Kau memang rajanya
Saat berkata
Namun tidak untukku semata
Diksi - diksi piawaimu
Mulai tercamkan
Pada setiap gumaman dikala laraMagnetnya sungguh memikat
Namun aku tak kunjung terpikat
Aku hanya menatap lekat
Tuk memprediksi kesenangan sesaatPenaku tak kunjung letih
Menari - nari dikala penat datang
Menghampiri hatiHingga larut
Ku masih terhanyut
Oleh indahnya pena yang menari
Dalam setiap helai - helai kertas
Menjelma menjadi bait - bait sajakEntahlah...
Pikiranku semraut
Menjalar semakin pekat
Dan otak terasa kusut
Oleh carut marutWahai Raja..
Ciptaan semesta
Yang berkuasa di hati wanita
Namun tak bermakna kuasanya
Dan hanya ada..
Dalam rentan waktu sementaraWahai Paduka Raja...
Pemangku kuasa
Namun tidak bertahta rasa
Takkan ku biarkan
Kau semena - mena
Oleh gumaman manis
Yang tak berdasar faktaTeruslah memadu kata
Nan palsu dan nihil rasa
Tak diresapi jiwa
Pun jua teruslah
Bersenda gurau oleh wanita - wanita
Pun jua terbangkan mereka semuaNaik geramlah
Saat kau membacanya
Aku tak takut
Jika hukumanmu mendekatKarena ini rintih relung
Yang menitih jalan menuju bebas
Yang tak sudi
Tuk tersakiti
Oleh sihir mahir dirimu.~Itsmemhrn
![](https://img.wattpad.com/cover/122597661-288-k773936.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Coretan Pena
Poetryhanya sekadar untaian makna tersirat. ~ pesan dariku, tetaplah membaca setiap untaian sajak yang ada. Dan jangan berasumsi terhadap isi dari setiap syair yang kutuliskan, dengan hanya sekadar membaca judul dari setiap bagian syairku. Yakinlah, ada m...