Inisial deh," MC2.

"Sudah ada yang merasa kayaknya," MC1.

"Lu sotau banget deh," MC2.

"Eee, ya adalah," jawab Niall. "Dia lagi duduk," tambah Niall.

"Yasudah, itu privasi ya," MC2. "Gua klo ditanya gitu malu juga nyet,"

"Iyalah nyet," MC1.

"Okee, kayaknya mereka sudah capek berdiri di depan," MC2. "Kita langsung aja ke acara selanjutnya,"

"Sekali lagi, Happy Birthday to Jessi yaa, wish you all the best and hope you get a boyfriend tonight," MC1 yang diikuti tawa setelahnya.

"Aamiin," semua.

"Baiklah, silahkan duduk kembali," senyum MC2.

Niall Jessi Anna Keyla and Fany duduk di tempat semula.

Jessi duduk kan ya. Terus Zayn senyum lebar ke dia dan megang tangan Jessi. Kek, nge genggem kenceng sambil ngayunin tangan Jessi.

Acara selanjutnya ialahhhhhh

Free (but if you still wanna stay, you can jedag jedug and dancing with music classic).

Artinya yang boleh pulang ya silahkan pulang. Karena jam sudah menunjukkan pukul 10.22.

Gak lama setelah MC pamit, Louis nyamperin Jessi.

Louis senyum manis ke Jessi. Jessi cuma bisa bales dengan senyum apa adanya:")

"Happy birthday," ujar Louis sambil meluk Jessi.

"Thanks Lou," senyum Jessi.

Louis ngelepasin pelukannya. "Mau dansa?" tanya Louis langsung.

Lagu classic udah mulai diplay.

"I can not dance," ucap Jessi malu2.

"Come on," Louis maksa nih-_-

Jessi geleng2.

Louis malah ngode gitu. Ngode kek 'ayolah' terus 'plisss'

Mereka berdua akhirnya dansa bersama:')

And you know guys, Harry liat itu. Dia berusaha buat ngademin hatinya. Harry keluar dari ruangan. Liat Harry gitu, Liam terus ngejar Harry. Ea.

Back to Jessi & Louis.

Btw Keyla, Fany and Anna sengaja ngejauh sih. Yang dimaksud Fany itu ini gais. Jadi setelah acara selesai, Louis nyamperin Jessi dan sahabat2nya biarin mereka berdua.

"Jess," panggil Louis.

Jessi daritadi nunduk. Iya liatin kaki terus.

"Jess," panggil Louis lagi.

Jessi sadar. Dia terus natap Louis.

:")

"Yaaa?" Jessi agak terkejud.

"Nervous?" tanya Louis.

Jessi cuma ketawa kecil. "Yash, sedikit," jawab Jessi.

Louis terus megang dagu Jessi. Tinggi mereka hanya selisih 5 cm.

Jessi ya deg2an parah nyet! Gila!

Louis liat wajah Jessi cukup lama. Hanya melihat aja. Tidak berkutip apa pun :")

"Jess," panggil Louis lagi.

Jessi natap mata Louis. Makin dalem. Deeppppp.

Louis sebenernya bingung mau mulai gimana. Dia bener2 ragu juga.

"Apa?" tanya Jessi. Suaranya ngecil gitu kan.

Louis senyum.

Jessi ya bales senyuman Louis.

"Kita kenal udah lama," ujar Louis.

Jessi nunduk.

"Gua sebenernya bingung,"

"Gua juga bingung," Jessi tiba-tiba natep Louis.

Louis agak bingung.

"Gua bingung sama semuanya Lou," tambah Jessi. "Kita temen kan?"

Louis ngerasa ketusuk.

Jessi geleng2in kepalanya. "Bukan, kita lebih dari sekedar itu."

Louis diem. Dia bingung mau bales apa.

"Gua gak tau Lou. Gua gak bisa..."

Louis megang dagu Jessi.

Jessi nangis.

"Jess? Hey,"

Terus musik tiba2 berhenti. Lampu dimatiin. Ya gelap bego:)

Jessi agak kaget tapi dia masih nangis. Louis meluk Jessi erat.

"Gua sayang elu," bisik Louis memberanikan dirinya ke telinga Jessi.

Jessi kaku. Badannya kek tiang semen. Gak bisa digerakin.

"Gua sayang sama elu," ujar Louis agak keras.

Lalu, beberapa lampu menyala, semua orang yang ada di ruangan terus deketin Louis & Jessi dan mereka nyanyi.

Nyanyi gatau namanya apa, tapi mereka nyanyi dengan amat sangat indah. Tertata rapi vokalnya.

Jessi masih diem gak berkutik.

"Jess," Louis ngelepasin pelukannya. "Can we continue our relationship?"

Jessi diem. Bibirnya susah buat ngomong.

"Jess," Louis megang tangan Jessi.

Jessi natap mata Louis.

"Gua gak akan maksa lu jawab sekarang."

Jessi diem.

Louis terus meluk Jessi lagi dan nangis. Dia merasa terbebani. Hatinya sakit seketika. Ingin rasanya Jessi berterus terang bahwa hatinya bukan untuk Louis.

Perasaannya bukan tertuju untuk Louis.

Leganya, Louis bisa mengerti. Mengerti bahwa ada keraguan diwajah Jessi yang akhirnya Louis membuat keputusan untuk tidak dijawab sekarang.

Setelah acara berpelukan, semua kembali normal.

Disisi lain^^

Ketika orang2 suruhan Louis menyanyi, Harry langsung ke sumber suara itu dan melihat kondisi sekitar. Ya, pastinya liat Jessi sih. Terus ngomong2 then Louis & Jessi berpelukan, Harry diem. Buang napasnya dan pergi meninggalkan acara itu dengan langkah kaki yang kecewa, rapuh, sesak.

Harry menyimpulkan, Jessi bahagia bersama Louis disitu dan mereka jadian. Cukup masuk akal.

Good.

--

Bersambung~

YEEEY!
HALLO SEMUA! HAMPIR 1BULAN GUA GAK APDET NJING!

Iya emang bego nih gua. Lupa sama wetped. Main mulu. Sibux kuliah soalnya gais:( lupa akan tugas menulis "ENA NIH?"

AKU BENER2 SAYANG KALIAN SEMUA YG MASIH NUNGGU DAN BERHARAP INI BAKAL APDET❤❤

okey, PART selanjutnya soon ya💋

ENA NIH? [H.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang