Gue lagi duduk diruang tamu sambil melihat kesekeliling rumah Sehun.ini rumah apa kapal pecah?
"minum dulu" Kata Sehun sambil menaruh segelas minuman rasa Lemon.
"Kamu gak beres beres rumah apa? berantakan banget ini" kata gue mencak mencak sambil melihat sekeliling ruang tamu Sehun yang bener bener berantakan banget.
"tadi pagi anak saya ngambek gamau sekolah. terus dia lempar lemparin barang barang jadi berantakan deh." kata Sehun sambil mengambil bantal sofa dekat tv dan menata kembali dengan rapi di sofa.
"ngambek kenapa?" tanya gue
"entah. mungkin habis saya marahi makanya gamau berangkat sekolah." jawab Sehun sambil natap gue yang lagi nyusun katalog bangunan.
"kenapa dimarahin?" tanya gue penasaran
"dia pengen nyusul kamu ke Yunani. saya marahi dia. akhirnya dia lari larian sambil sambil ngacakin barang barang abis itu nangis kejer manggil kamu. saya jadi bingung saya yang orang tuanya tapi kamu yang dipanggil panggil"
calonnya ibu anak anak kamukan aku hun hehe
gue senyum senyum sambil ngebayangin itu.
"kamu bilang ke Daniel aku pergi ke Yunani ya?" tanya gue geli
"hmm" jawab Sehun
"Okey Rara cukup ngobrolnya. saya butuh penjelasan kamu sekarang. kenapa kamu kabur sepekan ini? dan calon jodoh kamu itu. saya minta penjelasannya sedetail mungkin." pinta Sehun sambil menyentuh punggung tangan gue sesekali Sehun ngusap punggung tangan gue dengan ibu jarinya.
"bingung mau cerita dari mana." kata gue sambil menghempaskan punggung gue ke sandaran Sofa.
"yaudah saya tanya tapi kamu jawab jujur ya." kata Sehun telak.
gue mengangguk mengiyakan.
"kamu kemana 12 hari ini?" tanya Sehun
"aku ada Pembelajaran akademik di Beijing seminggu" jawab gue jujur
Sehun mengernyit. "terus 4 harinya?" tanya Sehun bingung.
"4 harinya ya?" gumam gue sambil mikir. oh ia.
"3 harinya aku demam. terus seharinya aku packing buat ke Beijing." jawab gue jujur apa adanya.
"oke saya percaya. terus tentang calon kamu? kamu beneran dijodohin?" tanya Sehun yang sedikit menekan kata 'dijodohin'
"enggalah haha" jawab gue sambil cekikikan
Sehun meremas pelan tangan gue ngasih tahu kalau dia lagi serius.
"oke oke haha. lagian percaya aja kata Jun Gi. aku engga dijodohin pokoknya. emang aku ga laku banget apa sampe dijodohin segala" tawa gue keluar sambil menatap Sehun yang sedari tadi menatap gue dengan muka datarnya. ah dari awal emang raut muka dia datar terus ke gue.
"lalu Jun Gi kenapa ngomong gitu?" tanya Sehun lagi
gue menggeleng tidak tahu.
"mungkin dia mau becanda sama kamu makanya dia ngomong kayak gitu" jawab gue asal
Sehun menghela nafas kasar. detik selanjutnya gue udah ada didalam pelukan dia.
"Saya kira kamu benar benar pindah. saya kira kamu serius akan dijodohin. saya lega kamu menceritakannya dengan jujur. terima kasih" Sehun membenamkan wajahnya diceruk leher gue.
"geli! Pak Sehun jangan tiup tiup ih" kata gue sambil meronta berusaha melepaskan pelukan Sehun.
"kamu ini kenapa manggil saya Pak Sehun terus?" tanya Sehun sambil melepaskannya pelukan kami.
"yah kan kamu udah tua. maunya dipanggil apa emang? Kakak?" tanya gue sambil menahan tawa
"kamu ini" bisik Sehun sambil membawa jari jari tangan gue ke depan bibirnya.
"Mas bagus tuh" celetuk Sehun sambil mencium jari jari tangan gue satu persatu.
"Apaan sih" kata gue sambil ketawa kencang. geli sendiri kalo misalnya beneran manggil Sehun dengan embel embel 'Mas' contohnya kayak gini 'Mas Sehun ayo bangun udah pagi' haha
"Mas Sehun aku lapar" bisik gue
detik selanjutnya kami tertawa kencang menertawakan hal yang benar benar aneh itu.
⚫▫⚫
💋💋💋
See you minggu depan. jangan lupa vote nya yaaa😉
wolfie
KAMU SEDANG MEMBACA
Naksir Duda | Oh Sehun
Fanfiction(Seriés--1) So what this is the struggle for being able to get Duda like a Sehun? happy reading^