Dirinya bagaikan burung yang sayapnya mengepak mengelilingi luasnya awan. Awan itu bagaikan keadilan dalam realita yang masih menggumpal dalam kegelapan. Menghirup segala unsur zat yang ada di dalam udara, seperti polusi pencitraan, debu - debu kekecewaan dan penghianatan, serta unsur zat menyesakkan lainnya. Ketidakjelasan dan ke abu - abuan adalah sangkar dari yang terbuat dari besi apatis nan sesak dan remang yang acap kali membelenggunya saat sedang asyik terbang. Memuakkan untuk dilihat dan meremukkan hakekat harapan. Tekadnya begitu kokoh menghalau segala rintangan menuju keadilan dan kedamaian yang menyenangkan.
~Itsmemhrn
Perbincangan pertama, 18 Oktober 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
Coretan Pena
Poetryhanya sekadar untaian makna tersirat. ~ pesan dariku, tetaplah membaca setiap untaian sajak yang ada. Dan jangan berasumsi terhadap isi dari setiap syair yang kutuliskan, dengan hanya sekadar membaca judul dari setiap bagian syairku. Yakinlah, ada m...