8. Mantan Istri

15.5K 1.2K 21
                                    

"Selamat ulang tahun Daniel" kata gue sambil mencium pipi gembul daniel

"mekasih bundaa. bunda cantik banget om gigi juga ganteng hehehe" kata Daniel sambil mengelus pipi gue

"iya dong. masa dateng ke acara ulang tahun Daniel bunda jelek, kan nanti malu" kata gue sambil pura-pura manyun

"hahaha" Daniel tertawa kencang

"Daniel happy birthday nih hadiah dari om" kata jun gi sambil menyodorkan kado berukuran besar

gue nahan tawa sejadi jadinya

kejadian tadi sore masih gue inget banget.

sehabis pulang dari kafe tadi gue langsung tiduran di ruang tamu gue dan kebetulan ada jun gi disitu lagi tiduran sambil main hp.

"nih lo diundang ke acara anak nya pa sehun" kata gue sambil menyodorkan undangan berwarna biru hitam itu.

"kudu ngado ini mah." kata jun gi ke gue

"yoi" balas gue

"untung si kai bawa jam beker tadi. gue kadoin ah" kata jun gi sambil berjalan kearah kamarnya

"kak punya kardus nggak?" tanya jun gi ke gue

"nggak" balas gue

"kardus bekas teh gelas kemaren masih ada nggak sih?" tanya jun gi lagi

"dibelakang kulkas kayaknya. eh tapi itu kan gede pea" kata gue sambil natap jun gi

"bodo ah yang penting ngado. hahaha" kata jun gi lagi.

sekira nya begitulah kejadian tadi sore.

"dari bunda juga nih" kata gue sambil ngasih kado berukuran sedang ke daniel.

"yeyeye dapet kado. mekasih bunda sama om gigi juga" kata daniel bersorak ria

"sama sama" balas gue sambil mengusap kepala daniel

daniel pun berlari kearah tempat kado bertumpuk yang banyak nya pake banget

"minum yuk kak" tawar jun gi ke gue

"oke. tapi segelas lo segelas aja ya gue enggak mau ngegotong lo sampe apartment. lo kan berat" cerocos gue

"iya iya" balas jun gi

🍂

happy birthday daniel
happy birthday daniel
happy birthday happy birthdayy
happyyy birthday da aanieeelllll...

tampak semua orang bertepuk tangan dengan tersenyum.
daniel dan pak sehun ada disana.
di tengah-tengah orang orang menyanyikan lagu happy birthday untuk daniel.

gue menatap sehun lama sampai gue berfikir gue suka sama sehun yang notabene nya seorang duda.

pak sehun melihat ke gue sambil senyum yang gue balas dengan anggukan

gue kembali tersenyum untuk kedua kalinya.

dan lagi. gue kembali bermasalah dengan yang namanya perasaan.
entah kenapa gue udah muak banget yang namanya cinta-cintaan.
gue gagal bukan cuman sekali.
berkali-kali malah.
dan gue nggak mau jatuh ke lubang yang sama lagi.

gue badmood seketika. gue buru buru pergi ninggalin gedung ini.
bodo amat sama adek gue di dalam sana.

gue menakan lift berkali kali.

njirr lama banget.

"Tunggu dulu..." seseorang tiba tiba menahan tangan gue

gue membalikan wajah.

Naksir Duda | Oh SehunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang