"Nak bangun nak, bangun..." suara khas si mbah menyadarkanku.
"Hah...hah...dimana aku?" tanyaku pada si mbah.
"Kamu tertidur dan teriak-teriak dari tadi mbah bangunin susah betul..." kata mbah.
Ternyata aku tadi sedang bermimpi. Tapi aku merasa seperti nyata semua kejadian tersebut.
Leher dan tenggorokan masih terasa sakit.
Aku langsung menceritakan semua kejadian yang ku alami dalam mimpi tersebut pada mbah.
Mbah langsung kaget dan meminta ku segera pulang.
Tanpa sempat memenuhi permintaan dan mendengar keluhanku.
Si mbah sudah tak mau mendengar omonganku lagi.
Dia langsung memintaku segera pulang. Entah kenapa beliau pun seperti ada sesuatu yang ditakutkannya.
Si mbah pun memandangku tadi seperti ada sesuatu yang membuat dia agak ketakutan juga.
Entah apa yang dilihat si mbah dari diriku tadi.
Karena mbah sudah mengusirku secara halus, maka aku pun pulang dengan hasil yang tidak ku harapkan.
Aku tidak mendapat bantuan apapun dari si mbah.
Malah dia memberi aku peringatan akan pesannya dia sewaktu 'mengerjai' Selly dan Atasan Pak Aldo.
Aku masa bodoh lagi. Tidak ku hiraukan pesannya.
Akhirnya dengan susah payah setelah mencarter ojek, aku pun tiba di rumah kos ku.
Saat melangkah menuju kamar kosku, tiba-tiba aku merasakan sesuatu yang aneh lagi.
Tak tahu kenapa aku jadi merasa takut, padahal biasanya aku tidak pernah setakut ini.
Tapi sejak aku mengalami mimpi tadi aku merasa ada yang beda.
Aku sampai depan pintu kosku, aku mulai membuka pintu kamarku dan...
KAMU SEDANG MEMBACA
SANG PELAKOR
رعبMencintai itu bukan berarti Memiliki. Apalagi hati seseorang yang sudah tertambat pada pilihannya. Demi sebuah Ambisi, Norma dan Aturan pun di tabrak. Tidak Ada lagi menggunakan Akal Sehat.