Jiyong duduk di sebuah cafe menunggu dua yeoja yang sedang berkeliling mall untuk menghabiskan uang mereka tentunya.
"Kau jiyong kan.. kwon jiyong.?" Pertanyaan dari yeoja yang menghampirinya membuat jiyong menoleh.
"Ah benar hey.. apa kabarmu.?"Jiyong menyipitkan matanya ia bingung mungkin ia lupa siapa yeoja ini.
"Aku i'm yoon-ah, kau melupakanku huh""Yoona.? "
"Ne.. teman Taeyon, yeoja yang pernah kau dekati" ledeknya
"Ah ne ne, hey aku hanya membantunya... jangan membuat gosip, kekasihku akan marah"
"Sungguh kau sudah memiliki kekasih.?"
"Tentu saja.!" Yoona terkekeh geli mendengar jawaban dari jiyong ia duduk di bangku depan jiyong.
"Taeyon pasti cemburu, lalu bagaimana dengan hyuna kalian masih menjalin itu.?"
Jiyong tau apa yang di maksud yoona tentang "itu"."Aniyo, mana mungkin.. aku sungguh sungguh mencintai kekasihku.. mana mungkin aku menghianatinya" jawabnya sambil menggibas gibaskan tangannya di depan yoona.
"Kau memperjuangan yeoja yang dulu atau kau menemukannya lagi.?"
"Tentu saja aku mendapatkannya" jawabnya dengan menyombongkan diri di depan yoona.
"Woahh daebakk... kwon jiyong, kau namja yang tangguh" puji yoona
"Tentu saja, ngomong ngomong kau disini belanja juga.?""Belanja juga.? Jadi kau sedang menunggu kekasihmu berbelanja.?"
Jiyong mengangguk.
"Dia dengan adikku"
Yoona mengangguk mengerti."Aku ada janji dengan yang lain.. selamat untuk usahamu ji... bye aku tinggal ya" yoona berdiri dan meninggalkan jiyong setelah pesanannya selesai di berikan oleh bartender cafe.
"Ne ne, terima kasih kau juga" ucap jiyong.
Lisa sudah selesai berbelanja, ia duduk di sebelah jiyong meminta pundak jiyong untuk menumpu kepalanya.
"Kemana jenni.?"
"Dia sudah melarikan diri dengan taeyong"
Jiyong mengangguk mengerti.
"Kau lapar.?"
Lisa menarik kepalanya dan menghadap ke jiyong."Oppa"
"Hm, kenapa sayang.?"
"Ayo cari makan.. aku lapar" rengek lisa dan jiyong terkekeh melihat sikap manja dari kekasihnya."Aigo.. kajja kita cari makanan"
Jawab jiyong sembari mengambil alih belanjaan dari tangan lisa."Kau belanja tak banyak tapi membutuhkan 3 jam berkeliling keliling.?" Heran jiyong hanya melihat 3 paper bag yang ia bawa.
"Itu karna jenni yang belanja banyak, menyebalkan dia memaksaku mengikutinya, sungguh.. lagi lagi aku akan menyuruh taeyong saja menemainya" jawab lisa aga kesal karna kelakuan sahabatnya itu.
Jiyong hanya tersenyum mendengar keluhan lisa tentang adiknya, mereka memang sering sekali berantem karna hal hal kecil tapi itu tak akan lama
"Kita makan apa.? Mau chines food.?" Tawar jiyong
"Aku ingin makanan korea" Jiyong mengangguk mengerti.Mereka sudah sampai di restaurant yang menyediakan makanan korea, yang jiyong sukai dari lisa ia akan memakan sebanyak mungkin makanan yang ada di depannya ia tak ingin menyisakan makanan.
Jiyong selalu gemas ketika melihat lisa makan, ia kadang mengusilinya dengan mengambil daging yang ada di mangkok lisa, dan lisa pasti akan marah.
Setelah jiyong mengembalikan dagingnya lalu lisa akan tersenyum kembali."Oppa, setelah ini antar aku ke rumah hanbin"
"Untuk apa.? Bukankah sudah selesai event'nya?"
"Mino, jenni, taeyong, jinwoo, jun, hoon dan yoon di sana.. aku ingin ikut berkumpul"
"Tidak kita akan pulang ke apartmentku"
"Kenapa.?"
"Kau selalu berkumpul dengan mereka apa tak bosan.?"
"Oppa juga selalu berkumpul dengan seungri oppa dan top oppa"
"Aishh itu beda lisa ya"
"Sama saja"
"Baiklah baiklah kita kesana"
Lisa tersenyum kemenangan, akan sangat mudah membujuk jiyong.Setelah menyelesaikan makannya mereka langsung menuju apartment hanbin dan benar saja di kumpulan anak anak yang hobby minum sudah stay dengan memegang beer masing masing.
"Woah, aku telat" gumam lisa mendudukan diri di sebelah junho.
"Kau datang, aku kira kalian akan kencan" ledek jinwoo
"Harusnya tapi dia meminta berkumpul dengan anak anak yang tak memiliki kesibukan ini" jawab jiyong mengusir yoon dari duduknya dan duduk di sebelah lisa."Aishh, jangan terlalu posesive hyung.. kau akan kehilangan lisa nantinya" ledek yoon yang merasa kesal di paksa pindah.
"Lebih baik kau benahi hubunganmu dulu, tidak perlu menceramahi orang yang lebih tua" jawab jiyong membuat yoon hany meringis.
"Kapan acaranya.?" Kali ini hanbin bertanya pada lisa.
"Bukankah aku sudah mengumumkan di group" jawab lisa polos.
Hanbin menepuk kepalanya sendiri ia lupa membaca group dari lisa."Kau tak membaca group karna adegan panasmu dengan naeyong kan"
"Yak yak.! Kau sudah berjanji..." gerutu hanbin
"Aku sudah lupa" jawab lisa enteng
"Jika tidak ada jiyong hyung sudah ku lempar dari jendela apartmentku""Lempar saja" jawab jiyong, lisa mendelik mendengar jawaban jiyong.
Hanbin tersenyum tapi senyumnya luntur ketika mendengar panjutan ucapan jiyong "sebelum kau melempar lisa aku yang akan melemparmu dari apartmentmu sendiri"Suara tawa pecah di dalam ruangan itu.
"Jahat sekali kau hyung, wanitamu menyebalkan" gerutu jiyong."Benarkah.? Dia cantik" jawab jiyong membuat lisa tersenyum dan menyandarkan kepalanya di pundak jiyong.
Junho yang dia sebelah lisa hanya biasa saja, karna sudah tau dengan kebiasaan lisa yang akan menyender ke bahu orang jika sedang lelah."Makanya jangan selalu bermain, apa kau ingin menjadi ayah muda" ledek mino menekankan kata bermain menyindir hanbin.
"Ku rasa hanbin akan menjadi ayah muda yang buruk" jenni menyetujui.
"Kalau aku bagaimana.?" Kali ini taeyong bertany pada jenni.
"Kau akan menjadi ayah yang baik tentunya" jawab jenni sambil memeluk taeyong di depan semuanya bahkan dia sudah tidak canggung lagi memeluk kekasihnya di depan sang kakak.
Jiyong sudah biasa dengan sikap manja adiknya, biarkan taeyong yang memanjakan jenni dan jiyong bisa memanjakan kekasihnya lisa."Boleh kah aku membawa kekasih.?" Tanya hoon "di acaramu nanti, lisa ya.?"
"Tentu, tapi mungkin acaraku akan di adakan di hotel untuk dinner.. jika kalian ingin mengajak pasangan kalian masing masing, aku tak mau rumahku terlalu banyak orang" jawab lisa.
"Lisa arogan kembali lagi" bisik hanbin pada mino, dan mino mengangguk menyetujuinya.
"Aku mendengarnya kim" lisa melempar kacang ke arah hanbin.
"Kau yang mengatakan di adakan di rumah" hanbin
"Baiklah, tapi kalian jangan membawa kekasih kalian, rumahku akan berantakan" jawab lisa
"Ne ne, kami tak akan membawa kekasih kami" hanbin mengalah."Apa aku tidak di ajak.?" Taeyong
"Kau ikut chagi, tentu lisa tak akan protes jika hanya 1 pasangan" jawab jenni."Di hotel saja, kau sudah membooked hotel.?" Tanya jiyong kali ini.
"Belum,"
"Tinggal beberapa hari lagi sayang, bagaimana kalau di restaurant.? Hm.?" Tawar jiyong"Wah benar juga di restauant saja lisa ya, keluargamu tak akan bangkrut membayarkan kita semua dan pasangan kita bukan" kali ini yoon menyetujui ide hyungnya itu.
"Nannti akan ku telfon appa" jawab lisa singkat.
"Kau kaya, menghabiskan 1jt dolarpun tak masalah bukan" ledek junho.
Lisa hanya menganggukan ucapan junho."Kau mengantuk hm.?" Jiyong yang memperhatikan lisa menurup mata menayakan dengan lembut, tangannya merapikan poni dan rambut lisa yang menutupi wajah cantiknya.
"Sepertinya tapi biarkan aku seperti ini dulu ya" gumam lisa menjawab dengan mata tertutup, tangannya memeluk jiyong.
"Dia tidur.?" Tanya mino menunjuk lisa, junhoe menengok ke arah lisa lalu mengangguk.
"Suruh tidur di kamar hyung" saran hanbin.
Jiyong akan menanayakan pada lisa tapi lisa yang belum terlelap menggelengkan kepala ia sudah asik dengan posisi tidurnya sekarang.
"Sepertinya kau sudah melihat gadisku menggeleng" jawab jiyong."Dasar gadis manja" cibir hanbin.
Tbc🥀
KAMU SEDANG MEMBACA
CRUSH.!!
Fanfiction[END 2017 - On Prosess Revisi ] "Jangan pernah menyukai gadis itu, kau akan menyesal" Song Mino "Dia gadis yang jahat menolak ketampanan ku" Kim Hanbin "Saat usia 14th aku menyatakan perasaanku tapi ia malah menangis" Koo Junhoe "Kenapa tidak jadia...