Senin, 2017"OMAYGAT!"
"KENAPA JI? KENAPA? ADA KABAR BARU APA?!"
"DEMI JIMIN YANG BERAT BADANNYA MAKIN TURUN! KIM SAMUUEEELL!! SAMUEL AKU GA LOLOS PRODUCE 101!"
Percakapan antara dua gadis tersebut diacuhkan oleh seorang gadis yang kini hanya meletakan kepalanya diatas meja.
"BENARKAH??! BAGAIMANA BISA?!"
"IYA INI LIATLAH!" salah satu gadis itu menunjukan Ponsel mewahnya. Seketika gadis satunya terkejut sampai ke ubun-ubun.
"WAE?! CURANG! PERASAAN KEMARIN SAMUEL PERINGKAT DUA! KOK BISA DIA GA–"
"DIAM KALIAN BERDUA!"
Krik
Krik
Percakapan dengan teriakan kedua gadis yang membicarakan Samuel itu harus terhenti karena teriakan lain dari gadis yang sedari tadi hanya diam.
"Bisa tidak, kalian berdua berhenti berteriak! Memang ini hutan? Heol!"
Gadis yang dikenal galak bernama Ahn Yuki itu menatap garang kearah dua wanita berwajah ketakutan. Pasalnya, mereka lupa bahwa disebelahnya ada sahabat mereka yang termasuk salah satu antis idol.
"Mianhae, Yuki-ah. Lagipula, kau bisa memakai earphone mu kan." ucap Naumi.
"Heum, keunde.. Ah! Aku lupa, dimana aku meletakan earphone ku, apa kalian melihatnya?" kedua gadis yang ditanya itu hanya membuat gerakan memutar bola matanya. Kebiasaan sifat buruk Yuki adalah teledor, ceroboh, dan pelupa.
"Aah dimana aku menyimpannya ya?" Yuki bermonolog sendiri, sambil tangannya sibuk mencari-cari di kolong mejanya, rensel dan bawah kursi-meja nya.
Selagi Yuki mencari, kedua sahabatnya itu, yang bernama Naumi dan Jieun malah sibuk melanjutkan percakapan mereka.
"Jiuen.. Naumi, sepertinya, aku meninggalkan earphone ku di toilet! Aku pergi dulu!" kedua gadis yang masih fokus bercerita ala fangirl mengacuhkan perkataan Yuki. Akhirnya Yuki memutuskan untuk pergi dari sana.
***
"Dimana ya, tadi aku menyimpannya disini, tapi tidak ada." Yuki sudah memeriksa seluruh bilik toilet dilantai 3, tetapi tidak menemukan earphone nya juga. Tanpa sadar dan tanpa melihat tulisan yang berada dipintu toilet, Yuki memasuki toilet itu begitu saja.
"AAA!!"
Dengan refleks, mata Yuki yang sedaritadi jelatan mencari earphone nya harus ditutup dengan kedua tangannya karena hampir saja ia melihat pemandangan yang tak seharusnya dilihat.
"Siapa kamu! Pergi! Pergi sana. Hei ini toilet pria tahu! Apa kau tidak punya mata!" pria itu mendorong tubuh Yuki keluar toilet, dengan gerakan cepat Yuki berlari setelah berhasil keluar dari toilet, yang ternyata adalah toilet pria.
"Sial! Bodoh sekali aku." selama ia berlari, tanpa sadar Yuki terus menunduk, berusaha menghilangkan pikiran anehnya.
Bug!
"Appo!" ucap Yuki tanpa sadar. Gadis itu menatap tajam kepada orang yang menabrak nya. Pria bertopi dan masker itu menatap Yuki takut, dan dengan spontan menurunkan topi untuk menutupi wajahnya.
"Hei! Siapa kau? Kenapa kau sok misterius seperti itu?" tanpa menjawab perkataan Yuki, Pria itu berlari. Yuki pun ikut berlari mengejar pria tersebut.
"Hei! Berhenti!" Yuki tersadar, ia berhenti berlari dan menatap sepatunya, lalu menatap lagi pria yang semakin jauh itu.
"Ah, bodoh! Peduli apa aku padanya!"
"Yuki! Yuki!" gadis itu menoleh kebelakang dan mendapati kedua sahabatnya berlari kearahnya.
"Ada apa?"
"Kau tidak berhasil menangkapnya, hah? Dimana dia?" Jieun dengan nafas tersenggal, kepalanya celingukan mencari sesuatu.
"Menangkap? Siapa?" Yuki menoleh kebelakang dan pria itu sudah hilang dibelokan koridor.
"Dino! Dino!" Ucap Naumi yang tak kalah ngos-ngosannya.
"Dino? Dino apa? Dinosaurus?" tanya Yuki polos.
"Itu! Tadi, pria yang menabrakmu! Dia adalah Dino! Member Seventeen yang baru saja pindah sekolah kesini." jelas Jieun setelah nafasnya kembali normal.
"Kemana dia pergi, Yuki-ah. Kenapa kau tidak menahannya!" protes Naumi.
"Mana ku tahu! Aku tidak peduli siapa dia, lagipula aku tidak mengenalnya!" Yuki menaikan satu oktaf suaranya, karena merasa terpojokan dengan dua sahabatnya itu.
"Sudahlah, Nau. Mungkin kita akan melihatnya lagi. Tenanglah, dia sudah pindah kesini." ucap Jieun yang memukul pundak Naumi, dan sekarang mereka berdua mendudukan bokongnya di kursi koridor.
"Apa yang sebenarnya kalian bicarakan?" Yuki bersidekap dan bertanya dengan suara intimidasinya.
"Kalau kau tahu, kau juga tidak akan peduli, Yuki-ah."
"Ah.. benar juga. Kalau begitu, aku akan kembali mencari earphone ku." Yuki meninggalkan kedua sahabatnya itu dengan wajah polosnya. Membuat kedua gadis yang terduduk itu hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Biarkan saja, dia memang gadis aneh dan gila!"
♥★♥
An:
Wae ini sangat pendek? :"
Maafin ya. Soalnya aku sengaja, ga bikin panjang, biar ga bosen dan malah bikin penasaran kan /colekreader.Sebelumnya, ini cerita kan ff ya, jadi fiksi kan ya, jadi gausah merasa tersinggung, marah, or something like that, karena semua adalah karangan. Kecuali karakternya emang ada. Tapi alur dan segala macemnya itu karangan semata. WALAUPUN, emang ada beberapa diambil dari realita, ini biar makin feel aja sih ya.
Segitu dulu aja ya.
2809'17
-at.
![](https://img.wattpad.com/cover/125407088-288-k212706.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️ Sorry, You aren't MY IDOL!
FanficSemua ini, berawal dari Kim Samuel yang mengalami kegagalan dalam Produce 101. Semua masalah, diawali karena percakapan tentang Samuel. Membuat Ahn Yuki semakin sebal dengan idol kedua sahabatnya itu. Bertemu secara tidak sengaja ketika kedua sahaba...