.empatbelaS

131 10 0
                                    


     "MWO?!" Ucap Yuki dan Samuel bersamaan.

     "APA-APAAN INI?!" Yuki menatap Samuel penuh amarah.

     "Yu.. Yuki-ah, aku bersumpah. Aku tidak pernah menyuruh Mama mengatakan begitu. Aku.. Tidak tau, kenapa.. Tapi.. Ah.. Mama sudah keterlaluan." Samuel mondar-mandir di depan tv. Yuki hanya menatap kosong pandangan dihadapannya.

     "Kenapa cepat sekali? Aku bahkan masih ingin bersenang-senang." Yuki berkata sedih. Perlahan, air mata itu menetes dipipinya. Samuel panik melihat Yuki yang menangis.

     "Yuki-ah.. Mi.. Mianhae."

     "Kenapa.. Cepat sekali! Kenapa harus bertunangan denganmu!" Yuki memukul-mukul dada Samuel yang sekarang sudah mendekapnya.

     "Yuki-ah.. Jangan menangis. Aku.. Akan segera mengklarifikasi masalah ini. Aku akan meluruskan skandal ini." Samuel mengusap surai Yuki penuh kasih.

     "Tapi bagaimana caranya?! Lagipula pertunangan memang akan terjadi walaupun kau menutupinya!" Samuel terdiam, berfikir beberapa saat.

     "Kalau begitu, ayok kita bicarakan bersama kedua orang tua kita, kalau pertunangan ini harus dibatalkan." Samuel menatap Yuki, begitu juga sebaliknya.

     "Kau.. Serius? Tapi.."

     "Aku serius. Kalau memang itu keinginanmu." Samuel kembali duduk di sofa.

     "Gomawo.. Samuel-ssi."

***

          Kini, dikediaman keluarga Kim. Lima orang duduk dengan wajah yang serius. Dua diantaranya sedang menahan rasa gugup dan takut. Mereka berdua-Samuel dan Yuki, sudah membicarakan tentang ketidaksetujuan pertunangan mereka dan meminta kedua orangtuanya membatalkan pertunangan itu.

     "Mama tidak setuju. Kita tidak bisa membatalkan pertunangan ini!" Jangmi menolak terlebih dahulu.

     "Yuki-ah.. Apa yang kau lakukan? Bibi Jangmi sudah mengatakannya di siaran langsung tadi sore." Yuri menatap Yuki kecewa dan sedih.

     "Mainhae.. Eomma. Keunde, aku hanya tidak ingin kalau kami harus menjalani perjodohan ini dengan terpaksa."

     "Kau memang terpaksa, tapi Samy tidak Yuki-ah.." jawab Jangmi. Yuki menoleh ke arah Samuel, tetapi pria itu hanya menunduk.

     "Aku bisa mengkonfirmasi berita ini lagi pada media. Aku akan mengatakan bahwa Mama hanya mengatakannya agar aku segera mendapat pasangan, kalau tidak kami akan dijodohkan, dan menganggap semua ini hanya rumor." Samuel menatap Mamanya memohon.

     "Tidak bisa. Kim Samuel, dengarkan Papa. Kalau kamu berkata demikian pada media, maka media akan semakin mengawasimu, mengira kalau kau hanya mencari sensasi dan Papah tidak mau ada skandal lagi kalau nantinya kau akan benar-benar menikah dengan Yuki." Tn. Kim menatap Samuel serius.

     "Tapi kami tidak akan menikah." Jawab Yuki mantap.

     "Benarkah? Bagaimana kalau cinta itu hadir tanpa kalian sadari, tapi perjodohan ini sudah dibatalkan. Lalu tiba-tiba kalian menikah, padahal berita perjodohan ini awalnya hanya rumor-jika Samuel benar akan mengkonfirmasi bahwa berita ini rumor." Perkataan Tn.Kim berhasil membuat Yuki dan Samuel terdiam.

     "Samy, jangan membohongi perasaanmu, Sayang. Mama tau kau benar-benar menyayangi Yuki." Jangmi menatap Samuel memohon. Samuel hanya diam. Sebenarnya ia sangat ingin perjodohan ini berlanjut, tapi ia akan menghentikannya kalau ini hanya akan menyakiti Yuki.

✔️ Sorry, You aren't MY IDOL!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang