🍁4

3.7K 311 1
                                    


"ah.. Lee Taeyong jahanam! kenapa kau tak datang hiks hiks" seru Jenni mengumpat sendiri, karna namjanya sedang ada urusan keluarga dan harus menemui saudaranya di Busan.

"Kalian mau kemana?" Jenni dan Lisa semakin mempercepat langkanya.

"jangan ikuti aku Oppa.. Pergi..!!" seru Jenni, Jiyong hanya tertawa melihat tingkah adik dan gadis kecil, adik dari temannya itu.

Mereka memasuki mini market yang berada tak jauh dari café.

'bagaimana bisa kau membuat kita di ikuti oleh manusia itu Jenni ya' gerutu lisa berbisik ke arah Jenni.
'aku juga sama susahnya denganmu, ini gara gara si Kim Hanbin sialan itu' jelas Jenni membalas bisikan Lisa.

Lisa dan jenni hanya membeli onigiri oh ayolah.. dia hanya ingin menjauhi Namja yang terus saja membututi keduanya.

"apa kalian tak lelah terus menerus menghindariku?" celetukan Jiyong membuat keduanya berhenti mengobrol.

Ya, kini mereka sedang duduk di depan mini market sembari memakan onigiri yang mereka ambil dan 2 botol minuman.

"apa maumu Oppa?" Ini suara Jenni yang kesal dengan kelakuan oppanya itu.

"Kwon Jenni, kau tau apa mauku" tutur Jiyong, Jenni meninggikan sebelah alisnya dan memandang Lisa yang sedang meneggak sisa air di dalam botolnya.

"Lisa, aku pergi.. sepertinya aku terbebas" Jenni senyum kemenangan dan meningalkan Lisa.

"yak !!yak..!! kau mau ke mana Jenni ya...!!" teriakan Lisa tak membuat Jenni berbalik arah, Lisa hendak mengejar Jennni tapi sayang tangan kanannya di tahan oleh Namja yang tersenyum lembut kearahnya.

🍁🍁🍁

"ayolah Oppa, kau bahkan membuatku seperti di kejar polisi, padahal aku sudah punya SIM A kau tau" gerutu Lisa kesal saat Jenni sudah meninggalkan mereka berdua.

"mau jalan?" Ajak jiyong, apa Namja ini sudah gila?, dia sedang dalam masa senang senang dengan teman teman angkatannya. kenapa dia malah merusak semuanya.

"kemana?" Lisa menyerah, ini susah.. sungguh ada kekesalan di bagian tenggorokan yang terasa ingin meledak ledak tapi melihat Jiyong menggandeng tangannya dan tersenyum membuat kemarahannya aga mereda.

"mobilku" ucap Lisa, Jiyong mengabaikan dan membiarkan mobil Lisa terparkir di depan café.

"titip saja pada pelayan suruh berikan ke Jenni" ini perintah bukan saran, Lisa hanya kesal dan menghentakan kaki menuju Café dan meminta tolong pelayan untuk memberikan konci mobilnya pada Yeoja di lt.2 bernama Kwon Jenni.

pelayan itu mengangguk dan langsung menuju lantai dua, Lisapun keluar Café masih dengan wajah kesalnya.

"jangan cemberut kau tau, kau akan membuatku tak fokus dan melayangkan kecupan di bibir yang kau biarkan seperti itu" sindir Jiyong.

"yak! byuntae!" Bentak lisa , jiyong hanya tertawa.

"kenapa kau tak mengaransemen lagu Mino, kau malah mengajakku pergi" Tanya lisa.

jiyong yang masih fokus menyetir hanya tersenyum "aku sudah bilang pada Mino, dia bisa ke apartmentku malam hari untuk mengaransemen lagunya" jawaban yang membuat Lisa kesal, awas saja! Ternyata Mino tak membuatnya aman hari ini.

akan dia laporkan pada Eonninya agar Mino di hukum membersihkan ruang club Rapp (CL adalah wakil ketua Rapp dan Jiyong menjadi ketuanya).

"kau tau, bahkan aku tak pernah mengganggumu saat kau bertemu dengan Nana Komatsu dan saat kau berkencan dengan Kiko Mizuhara, lalu Sulli ada lagi Taeyeon" Jiyong tercengang mendengar semua ucapan Lisa, karna memang benar tapi dengan Sulli? enak saja! dia hanya dekat hanya sekedar berteman tidak lebih.

lalu Taeyeon ah.. dia wanita yang bersuara bagus Jiyong hanya membantunya membuatkan beberapa lagu, tapi hanya membuatkan lagu... tolong garis bawahi.

"aku tak berkencan dengan Nana, Sulli dan Taeyeon" jawab jiyong cepat.

"Ah, kau tak berkencan berarti kau mengakui dekat dengan mereka, dasar playboy" sindir Lisa sambil tersenyum sengit kearah jiyong.

"kita rekan bisnis, kau tau....
Maksudku mereka memninta bantuanku dan aku tak enak hati menolaknya"

"agh, Ne Ne kau tak enak hati karna melihat Body mereka bukan"

"ah, ngomong ngomong soal Body, kau tau pakaianmu itu membuat air liur Namja di pesta tadi hampir menetes, lihat.. kau malah duduk dengan Junhoe.. padahal kau tau Junhoe itu pria mesum" omel Jiyong.

Lisa hanya mendelik mendengar ucapan jiyong, ajjusi ini benar benar tidak gaul atau pura pura alim pikir lisa

"berhentilah berteriak, kau juga sama mesumnya dengan hoobaemu itu, aku tau yang mengotori kepolosan Junhoe itu Oppa dan Yoyo bukan?! ck ck lalu seungri Oppa, Top Oppa dan Daesung Oppa kalian itu benar benar Ajjusi Byuntae!" ucap Lisa panjang lebar, ini sudah sampai di bastman Apartmen Jiyong.

"aku bisa tuli mendengar kau mengoceh" keluh jiyong melepas safety belt, Lisa ikut melepas safety beltnya.

"Kau duluan yang mengoceh Oppa.. sadarlah ckck menyebalkan.." keluh Lisa.

Jiyong hanya tertawa kecil mengacak ngacak rambut lisa.
"Hentikan oppa.. kau akan merusak gaya rambutku ini" kesal Lisa.

"Kau masih cantik tenang saja nona Kwon"
"Aku belum jadi nona Kwon, ingat"
"Kau ingin cepat menjadi nona Kwon?"

Lisa salting ia langsung menggeleng cepat.
"Jangan berlebihan dan jangan se'enaknya bicara Oppa"

"Kenapa wajahmu memerah? Wah wah.. kau sungguh ingin menikah denganku" goda Jiyong

"Hentikan menggodaku Oppa!" Kesal Lisa.

"kenapa kita kemari?" Heran Lisa karna baru sadar setelah menutup pintu mobil Jiyong.

Jiyong hanya diam, dan ia turun dari mobil menghiraukan Lisa yang berteriak padanya.

"yak Kwon Jiyong!" Kesal lisa karna merasa di abaikan.

"Jangan berteriak di sini, nanti saja di rumahku hmm"

"Ajjusi byuntae! Hentikan omongkosongmu itu" kesal Lisa karna merasa di goda sedari tadi oleh Jiyong.

"Byunyae tapi kau menyukaiku kan?"
"Tidak!"
"Tidak salah lagi"
"Tidak benar"
"Tentu jawaban tidak itu tidak benar, kau menyukaiku"
"Terserah"

Lisa pastah saja, gadis itu malas lama lama berdebat dengan jiyong.

Mereka memasuki apartment milik Jiyong.
Barang barang mewah yang ada di rumahnya tentu siapa yang tak kenal dengan keluarga Kwon.

Jiyong tak usah bersusah payah bekerja dengan keras, ia akan mendapat uang setiap bulannya dengan digit yang tidak sedikit.
Apa lagi dia jago dalam membuat musik, uangnya pun di dapat dari pekerjaannya.

Event event yang selalu ia adakan selalu sukses besar dan itu menguntungkan untuknya.

Tidak seperti Jenni, Jiyong lebih suka di Apartmentnya meninggalkan adik semata wayangnya sendirian.

Kadang kalau sedang malas, Jiyong tak akan tidur di rumah dalam 1 minggu.

Dan Jenni akan mengedor pintu apartment Jiyong seperti orang kesetanan di temani Kekasihnya.

Siapa lagi kalau bukan Lee Taeyong.
Jiyong heran kenapa Taeyong suka dengan adiknya.

Tapi yang dia herankan lagi bukan itu, dia sendiri juga heran kenapa dirinya menyukai Yeoja yang saat ini duduk manis di depan televisi sambil memakan snack yang tadi dia amilnya di kulkas.

'Aku lebih gila dari pada taeyong' pikir Jiyong tersenyum melihat Lisa.

Tbc🥀

~alvoii~

CRUSH.!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang