Page 5

3K 102 1
                                    

Setelah hari itu perasaan ku pada Pak Aldo semakin bertambah dalam. Dan ini rasanya aku hampir tak mampu membendung.

Dan ternyata tidak hanya aku yang menaruh hati pada Pak Aldo.

Ada salah satu staf di kantor yang juga sepertinya mencoba mencuri perhatian Pak Aldo.

Tingkahnyapun melebihi perempuan murahan yang ada di lokalisasi.

Setiap Pak Aldo sedang berada di dekatku, selalu saja dia mengganggu.

Nama gadis itu Selly. Seorang gadis keturunan sunda yang memiliki wajah rupawan, dengan kulit putih mulus dan bodi yang aduhai.

Tingkat IQ nya pun diatas rata-rata kami staf dikantor. Jadi pantas saja dia mendapat tempat yang lebih tinggi dari aku.

Hampir semua staf menyukai Selly, khususnya para pria. Dan semua berlomba-lomba juga mencuri perhatian dari wanita gatel tersebut.

Sengaja ku gelar namanya begitu karena aku sangat membenci seorang wanita yang mendekati pujaan hatiku.

Semua pria, kecuali satu yaitu Pak Aldo. Aku perhatikan pak Aldo tidak begitu antusias, malah cenderung ku perhatikan beliau lebih care ke aku.

Dengan Selly bertingkah seperti itu, membuat aku benar-benar murka. Hanya saja aku tak mau menunjukkan depan umum.

Apalagi dia juga staf level atas, dalam artian dia juga atasanku, walaupun secara tidak langsung.

Aku semakin membenci Selly, tapi aku tak mampu berbuat banyak, apalagi mencoba menjauhkan Selly dari Pak Aldo.

Hingga terbersit dalam hatiku untuk berbuat nekad kepada Selly.

Kebetulan ada orang di kampungku yang jago mengguna-gunai orang.

Hatiku sudah dibutakan dengan kecemburuan. Aku tidak lagi peduli dengan nasib orang yang memang benar-benar ku benci. Apalagi sampai ingin merebut seseorang dariku.

Ini sudah menjadi sifat burukku. Sejak kecil aku tidak pernah mau kalah dalam memperebutkan sesuatu.

Walau itu teman dekat sekalipun. Mereka tahu benar dengan sifatku.

Apalagi aku juga bisa nekad dalam hal itu.

Selly sudah jelas menabuh gendering perang denganku karena berani mendekati Pak Aldo.

Walau sebenarnya semua itu belum jelas. Namun hatiku sudah buta akan semua itu.

Aku langsung meminta pada sang dukun untuk berbuat sesuatu yang jahat terhadap Selly.

Sang dukun siap mengerjakan dengan meminta beberapa syarat. Aku pikir syarat tersebut tidak memberatkan diriku, selama aku masih bisa memenuhi, akan aku lakukan.

Setelah ku siapkan semua persyaratannya, sang dukun mulai mengerjakan dalam waktu yang sudah ditentukan.

Hanya 1 hari proses itu berlangsung. Aku hanyadikabari sang dukun melalui selulerku.    

SANG PELAKORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang