Tepat sebulan sudah Selly tidak masuk kerja. Terakhir ku dengar kabar jika Selly sudah resign dari pekerjaannya.
Dan Selly juga sudah pindah ke luar kota bersama orang tuanya. Karena kondisi kesehatannya semakin lama semakin mengkhawatirkan. Makanya orang tua Selly yang menjemputnya tuk pulang kampung.
Aku yang mendengar berita tersebut serasa mau merayakannya. Hatiku rasanya benar-benar plong.
Langsung ku hubungi dukun tersebut dan ku kabari berita mengenai orang yang dukun kerjai tersebut.
Tanggapan dukun datar saja, tidak ada terdengar suara ketawa seperti biasanya.
Malah dia peringatkan aku akan sebuah akibat dari ilmu yang dukun kirim ke Selly.
Aku yang mendengar kata dukun tersebut hanya tertawa terbahak-bahak.
Setelah Selly tidak kerja lagi, banyak teman-teman kerja yang mulai membicarakan tentang penyakit Selly.
Aku juga turut mendengar desas-desus tersebut. Salah satunya penyakit aneh yang di derita Selly.
Banyak yang mengaitkan penyakit itu dengan hal-hal yang berbau mistis.
Aku berusaha mengikuti perkembangan berita tersebut agar tidak terlihat mencurigakan.
Ada yang berubah sejak Selly tidak ada. Ku akui memang Selly adalah salah satu pembeda di tempat kerja kami.
Dia sering mencairkan suasana kerja dengan joke-joke yang dibuatnya. Sehingga hampir semua staff juga kenal dan akrab dengan Selly.
Hanya aku yang menganggap garing lelucon Selly tersebut. Sejak dia coba mendekati Pak Aldo, aku sudah tidak respect terhadapnya.
Semua teman-teman dikantor merasa kehilangan dengan sosok Selly. Mungkin salah satunya Pak Aldo juga.
Sementara bagiku itu sebuah anugrah, karena aku bisa lebih leluasa mendekati Pak Aldo, pujaan hatiku.
KAMU SEDANG MEMBACA
SANG PELAKOR
HorrorMencintai itu bukan berarti Memiliki. Apalagi hati seseorang yang sudah tertambat pada pilihannya. Demi sebuah Ambisi, Norma dan Aturan pun di tabrak. Tidak Ada lagi menggunakan Akal Sehat.