Side Story: Fuchia

1.5K 112 3
                                    

     Aku terlahir sebagai seorang putri. Dibesarkan dengan kejayaan. Serta Tumbuh bersama penyesalan.

    Dalam kerajaan Skoncel, setiap anggota kerajaan akan diselidiki bakatnya pada usia 4 tahun. Hal ini dinamakan PEMBERITAHUAN. Pemberitahuan dilakukan dengan mengambil rambut anggota kerajaan lalu dibawah kepada pendeta sihir di kuil sihir. Sipendeta akan melakukan ritual untuk melihat kecocokan sihir serta jumlah mana. Hal ini dilakukan agar anggota kerajaan dapat lebih cepat menjadi hebat denga hanya fokus pada sihir tercocoknya saja.

Ketika umurku 4 tahun, aku mendapat pemberitahuan bahwa aku tidak memiliki kecocokan pada semua element sihir namun memiliki mana yang besar. Dalam sejarah kerajaan, aku adalah anggota orang pertama yang memiliki mana sebesar itu. Sayangnya ketidak bisaanku terhadap sihir membuat aku dipandang sebelah mata.
    Ibuku yang seorang selir raja, meninggal juga ketika aku berusia 4 tahun. Itu membuat aku kehilangan dukungan didalam istana. Yang mulia raja juga tidak lagi peduli padaku karena aku dianggap tidak berguna tanpa sihir. Semua orang mengucilkanku.
     Ketika aku berusia 5 tahun, adik tiriku Azela, mendapatkan pemberitahuan juga sepertiku. Isi pemberitahuan tersebut adalah bahwa putri azela memiliki kecocokan dengan semua element dasar sihir serta memiliki sihir istimewah, sihir bunga, Sihir ini mempukan pengguna untuk menumbuhkan bunga. Pemberitahuan tersebut membuat istana dipenuhi dengan kekaguman.
     Aku menjadi terlupakan. Disaat aku mengurung diri di kamar karena sudah tak dianggap, seorang pencuri yang datang keistana tanpa sengaja bertemu denganku didalam kamarku. Mulutku langsung disekap, leherku ditodongkan dengan pisau. Para tentara yang masuk tidak dapat berbuat apa-apa akibat aku yang disandra. Si pencuri terkepung, tapi prajurit yang mengepung tidak bisa menyerang. Tiba-tiba seorang prajurit berlari ke arah pencuri tanpa meperdulikan aku yang disandra. Air mata mengalir dari sudut mataku diikuti dengan pandanganku yang menggelap. Aku tewas akibat pedang prajurit yang menembus jantungku.

       Rasa sakit pada dadaku tiba-tiba hilang diikuti dengan kesadaranku yang mulai kembali. Aku sudah tidak merasakan tangan pencuri juga kehadirannya. Aku perlahan membuka mataku, pemandangan yang memasuki penglihatanku membuatku terkejut.
     Aku sudah berada disebuah ruang yang serbah berwarna putih. Langit-langitnya sangat tinggi. Dindingnya pun terasa sangat jauh dari tempatku berdiri. [Luasnya] kata itu pasti akan secara spontan keluar dari mulut orang yang berada disini.
     Didepanku berdiri seorang wanita yang cantik. Dia memakai gaun berwarna putih. Gaun itu hanya sepanjang lutut. Aku secara samar dapat merasakan pancaran cahaya keluar dari tubuhnya. Dia menatapku dengan penuh kasih. Sebuah tatapan yang sudah sangat lamah tidak kurasakan.

*author note: sebenarnya cuma setahun beberapa bulan, tapi karena Fuchia baru berumur 5 tahun lebih dia merasa itu sudah sangat lama.
   
"Sungguh disayangkan. Padahal kamu sangat cantik dan lucu. Kenapa kamu sudah meninggal pada usia semudah ini?"(Ayunita)

"Meninggal? Jadi aku sekarang sudah bisa bersama Ibu?"(Fuchia)

   Mata wanita didepanku terbuka sedikit lebih lebar lalu kembali seperti biasa. Air mata berkumpul pada sudut mata wanita itu.

"Padahal kamu cuma anak manis. Namun kamu sudah merasakan hidup yang berat yah."(Ayunita)

"Tidak onee-chan. Aku sudah bahagia selama aku hidup. Aku terlahir sebagai putri, dibesarkan oleh ibu yang sangat baik. Ser-..."(Fuchia)

Duk...

   Sebelum aku menyelesaikan perkataanku, Wanita dihadapanku tiba-tiba berlutut lalu memeluku. Aku dapat merasakan air mata yang menetes.

"Onee-chan menangis? Kenapa?"(Fuchia)

"Tidak... tidak apa-apa Fuchia... Onee-chan tidak menangis. Fuchia Onee-chan akan memberitahukan padamu beberapa hal. Fuchia, ibumu mati karena dibunuh oleh sang ratu. Prajurit yang membunuhmu juga adalah orangnya ratu. Ibumu menganggap kelahiranmu sebagai sebuah musiba. Fuchia kamu tak pernab dicintai siapapun dalam hidupmu... itulah sebabnya hiduplah kembali dan temukan orang yang akan mencintaimu."(Ayunita)

Aku Ke Isekai Dan Tetap Ingin Menjadi OtakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang