tujuhbelaS.

141 12 3
                                    

-Normal POV-

     "Kie-ah?"

     "Tae... Taeyong oppa?"

    Yuki menatap pria dihadapannya tidak percaya. Hatinya berdetak kencang saat melihat wajah Taeyong.

     "Kau masih sering kemari, rupanya." Ucap Taeyong.

     "Ah, Ne. Hanya kebetulan sedang ingin makan disini. Kau sendirian Oppa?" Tanya Yuki. Tak menyadari bagaimana raut wajah Samuel yang berubah masam ketika Yuki memanggil Taeyong dengan embel-embel Oppa.

     "Ani, aku bersama kekasihku."

Deg.

     "Nah ini dia, perkenalkan dia Abigail. Dia sama sepertimu, Kie-ah, berasal dari Amerika."

Deg.

Panggilan itu. Lama sekali tak mendengarnya -ayk.

     "Dan.. kau bersama Samuel?" Lamunan Yuki pecah karena ucapan Taeyong.

Akhirnya kalian sadar kehadiranku -ks

     "Ah.. iya kami—"

     "Kami sedang kencan." Potong Samuel cepat, "Dan kau menghancurkannya." Samuel melirik Abigail sebentar yang mungkin tidak mengerti bahasa  Korea.

     "Begitukah? Ah.. baiklah, maafkan aku.. mungkin aku akan—"

     "Tidak perlu, Oppa. Lebih baik kalau kita berbincang dulu kan? Sudah lama aku tidak melihatmu lagi Oppa." Yuki tersenyum.

Senyuman itu, yang dulu ia berikan kepada Taeyong saat mereka masih pacaran dulu. Kejadiannya sudah lama sekali. Yuki dan Taeyong harus putus karena Yuki saat itu merasa kalau dirinya sangat bosan—tentu Yuki tidak mengatakan kalau ia bosan pada Taeyong, ia hanya berkata ingin fokus belajar menjelang kelulusan—saat itu mereka masih kelas sembilan, lalu Taeyong mengiyakan karena ia fikir itu baik untuk hubungan mereka, asal mereka tetap berteman.

     Tapi sayang, Taeyong meninggalkan Korea untuk waktu yang cukup lama. Dan mereka kembali bertemu dengan keadaan yang berbeda, namun.. dengan perasaan Yuki yang masih sama.

Ya, Yuki masih menyayangi Taeyong, sangat. Bahkan ia menyesal telah memutuskan hubungannya. Padahal Taeyong sangat baik dan juga perhatian. Sangat dewasa dan juga mengerti dirinya. Yuki hanya bisa tersenyum miris melihat Taeyong sudah bersama kekasih barunya.

     "Ah.. ngomong-ngomong, bagaimana Oppa bisa mengenal Samuel? Kalian pernah bertemu di Amerika?" Kalimat itu keluar ditengah-tengah kegiatan makan mereka.

     "Tidak. Aku sering menonton Tv. Samuel-ssi artis yang cukup populer."

      "Benarkah? Kau tertarik dengan dunia entertaint, Oppa?"

'Berhenti memanggilnya Oppa atau kau akan ku cium sampai kehabisan nafas' -kimsam.

      "Tentu saja dia tertarik. Karena dia juga salah satu artisnya." Ucapan Samuel membuat Yuki tersedak supnya. Taeyong memberikan gelas minumannya kepada Yuki, wajahnya sedikit panik.

'Cih, bahkan dia perhatian pada TUNANGANku saat sudah memiliki kekasih. Kasihan sekali kekasihnya.' -ks.

     "Terima kasih." Hening beberapa saat. "Apa.. benar yang dikatakan Samuel?" Perlahan Taeyong mengangguk, dan sedikit menyesal. Pasalnya, ia tau bahwa Yuki sangat membenci dunia entertaint—jauh sebelum Samuel mengetahuinya.

     "Kau kenal empat bocah yang selalu bersama, dan bercanda seperti orang idiot?" Yuki menyerngit heran, tidak mengerti maksud ucapan Samuel.

     "Mereka satu Unit dengan Taeyong, hanya bedanya pria ini di Unit NCT 127, dan empat orang itu, yang satu sekolah dengan kita, mereka Unit NCT Dream." Penjelasan Samuel membuat Yuki menyerngit ngeri.

✔️ Sorry, You aren't MY IDOL!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang