chapter 00 : Sebuah Doa

6.1K 297 76
                                    

Kring... kring... kring...
Kring... kring... kring...

"Umm... sudah pagi yah..."(???)

Gumanku sambil melihat alaram yang menunjukan jam 04:30.

"Ahh... padahal masih ada tiga episode lagi yang belum ku tonton"(???)

Protes ku pada waktu yang tak memihak. Aku saat ini sedang berada di kamar dan sedang menonton anime. Disekitar mataku terdapat lingkar hitam sebagai penghargaan untuk tak tidur dalam waktu lama.

"Yosh... waktunya siap-siap kesekolah"(???)

Akupun langsung mematikan laptop dan bergegas kekamar mandi.

*****

Saat ini aku sedang perjalanan ke sekolah. Saat ini aku siswa kelas 9. Bangun pagi dan mulai bersiap sudah menjadi kebiasaan.

"Selamat pagi Raigu-kun"(???)

"Selamat Pagi Yuni-chan"(Raigu)

Yuni Mandagi adalah teman masa kecilku. Aku dan dia sudah berteman dari tk. Tak jarang kami pergi kesekolah dengan berjalan bersama seperti saat ini. Yuni juga termasuk cewek tercantik di sekolahku.
Sepanjang jalan kami terus berbincang. Banyak anak-anak dari sekolah yang sama yang terus memandangi kami. Aku sendiri berpura-pura tidak sadar. Sedangkan Yuni tidak merasa terganggu sama sekali.
Aku di sekolah dikenal sebagai otaku mesum yang menjijikan. Tapi bagi Yuni aku adalah aku. Teman masa kecilnya yang keren. Sekalipun disebut mesum,aku tidaklah mesum.

"Yo selamat pagi Mandagi-san"
"Pagi Mandagi-ojou-sama"
"Pagi Mandagi-chan"

Kami tiba-tiba dihadang oleh 3 orang bangsat. Rio,Alfonso, dan Ferguso mereka bertiga adalah trio tukang bully. Rio adalah ketuanya Alfonso dan Ferguso adalah sikembar yang menjadi anak buahnya. Rio sering sekali membullyku. Alasannya dia cemburu akan kedekatanku dengan Yuni. Dia juga dalang dibalik julukanku.

"Pagi"(Yuni)

Balas Yuni dengan nada dingin

"Mandagi-san maukah kamu jalan bersama kami. Dari pada berjalan bersama sih otaku mesum pecundang hina menjijikan itu."(Rio)

Ucap Rio dengan nada sopan yang bertolak belaka dengan tiap kata yang ia bicarakan

"Gak... makasih"(Yuni)

Yuni tiba-tiba menggenggam tanganku dan mulai berlari.

"Tunggu... Yuni... Sabar... Dikit dong"(Raigu)

Aku dan Yuni pun mulai berlari ke arah sekelah

*****

Di atap sekolah yang tenang. Aku dan Yuni sedang makan bersama. Tiba-tiba

"OTAKU MESUM!!!!!"(Rio)

Suara teriak terdengar dari tangga. Suara itu tek lain berasal dari Rio. Rio dan si kembar tiba-tiba datang mengganggu waktu makan kami yang tenang.

"Cih kalian lagi"(Raigu)

Kejadian ini bukanlah pertama kali. Aku sudah sering dibully mereka dan Yuni selalu menolongku. Tapi yg terjadi hari ini sedikit berbeda.

"Trima ini"(Rio)

Rio memberikan jab tepat di pipi kananku. Aku terlempar lalu tersungkur dilantai,dan Yuni ditangkap oleh sikembar.
Melihat itu aku langsung coba berdiri dan ...

Buuukkkk!!!

Perutku ditendang Rio. Tendangan itu membuat lututku lemah.

"Ahhh tidak... lepasin aku!!!"(Yuni)

Sikembar terus menahan Yuni sementara itu si Rio menduduki bagian perutku lalu memukuliku. Rio terus menerus memukili wajahku sampai-sampai mataku bengkak karena dipukuli dan hidungku berdarah.
Rio perlahan kelelahan, itu memberiku celah.
Aku mencoba membalas Rio dengan mendorong dia sampai ia jatuh kebelakang. Aku langsung berdiri begitu juga dengan Rio. Rio masih belum membetulkan posisinya oleh karena itu aku membenturkan kepalaku ke kepala Rio.
       Rio terlempar dar dan terkapar ditanah. Aku mendekati dia yang terkapar, dengan sedikit membungkuk aku melepaskan uppercut ketika dia akan berdiri. Rio terlempar ke arah sikembar dan Yuni. Rio berbenturan dengan Yuni, akibatnya mereka berdua terlempar ke tepi gedung dan hampir terjatuh dari atap gedung. Mereka berdua tidak jatuh karena Rio yang berpegang pada tepian gedung dan Yuni yang berpegang pada tangan Rio. Aku dan sikembar secara reflekles mendekat dengan niat untuk mengangkat mereka. Rio sudah tak kuat lagi dan pegangannya semakin melemah. Tangan Rio tergelincir dari tepian gedung. Beruntungnya Alfonso berhasil menangkap tangan Rio. Ferguso langsung membantu Alfonso yang sedang berusaha mengangkat Rio. Sialnya, Sikembar tidak cukup kuat mengangkat mereka dan malah terjatuh bersama mereka. Aku berhasil memegang kaki si kembar. Kini nasib Empat orang berada ditangan orang yang lemah sepertiku. Entah karena kurang tidur semalam atau terlalu banyak dipukuli penglihatan ku mulai menggelap. Kelima indraku memudar. Tubuhku mulai lemah. Kesadaranku mulai hilang."Sial... disaat Yuni membutuhkanku... aku malah..."(Raigu)

      Aku mulai berguman pada diriku. [jika Tuhan menginjinkan... jika Tuhan memang ada... tolong beri aku kekuatan... tolong beri aku kesempatan... aku sudah tak sanggup tinggal di dunia ini... jadi kirim saja aku ke isekai!!!]

Bllliiiiitttzzzzz

Petir menyambar atap sekolah dan semua yang ada di atasnya. Kilat itu membuat semuanya terlempar termasuk aku dan Yuni. Aku mati,tapi aku bahagia. Kilat itu menjadi hadia Tuhan untukku atas segala kebaikanku...

*****

Blllliiiittttssss

"Ah sudah pagi, Are... bukannya tadi aku sudah mati?"(Raigu)
_

___________________________________

Yoo karl disini
Ini adalah versi ketiga dari chapter prolog. Agak ada sedikit perubahan pada versi ini.
Nama si kembar sedikit diubah serta adegan fighting yang dibuat sedikit realistis. Selain itu gak ada yang gw rubah.

Btw karena satu dan lain hal series ini diulang dari awal. Nantinya pasti akan ada perubahan pada ceritanya tapi tidak akan jauh-jauh amat. Dari pada disebut perubahan, lebih tepat disebut sebagai penambahan cerita. Targetnya chapter-chapter berikut akan memiliki 2000 kata perchapter. Versi sebelumnya hany punya sekitaran 1000-1500 kata. Intinya ceritanya sedikit diperpanjang. Hal ini bertujuan untuk mempermudah penjelasan tentang Arc selanjutnya. Jadi silahkan menikmati kembali AKITIMO.

____________________________________

Aku Ke Isekai Dan Tetap Ingin Menjadi OtakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang