"belum tidur lo?" tanya Rara
Jun Gi yang sedang memainkan game dari komputernya menoleh kebelakang dan menemukan Kakak nya sudah duduk saja di tempat tidur miliknya.
"tanggung nih. lo tidur sono jangan ganggu gue" ujar Jun Gi masih sambil fokus memainkan game dikomputernya.
Rara menghampiri Jun Gi dan menaruh tangannya dipundak adik satu satunya itu.
"cie perhatian hehe"
Jun Gi mendengus tanpa mau meladeni Rara.
"Sok cool banget sih lo! jangan tidur kemaleman ya. besok bangun pagi pagi, jangan lupa besok soal yang gue kasih waktu itu dikumpulin." ujar Rara sambil meninggalkan kamar Juned
⚫⚪⚫
Drrtt
from : Om Sehun
mau bicara apa? saya dibalkon nih. kesini aja
Jun Gi buru buru mematikan komputernya dan berjalan menuju dapur mengambil minuman dan makanan ringan. gini gini Jun Gi antisipasi kalau kalau situasi mereka canggung jadinya Jun Gi bisa menawari Om Sehun makanan.
"hai" sapa Sehun tetkala menemukan laki laki berumur 18 tahun itu keluar dari balkon hunian nya.
"hm. udah lama Om disini?" tanya Jun Gi sambil menatap Sehun. mereka hanya dibatasi oleh pembatas apartement sebatas Pinggang Jun Gi. ini membuat Jun Gi sedikit membayangkan sesuatu.
"lumayan. saya emang suka berdiri disini kalau malam. pemandangan dari sini sedikit mengurangi rasa lelah setelah bekerja seharian." ujar Sehun sambil menatap jalanan Kota Jakarta dan gedung gedung tinggi yang dibatasi danau super besar dibelakangnya. benar benar view yang pas.
Jun Gi meminum minuman berasa yang digenggamnya. lalu melanjutkan bicara dengan Sehun.
"Om tau nggak kalau mama papa itu galak nya kebangetan?" tanya Jun Gi menakut nakuti Sehun
Sehun menoleh kearah Jun Gi. "enggalah. kan saya belum bertemu beliau. bagaimana saya bisa menilai mereka sedangkan saya belum bertemu?" tanya Sehun sambil menatap laki laki yang sebentar lagi akan menjadi adik iparnya itu.
"asal tau aja nih ya mereka galak om, hal pertama yang bakal mereka tanyain ke Om itu pasti 'kamu kerja apa?, berapa banyak kekayaan kamu?, kamu usaha apa?' dan Om kudu sabar sabar aja. nih om minum dulu biar engga haus" Jun Gi menyodorkan minuman rasa Lemon untuk Sehun minum.
"Ugh, Terima kasih" Sehun dengan senang hati menerima pemberian minuman dari Jun Gi.
"btw ini pembatas kenapa pendek amat yah? boro boro kak Rara, gue juga bisa ngelompatin inimah." celetuk Jun Gi yang sontak membuat Sehun yang tengah minum terbatuk batuk dengan kencang sampai matanya berair.
"Om gapapa?" tanya Jun Gi sambil menatap Sehun yang tampak rapuh dengan batuk yang cukup keras itu.
"i'm okay. k-kamu kenapa ngomong gitu?" tanya Sehun masih sambil batuk batuk.
"hah? maksudnya?" tanya Jun Gi bingung sendiri.
Sehun mengusap wajahnya kasar. "lupakan. lupakan saya pernah nanya begitu."
Jun Gi menatap Sehun bingung dan selanjutnya dia hanya mengangguk ngangguk saja seolah semua biasa saja.
"Om tahu nggak makanan kesukaan gue?" tanya Jun Gi.
Sehun mengernyit bingung.
"engga tahu. emang apa?" tanya Sehun
"nih ingetin yah Om. gue begini biar Om sayang sama gue. engga cuma kak Rara doang. makanan kesukaan gue itu Sushi, negara yang pengen gue tujuin itu Alaska, minuman favourite gue itu Jus Mangga. apalagi yah, udah pokoknya itu dulu yang diinget yah Om. jangan lupa"
Sehun manggut manggut saja.
"lalu ada lagi? tadi di sms kamu bilang mau bicara serius. bicara apa?" tanya Sehun
"atuh ya bicara ini. ini seriuskan? coba kalau gue engga bilang ini mana mungkin Om Sehun tau. iyakan?" ujar Jun Gi yang membuat Sehun ingin menimpuk calon adik iparnya itu sekarang juga.
"iya kamu benar. saya juga perlu tahu sesuatu tentang kamu. bukan cuman Rara"
jawab Sehun kemudian. Keadaan hening beberapa saat sampai akhirnya terdengar suara Jun Gi menguap. "Om gue masuk yah. ngantuk banget nih. gue juga belum ngerjain tugas dari Kak Rara. nyebelin dia, ngasih tugas mulu. pusing gue jadinya." Kata Jun Gi lalu memberi Makanan Ringan yang belum sempat dibuka Jun Gi tadi ke Sehun."eh. Saya engga makan ini. Jun Gi, Jun-" Ucapan Sehun terhenti karena Jun Gi sudah masuk lebih dulu kedalam rumahnya dan menutup pintu balkon.
Sehun menatap pintu bewarna hitam itu. lalu menghela nafas pasrah.
kalau anak saya liat ini bisa bisa dia ngambek mau makan ini.
Sehun frustasi. mau dibuang sayang engga dibuang Daniel akan ngambek mau makan ini. Sehun memang melarang Daniel makan jenis ciki cikian seperti ini.
⚪⚫⚪⚫
Tadi gue dikejutkan dengan kejadian langka. adek gue baca buku (biasanya engga pernah. jarang deng.) pas gue tanya katanya besok ulangan. Sontak dong gue langsung terkejut kejut😂
gue mau tanya dong ini yang baca cerita gue pada umur berapa dah? ada yang udah kerja? kuliah ada kagak? anak SMA? gue berharap sih gaada yang anak SD ya. bakal gue block sih yang masih SD liat aja.
{HEY SONGONG SEKALI PERTANYAAN SAYA INI. PADAHAL PEMBACA AJA DIKIT:( }yaudahlah segitu aja. See U minggu depan❤
Wolfie💋
KAMU SEDANG MEMBACA
Naksir Duda | Oh Sehun
Fiksi Penggemar(Seriés--1) So what this is the struggle for being able to get Duda like a Sehun? happy reading^