Cemas (Sajak)

103 4 2
                                    

Debu menelusup mulut-mulut daun
Pun rasa menelisik sulur-sulur hati
Sama lihainya
Sama rangkai kirananya

Dan utuh dariku terpikat pada jerat tawarmu
Tuk pilu dariku terikat oleh cakap bibirmu

Untuk itu...
Kalau musim hendak menerka
Kembang-kembang berhambur resah
Angin membawa desak arah

Ambil jariku
Seludupkan hangat milikmu di sekatnya
Kecup telingaku dengan hangat bisikmu

Agak aku tak meragu pada tatapmu
Tiada segan akan jamahmu

Lelakiku...
Tetes air di pipiku bukan berhulu padamu
Remas eratku bukan kesal wujudnya

Satu hal sebelum nafasmu kembali menyapu pipiku
Aku hanya...
Cemas.
Rasa yang hidup kalau-kalau jemari yang dulu bertaut padaku
Suatu waktu menelusuri pemilik lain
Dada sewaktu lalu menemani senangku
Jika nanti dibaringi seorang asing

Hanya sebuah pertimbangan
Mengukur cemas.

Gading Serpong, 15 Oktober 2017 11.20 PM

To: Dickcheney Padang
ILY. ❤

Jangan beranjak, sekalipun itu di mimpiku ya-

Selepas Cinta Bertamu (Antologi Puisi dan Sajak) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang