Chapter 01: Pemberian berkat dan Pilihan yang sulit

4.3K 234 37
                                    

Di dalam tempat putih polos. Sejauh mata memandang hanya ada kekosongan. Hanya saja, ditengah tempat itu berdiri Raigu dengan ekspresi kebingungan.

"Are... bukannya tadi aku sudah mati?"

Tanya bingung Raigu yang tidak diarahkan pada siapapun. Dalam pikirnya tidak ada orang lain di situ.

"Ia kau sudah mati."

"Ha!?"

Suara misterius yang Raigu dengar tanpa sengaja membuat ia mengeluarkan suara. Raigu terkejut bukan dari fakta bahwa dia sudah mati, tapi fakta bahwa ada seseorang disitu.

Raigu POV

Sudah mati yah... wajar saja jika ada orang lain dalam alam kematian. Mengingat suara itu begitu tenang tidak mungkin ini neraka. Jika ini neraka pasti orang itu tidak akan repot-repot menjawab pertanyaanku.

"Kalau begitu ini pasti surga"

"Bukan,tempat ini adalah rumahku"

Hipotesisku sebelumnya ternyata salah besar. Pada akhirnya aku belum mencapai surga atau neraka. Mungkin ada semacam tempat transit sebelum berpindah alam.

"Rumah? Bagaimana bisa aku nyasar ke rumah orang setelah mati! Kau pasti bercanda! Memangnya siapa dirimu sampai mampu membawa orang mati ke rumahnya!!Dukun!? Atau mungkin Tuhan!?"

Balasku dengan sedikit ngegas. Lagian kenapa juga orang mati terdampar ke rumah seseorang. Sangat tidak realistis!

"Mou,... tidak perlu ngegas jugakan. Perkenalkan, aku adalah Dewi Kesempatan dan Harapan. Sang kesempurnaan dan kecantikan yang murni. Dewi Ayunita"

Jawab dia dengan sedikit suara sok imut yang terkesan dibuat-buat. Sampai dimana ia memperkenalkan diri, aku tidak tau dimana ia berada.

"Dewi? Lalu dimana kamu?"

"Disini. Aku disini. Didepanmu!"

Sosoknya yang tadi tidak ada perlahan terlihat. Dari tidak jelas perlahan menjadi jelas. Lalu setelah beberapa saat, ia sepenuhnya terlihat oleh mata.
    Di depanku berdiri seorang gadis berambut . Menggenakan gaun berwarna pink dengan sedikit ornamen emas. Kecantikan yang dihasilkan dari kombinasi wajah dan pakaiannya tiada tara. Ukuran dadanya yang sekitar D-Cup.

Third Person P.O.V

"Mou... Ukuran dadaku tak sebesar itu" Tanggap Dewi itu.

"Ehhh... kau bisa membaca pikiranku?" Tanya Raigu dengan bingung. Bagaimanapun ia tidak mengeluarkan sepata katapun dari mulutnya ketika menilai dewi itu.

"Tentu,aku kan dewi. Oh ia aku sudah memberi tahu namaku jadi jangan panggil kau. Panggil aku dewi-sama atau Ayunita-sama" Tegas Dewi itu.

"Baiklah aku mengerti, aku akan memanggilmu dewi-sama tapi panggil aku juga dengan namaku." Respon Raigu. "Betewe bolehkah aku bertanya?"Imbuhnya setelahnya.

"Tentu"Sang Dewi menyetujui.

"Aku sudah mati. Yah orang mati pasti akan pergi ke surga atau neraka. Atau setidaknya itu yang diajarkan kepadaku. Yang ingin aku tanyakan, aku akan kemana? Surga? Neraka?" Tanya Raigu dengan wajah serius.

"Memang benar manusia setelah mati jiwanya akan dikirim ke salah satu alam tersebut. Tapi ada beberapa pengecualian. Dan kamu termasuk pengecualian itu. Jadi tidak kedua-duanya jawaban dari pertanyaanmu"   Jelas Ayunita

"Ehh?Kalo begitu apa yang akan terjadi padaku? Kenapa aku mendapat pengecualian? Banyak nanya gak apa-apakan? " pertanyaan demi pertanyaan dikeluarkan Raigu.

Aku Ke Isekai Dan Tetap Ingin Menjadi OtakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang