SAM

2.5K 127 7
                                    

"Omaaaaaahh~" Robin berlari keluar rumah melihat omahnya yang baru turun dari mobil.

Walaupun umurnya sudah menginjak 20 tahun tapi dia tetap manja seperti anak kecil ketika bertemu omahnya.

Keizi juga menyambut maminya di depan pintu utama.

Robin memapah Dina yang tak muda lagi. Kini sebagian rambutnya memutih, kulit kuning langsatnya pun sudah mulai dibubuhi kerutan kerutan. Namun Dina tetap cantik seperti sedia kala. Dia tetap berjalan dengan tegap penuh percaya diri.

Keizi menghampiri maminya kemudian mencium punggung tangan maminya sebagai seremonial pertemuan antara anak dan orang tua. Setelah itu dia memeluk maminya dengan penuh rindu.

"Sehat mi?" tanya Keizi kikuk.

"Sehat!" jawab Dina.

Kemudian Keizi mempersilahkan maminya untuk masuk ke rumahnya. Mereka pun berkumpul di ruang keluarga. Jaehyun sudah rebahan dipangkuan neneknya.

"Robin, omah pasti cape! Biarin omah istirahat dulu!"perintah Keizi heran melihat kelakuan putranya itu.

"Ih mama, aku kan udah lama ga ketemu omah! Biarin aku kangen - kangenan dulu apa!"

Keizi hanya geleng geleng mendengar putranya terus saja menjawabnya.

"Gapapa Izi, mami juga kangen banget sama pangeran kecil ini."bela Dina menambah Jaehyun makin riang.

"Hahhh. Iya terserah kalian aja lah! Izi siapin dulu makan malem ya mi."
Keizi pun pamit ke dapur untuk memasak makanan untuk makan malam.

"Robin! Katanya mau kuliah disini?"

"Iya omah!"

"Kenapa? Bukannya kamu pengen banget kuliah di luar negeri? Ko tiba tiba berubah pikiran?"

"Robin pengen deket deket sama mama juga omah. Hehe"

"Kamu tuh bisa aja." Dina tersenyum mendengar kata kata manis dari Robin. Tangan kanannya bergerak mengusap kening Jaehyun dengan lembut.

"Oh ya omah, aku denger mama dulu punya fobia aneh ya?"

Dina mengangguk tanpa ragu.

"Fobia apa omah?"

"Kalo diceritain juga kamu bakalan percaya."

"Ayo dong omah, aku penasaran!"

"Hahaha oke deh omah ceritain."

Robin bangkit dari bantal paha neneknya dengan antusias.

"Mama kamu dulu fobia sama cowo ganteng!"

"Hah? Hahaha jadi beneran itu fobia ada?"

"Ada buktinya itu mama kamu."

"Omah tapi kan papa ga jelek - jelek banget tapi ko bisa mama jatuh cinta sama papa? Yaaa segitu mah papa ganteng lah. Walaupun ga seganteng aku."

"Haha.. Emh namanya juga cinta."

Keizi pun ikut bergabung dengan obrolan nenek dan cucunya itu.

"Oh iya mi Keizi juga penasaran kenapa aku fobia sama cowo ganteng. Dan itu terjadi saat aku masih kecil kan???"

Dina menghela napas berat.

"Semuanya gara gara papi kamu Izi."

"Papi? "Tanya Keizi dan Jaehyun secara bersamaan.

Dina mengangguk.

"Maksud omah, opah??"

"Iya sayang, opah kamu."

Handsome PhobiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang