Secerca rasa,
Dalam harap yang melemah...Bersiap menyergap secerca bayang
Sepintas tayang saatku melayang
Kepayang pikiran bersama bimbang
Meski rasa mulai terkikiskan...
Namun gejolak rindu masih tertelan
Dalam bisu yang semakin membiruSaat secerca harap berlalu lalang
Dalam angan ketika berkhayal
Buih - buih harap pun membeludak
Saat senyummu seolah mengguyur
Kemarau hati yang datangHingga..
Secerca harap melafaskan kalimat itu,
Untaian tanya pun menyertai
Kepadamu aku persembahkan
Mungkinkah kau datang membawa rasa,
Atau hanya penasaran belaka yang merajuk tak henti?
Yang datang menyambangi,
Teras rimbun taman hatiHatiku teduh saat langkahmu disini
Ketika bisu itu luruh...
Meski detak menggerus...
Mengaduk rasa, memutar khayal
Percayalah...
Ada harmoni yang mengaras hati
Yang tak terdefinisi
Oleh seorang yang memberiKetika geming itu datang
Terasa terkoyak oleh godam rasa
Menjerit hati bilamana kau dengar
Seketika melepaskan segala heningSajak ini sempat teredam
Oleh keringat - keringat kepasrahan
Bersama jarak yang terpampang
Mulai tergariskan saat pilihan itu menerjang
Membentuk ruam - ruam rindu
Di setiap ruas dalam hatiNamamu begitu mahsyur
Telah tertanam dalam relung
Tanpa jeda serangkai kata ini tercipta
Bersama rindu yang membisikkan si penulisnya
Meski ia tahu bahwa Tuannya,
Takkan mungkin membaca
Sajak yang tercipta teruntuknya...~Itsmemhrn
Disuatu ruang, menjelang akhir tahun

KAMU SEDANG MEMBACA
Coretan Pena
Poetryhanya sekadar untaian makna tersirat. ~ pesan dariku, tetaplah membaca setiap untaian sajak yang ada. Dan jangan berasumsi terhadap isi dari setiap syair yang kutuliskan, dengan hanya sekadar membaca judul dari setiap bagian syairku. Yakinlah, ada m...