Fuchia P.O.V
Setelah gerbang terbuka, Raigu melesat kedepan dengan kecepatan yang luar biasa.
"Cloud biarkan Raigu bertempur sendiri, kita sebaiknya bertarung agak jauh dari posisinya. Dragio bantailah para penyihir yang berada di bagian tengah. Para penyihir akan menyusahkan Raigu. Kita semua tau bahwa Raigu tidak bisa mengeluarkan lebih banyak mana karena item itu."(Fuchia)
Aku mengarahkan Cloud dan Dragio. Aku keluar dari gerbang dan meningkatkan kecepatanku. Aku menuju bagian kiri benteng ini.
Para pasukan yang berada di bagian kiri mulai menuju ditempat Raigu bertempur. Aku spontan menghentikan mereka.
<Mana Expolde>
Aku menggunakan skill terhebatku. Mereka yang ada dalam jangkaunku hancur tanpa sisa. Aku lalu mengincar pasukan didepanku. Jarak dia dan aku sekitar 15m. Aku menyingkatkan jarak dalam hitungan detik sekaligus mengayunkan Pedang suci ditanganku.
"Ahhh... tanganku... tanganku...."(Musuh)
Dia berhasil membaca gerakanku. Tapi pada saat dia mau menangkis tebasanku, pedang serta tangannya ikut terpotong.
[Tajamnya. Jadi ini kekuatan dari Yuusha. Aku memotong mereka hanya seperti memotong buah apel yang busuk.]
Aku menusuk orang itu dijantungnya. Pedangku menembus zirahnya dengan sangat muda. Prajurit yang berada disekitarku menjadi waspada.
"Tak kusangka kita akan bertemu disini,Hime-sama."(???)
Aku mendengar suara yang familiar. Aku mencabut pedangku dan mayat prajurit tadi tergeletak ditanah. Aku mengangkat mukaku, sosok yang kulihat membuat tubuhku bergetar.
"Tiga bulan kita tak bertemu. Bagaimana kabarmu Hime-sama. Ayahmu sangat mencemaskan keslamatanmu."(Sir Patrick)
Sir Patrick adalah orang yang melatihku, merawatku, melindungiku, serta menjadi Panutanku. Bagiku dia adalah guruku, kesatriaku, pahlawanku, serta Ayahku.
Flashback Fuchia 10 tahun lalu
Sebelum aku menjadi seorang putri yang dikirim ke medan perang, aku hanya seorang gadis kecil yang ditinggalkan oleh semua orang.
Suatu hari aku mati dan dibangkitkan kembali oleh seorang dewi. Dewi itu memberikanku kekuatan agar aku dapat terus hidup.
Pada awalnya, aku tidak dapat mengendalikan kekuatan ini. Pertama kalinya aku mengaktifkan kekuatanku, kekuatanku memakan korban dengan jumlah yang lumayan.
Pada awalnya semua orang takut padaku. Ayahku yang seorang raja diminta untuk memusnahkan aku. Tapi disaat sang raja akan memberi keputusan tentang memusnahkan aku, kesatria terbaik di kerajaanku meminta kepada ayahku untuk melatih diriku.
Pada hari itu aku kehilangan nyawa, mendapatkan kekuatan, dan juga mendapatkan seorang ayah.Sir Patrick.
Kesatria terbaik pada masa itu memberikan kesempatan bagi diriku. Aku jadi tak ingin menyia-nyiakan kebaikan hatinya.
Pada awalnya, sekalipun aku memiliki semangat yang tinggi, kemampuan fisikku tidak demikian.
Bahkan kekuatan penguatan yang kumiliki tidak dapat kugunakan karena kemampuanku tidak dimiliki orang lain.
Tiga bulan berlalu dari pertama kali Sir Patrick melatiku. Aku masih belum memiliki perkembangan fisik yang berarti. Tapi, kemampuanku berpedang telah meningkat tajam. Aku juga sudah mulai paham tentang kekuatanku.
Hari demi hari berganti. Aku terus berlatih bersama Sir Patrick. Pada awalnya aku tidak merasa akrab dengan dia. Namun, keramahan dan kehebatan seorang kesatria hebat perlahan mengubahku.
Sir Patrick mulai menjadi dekat. Entah sejak kapan aku mulai memanggilnya Ayah. Sebagai seorang guru dia tegas. Sebagai seorang ayah dia penyayang. Sebagai seorang kesatria dia setia. Seperti itulah dia menurutku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Ke Isekai Dan Tetap Ingin Menjadi Otaku
ActionSeorang pecinta anime,penyendiri,gak punya teman,suka dibully dan jenius tiba-tiba mendapatkan jawaban dari doanya tapi... Raigu Sumanti selalu mengawali hari dengan menonton anime,membaca light novel, dan DIBULLY.Raigu sekarang telah menginjak...