《4》

990 137 5
                                    

Jangan Lupa Voment
Jangan lupa follow Choco28_

Yerin mengemasi barang-barangnya. Rasanya tak sanggup lagi tinggal disana karena hatinya sungguh sangat sakit. Bahkan sangat sesak sekali. Untuk keberapa kalinya Soonyoung berkhianat padanya? Ia sudah lelah dengan semua itu. Cintanya tak sekuat apa yang dipikirkannya. Nyatanya Soonyoung melakukannya terus menerus

"Aegi, kita harus pergi dari sini. Eomma akan menjagamu sampai kau dewasa. Tak peduli orang akan bertanya kepadamu tentang appamu tapi eomma akan terus melindungimu walau sekalipun kita hanya berlindung di sebuah gubuk", kata Yerin sambil mengelus perutnya yang masih datar

Yerin mengusap air matanya yang sudah terlanjur turun sedari tadi. Meski berat tapi inilah keputusan yang ia ambil. Terlalu mendadak tapi ia mantap melakukannya. Ia akan pergi jauh, jauh, dan jauh bahkan jauh dari keluarganya. Ia hanya butuh sendiri untuk beberapa belas atau mungkin puluh tahun

"Aku harus tabah untuk saat ini. Aku tak boleh bersedih, nanti anakku ikut bersedih juga"

Ia menyeret koper yang cukup besar untuk keluar dari rumah tersebut. Tak lupa secarik kertas ia tinggal untuk suami tercintanya yang berhasil membuatnya merasa dikhianati

Flashback On

"Aku mengandung anak tuan Soonyoung"

Yerin membelalak matanya. Ia tak percaya apa yang dilontarkan oleh Jennie

"Jangan berbohong. Aku tau kau menginginkan suamiku. Tapi jangan melakukan hal bodoh seperti ini", ucap Yerin dengan nada sadisnya

"Aku tak berbohong. Aku mengandung anaknya. Bahkan ada buktinya"

Jennie mengeluarkan sebuah berkas kertas dari dalam tasnya. Ia menyerahkannya pada Yerin dengan percaya diri. Yerin mengambilnya dengan kilat dan membacanya dengan teliti. Ia terkejut tentang isinya yang menyatakan kalau anak yang dikandung Jennie positif memiliki DNA yang sama dengan Soonyoung

Seketika Yerin lemas. Ia tak kuasa menahan air matanya

"Aku hanya ingin meminta pertanggung jawabnnya. Ini hanya sebuah kesalahan kecil saat itu"

Yerin mendongakkan kepalanya dan menatap Jennie

"Aku tak rela kau dengan suamiku"

Jennie menghela nafas kasarnya sebelum berkata, "Ku beri dua pilihan"

"Maksudnya?"

"Pilihan pertama rela aku menjadi istri keduanya atau kau bercerai dengannya. Aku tak mungkin menikah dengan pria lain saat aku mengandung anaknya. Kau juga belum memberinya keturunan bukan?"

Rasanya Yerin ingin menarik mulut Jennie dari wajahnya itu. Kalau saja gadis itu tau yang sebenarnya pasti ia akan malu. Tapi ia juga masih memiliki perasaan sebagai seorang wanita.  Kalau dipikir apa yang Jennie katakan benar. Tidak mungkin wanita itu menikah dengan pria lain sedangkan anak yang dikandungnya bukan darah daging pria tersebut

Tapi apa ia harus mengorbankan dirinya lagi untuk ke sekian kalinya? Tapi mungkin inilah jalan satu-satunya

Yerin menghela nafas pendek sebelum akhirnya ia menjawab, "Baiklah. Aku akan meninggalkan suamiku"

Jennie tersenyum senang, "Terima kasih. Kalau begitu aku pergi dulu. Maaf mengganggu waktumu nyonya Kwon Yerin. Maaf maksudku nyonya Jung Yerin"

Kemudian Jennie benar-benar pergi dari sana

"Apa keputusanku ini benar?"

Flashback Off

[2] I'm Sorry • 권 순영 • ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang