Kau dan Aku

574 5 0
                                    

Masihkah kau ingat tentang hujan di hari selasa, derasnya hujan mengguyur tanah - tanah lapang. Dan badai menerpa dengan ganasnya, sebuah gubuk reot yang di seberang jalan. Dan kau nampak gusar, sebab suasana saat itu sangatlah mencekam. Sebab petir halilintar menggelegar dalam langit kelabu.

Semilir angin yang berhembus bersama gemericik hujan yang di bawanya, menerpa ribuan juta helai rambut panjangmu. Dan kau menggigil, bibirmu membiru, tangan mu seolah membeku diterpa dinginnya udara di sore itu. Lalu, aku datang menghampiri dengan semburat binar mata dan lengkung - lengkung senyum yang memeta di wajah ini. Ku letakkan jaket hangatku , untukmu. Kau rengkuh dan dekap erat jaket hangat milikku.

Risau ku perlahan menghilang. Setelah melihat kondisimu yang membaik. Aku bahagia saat menatap elok rupawan senyummu. Kau selalu menyukai bau tanah setelah hujan. Semerbak baunya mengambang di udara. Dan pelangi melengkungkan indahnya warna penghias langit senja yang kelabu.

~Itsmemhrn

Coretan PenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang