Chapter 03:Bosan

2.5K 177 9
                                    

   Seminggu telah berlalu semenjak kebangkitanku. Kini floating island secara resmi menjadi sebuah kerajaan baru. Otaku adalah nama kerajaan tersebut.
Kerajaan Otaku dipimpin oleh aku yang seorang DemiGod. Saat ini otaku kingdom memiliki 2000 prajurit demi human bersayap serta 500 ekor naga. Dengan kekuatan nasional sekuat ini aku tak akan ragu untuk meninggalkan negaraku sendiri.
"Baiklah dalam rangka untuk mengumpulkan informasi dan melatih diri untuk perang raja, Saya Raigu Demi-god akan turun ke daratan. Untuk itu aku akan meninggalkan pengelolahan kerajaan pada Byako"(Raigu)
   Aku menyampaikan pidato ini didepan seluruh penduduk Otaku kingdom.
Alasan sebenarnya aku pergi ke daratan karena aku bosan di atas sini.
Namun tak mungkin aku berkata seperti itu.
"Heika... berapa lama heika akan pergi"(byako)
"2 bulan"(Raigu)
"Kemana heika akan pergi?"(cloud)
"Aku akan ke negara yang memanggil Yuusha"(Raigu)
    Aku mengerti kekhawatiran mereka, sebuah negara yang baru terbentuk tiba-tiba ditinggalkan rajanya yang baru saja tiba dari kematian.
"Jika sudah tak ada yang bertanya aku akan segera pergi"(Raigu)
"Selamat jalan Heika"(Cloud)

*****
Third Person View

Di suatu tempat dalam hutan

Boooom!!!!

Suara ledakan terdengar bersamaan dengan kepulan debu yang tebal. Didalam kepulan debu tersebut berdiri seorang pemuda.

"Uhuk... uhuk... uhuk... tak kusangka debunya akan setebal itu"(Raigu)

Pemuda itu adalah Raigu sang Demi-God. Dia menjatuhkan dirinya dari floating island. Namun sekalipun dia jatuh dari tempat tinggi, dia tidak terluka sama sekali karena...

"Tak kusangka sihir bisa seefektif ini"(Raigu)

Dia menggunakan sihir element angin untuk memperlambat jatuh dirinya dan sihir element tanah untuk mengurangi dampak jatuhnya.

"Sekarang kemana arah negara itu?"(Raigu)

*****
3 jam telah berlalu sejak pertama kali Raigu menginjakan kakinya di daratan yang sebenarnya.
Kini dia dihadang oleh sekitar 300an goblin dan 50an orc. Para goblin membawa belati sepanjang 10cm dan orc membawa pentungan. Sepertinya tadi kedua monster tersebut saling bertempur. Tapi, semenjak Raigu dengan tidak sengaja berpapasan dengan mereka, perhatian mereka teralihkan pada raigu.

Raigu Point Of View

"Sepertinya ini menjadi pertarungan  pertamaku di isekai. Kira-kira ada berapa banyak jumlah mereka ini. Observasi medan pertempuran"(Raigu)

Seperti biasa panel transparan muncul di hadapanku.

____________________________________
Hasil observasi
Jumlah musuh:
384 goblin
48 orc

Lainnya:
2 wanita (Manusia)
1 wanita (Demi-human)
1 Pria      (Manusia)
4 kuda

Ubah status lainnya menjadi musuh?

        [YA]                          [TIDAK]
____________________________________

Aku tak melihat para kelompok manusia, [apa mereka sedang bersembunyi dibagian akar pohon?]
Hutan ini memiliki pohon-pohon yang besar jadi wajar saja jika ada manusia yang bisa bersembunyi dalam pohon sekalipun ada kemungkinan mereka bersembunyi dengan sihir.
Aku harus menyelamatkan mereka.
"Tunggu dulu 3 wanita dan 1 pria, apakah ini sebuah harem?"

Para goblin dan orc datang menyerbuku.

Third Person View

Raigu yang telah menguasai mana control menumpuk mananya di telapak tangan kanannya.
Biasanya membutuhkan mantera untuk menggunakan sihir. Tapi, Raigu memiliki mana control yang membuat dia tidak membutuhkan mantra.

Para goblin relatif lebih cepat dari orc. Mereka terlebih dahulu masuk ke jangkauan serang Raigu. Raigu yang sadar akan batasannya menunggu sejenak lalu...

"Sekarang waktunya kurasa"(Raigu)

Telapak tangan Raigu mulai mengeluarkan api. Api tersebut memanjang dan membentuk pedang. Pedang tersebut lalu dibungkus oleh es dan angin. Pedang yang kini telah berwarna hitam akibat penggabungan element. Pedang itu juga mulai mengeluarkan sejenis aura berwarna biru.

"Rasakan ini, <Partcle Annihilation>"

Pedang tersebut diayunkan secara horizontal, lalu aura biru pada pedang tersebut merambat pada udara. Dengan seketika 100an goblin lenyap dari dunia bahkan tidak meninggalkan satupun partikel. Bukan cuma goblin. Bahkan pohon dan batu ikut menghilang tanpa jejak. Tapi kelompok manusia masih tetap ada. Kemungkinan mereka berada di bawah pohon lenyap.

"Sepertinya aku harus sedikit berhati-hati menggunakan kekuatanku jika memang ingin menolong mereka."(Raigu)

Tanpa membuang waktu, Raigu berlari ke arah para monster yang tersisa sambil memadatkan mana pada kedua sisi tangan. Raigu menargetkan salah satu goblin , mendekatinya sambil menghindari sayatan vertikal goblin tersebut. Dia mengarahkan tangan kirinya pada dagu goblin itu.

Pufff!!!!

Mana padat tersebut ditembakan kepada si goblin. Hasilnya kepala goblin meledak. Dia lalu mendekati goblin lainnya dan melakukan hal yang sama. Raigu mengumpulkan mana dikedua telapak tangannya lagi.

Lima goblin secara mendadak melompat dan mencoba menusuk Raigu di berbagai tempat.
Dengan perbandingan setipis kertas, Raigu menghindari kelima goblin itu. Raigu membuat lima bola dengan ukuran sebesar kelereng diujung jari telunjuknya. Dia membuat bola tersebut melesat menembus jantung atau kepala dari para goblin.
Raigu kembali berlari kearah para goblin, dia menambah kecepatannya dengan memanfaatkan sihir angin. Dalam hitungan singkat, kepalan tangan Raigu telah melancarkan Jab pada salah satu goblin. Kali ini hanya karena mengandalkan kecepatan dan kekuatan fisik, kepala goblin tidak meledak. Namun goblin tersebut tetap saja mati.
Menyadari kekuatan fisik tidak cukup melawan goblin, Raigu mengeluarkan pedang sepanjang 30cm dari tas ruang dan waktu.
Dia melipat gandakan kecepatannya dengan menggunakan lebih banyak mana pada sihir anginnya. Kecepatan Raigu mencapai batasnya pada kecepatan bunyi. Dengan kecepatan bunyi, Raigu mendekati goblin lalu menebas kepalanya lalu mendekati goblin lainnya dan terus-menerus melakukan tetsebut. Dalam 10 detik, 40 goblin telah terbunuh. Jika seperti ini terus, dalam 70 detik raigu telah bisa menghabisi semua goblin. Sayangnya, pedang yang Raigu miliki telah menjadi tumpul. Bagaimanapun juga pedang akan kehilangan ketajamannya setelah berkali-kali menembus daging dan tulang tanpa diasah kembali. Raigu kembali mengeluarkan benda dari tas ruang dan waktunya. Kali ini bukan sebuah pedang. Benda yang dikeluarkan Raigu adalah tombak.
Tombak tersebut memiliki mata pisau sepanjang 10cm dan lebar 2cm pada pangkalnya lalu terus melebar sampai 5cm lalu melacip sampai bagian ujungnya membentuk segitiga. Untuk ketebalannya, 2cm pada pangkalnya lalu terus menipis sampai setipis kertas.
Panjang tombak secara keseluruhan adalah 140cm.

Raigu yang telah mempersenjatai dirinya sendiri kembali menggunakan sikap bertarungnya lagi.

Raigu mendekati seorang orc. Pentungan orc tersebut mengarah kepada kepala Raigu. Raigu yang ribuan kali lebih cepat dari orc, hanya memiringkan sedikit badannya untuk menghindar. Tombak Raigu Mengarah kejantung orc dengan kecepatan diluar kecepatan orc.
Tombak Raigu menembus jantung orc tapi, tombak tersebut tersangkut pada tubuh sang orc. Orc lain yang berada disekitar Raigu tidak membuang kesempatan ini. Orc yang lain mengarahkan pentungannya ke kepala Raigu. Bukan cuma itu, sekitar 3 goblin menyerang raigu dengan belati.
Raigu merelakan tombaknya lalu melompat untuk menghindari serangkaian serangan tersebut.

Raigu berhasil menghindari mereka dengan sempurna. Raigu mengumpulkan mana pada kedua tangannya. Dia menembakan serangkaian bola api pada penyerangnya tadi. Para goblin tersebut musnah terbakar tapi sang orc menepis serangan Raigu dengan pentungannya.

Entah karena sengaja atau kurang memperhatikan wilayah sekitar, Raigu telah dikepung oleh pasukan goblin dan orc.

____________________________________

Yo karl disini...
Maaf Chapter kali ini agak ngegantung. Karna 1 dan lain hal update berikut bakalan terlambat. Sebenarnya karna kuota saya sedang sekarat 😅.
Terlebih lagi karena saya mungkin bakalan menghadapi ujian semester dan perkemahan pramuka jadi mungkin diantara Chapter 4 atau 5 bakalan terlambat update.

Saya Mohon Maaf Sebesar-besarnya Atas ketidak Profesionalan Saya

Aku Ke Isekai Dan Tetap Ingin Menjadi OtakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang