.enambelaS

143 11 3
                                    

          Setelah kejadian di koridor. Jieun dan Naumi mengintrogasi Yuki dan Samuel. Dari, kenapa Yuki bisa mengenal Samuel sampai kenapa mereka bisa berciuman. Yuki menjawabnya gugup, sesekali Samuel membantu menjawab. Mereka juga menjelaskan mempunyai sahabat yang sama saat di Amerika, yaitu Kang Daniel, dan cerita ini membuat Jieun serta Naumi ingin pingsan rasanya–walau sebenarnya, mereka sudah tau fakta bahwa Daniel adalah sahabat kecil Yuki.

     "Jadi.. Kalian harus merahasiakan ini dari semua orang." ucap Samuel. Jieun dan Naumi bertatapan sebentar. Yuki tau tatapan licik itu,

     "Kalian tidak boleh menggunakan kesempatan ini untuk keuntungan kalian!" ucap Yuki cepat, seakan mengerti apa yang akan dilakukan kedua sahabatnya.

     "Aku tidak meminta banyak untuk syarat. Kami hanya ingin, kau Kim Samuel, mengenalkan kami pada Daniel Oppa!" ucap Naumi semangat, Jieun ikut mengangguk sejutu.

     "Kalian ini–"

    "Baiklah." ucap Samuel memotong kalimat Yuki. Gadis itu memelototi Samuel, namun hanya dibalas dengan lirikan.

     "Asal kalian berjanji menyimpan rahasia pertunangan ini dari semua orang. Sampai saatnya tiba, barulah kalian boleh mengatakannya." lanjut Samuel.

     "Apa maksudmu, sampai saatnya tiba?" tanya Jieun.

     "Sampai aku dan Yuki benar-benar bertunangan." jawab Samuel santai.

     "Hei! Bukannya kalian tidak saling mencintai? Dan katanya pertunangan ini hanya rumor. Lalu, bagaimana bisa kalian benar-benar bertunangan?!" protes Naumi. Perkataannya di angguki oleh Jieun dan dibenarkan oleh Yuki–dalam hati.

     "Siapa bilang? Aku dan Yuki akan bertunangan." lagi-lagi ucapan santai itu.

    "Kim Samuel! Kita akan bertunangan kalau aku mencintaimu, begitu persyaratannya!" protes Yuki.

     "Iya aku tau. Aku akan membuatmu mencintaiku, dan kita akan bertunangan."

     "Aku tidak akan mencintaimu!"

     "Benarkah? Lalu kenapa kau membiarkan aku menciummu?"

    "Aku tidak.. Hei! Aku tidak sengaja membiarkan kau  menci–"

     "STOP!" teriakan Jieun dan Naumi membuat keduanya berhenti berdebat. "Kalian ini selalu saja bertengkar! Berhentilah berdebat."

     "Dan berhenti membicarakan masalah ciuman kalian!" lanjut Naumi kesal.

     "Ya benar. Kau membuatku iri saja Yuki-ah.."

     "Aku.. Maafkan aku." Yuki kembali menunduk.

     "Yasudah, kajja kita pulang Yuki-ah." ajak Samuel, mengentikan masalah ini.

     "Kalian.. Tinggal satu rumah?!" tanya Jieun kaget.

     "Tentu saja." Yuki menatap Samuel tak percaya mendengar jawaban itu. Jawaban santai Samuel kembali membuat kedua gadis itu terkejut. Dengan cepat Samuel menarik tangan Yuki membawanya pergi dari sana, sebelum kembali di introgasi.

     "AHN YUKI!"

     "KIM SAMUEL!"

...


     "Hei! Kenapa kau berkata begitu?"

Kini mereka berdua sudah berada di dalam mobil Samuel. Yuki menatap Samuel kesal, sedangkan pria itu dengan santainya mengendarai mobil.

     "Samuel-ssi." panggil Yuki, penuh intimidasi.

     "Aku berkata begitu agar mereka menutup mulut."

✔️ Sorry, You aren't MY IDOL!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang