"Papa air minum Daniel mana?" tanya Daniel"dicounter dapur. itu kamu kenapa kaos kaki beda beda gitu warnanya?" Daniel melirik kaos kakinya dan tidak berkata kata apa apa. Ohyatuhan Sehun ingin ketawa saja rasanya bukan hanya kaos kaki namun sepatunya pun terbalik. Sehun menggeleng geleng geli.
"sini papah benerin"
Daniel menghampiri Sehun dan Sehun segera melepas salah satu kaos kaki yang dipakai Daniel dan memasangkan kaos kaki yang sesuai dengan pasangannya. begitupun sepatunya yang dipasangkan dengan sesuai.
"yuk" kata Daniel sambil memegang tangan Sehun
"Papah papah kemarin bu guru nyuruh aku gambar Gunung"
"terus udah belum?" tanya Sehun
Daniel menggeleng
"Kenapa gak bilang dari semalem nak" kata Sehun
"aku lupa" kata Daniel sambil menatap Sepatunya
"yaudah kerjain di mobil nanti."
"iya pah"
⚫▫⚫
Sehun melirik menoleh kebelakang dan mendapati Daniel--anaknya sedang menggambar. Iya itu tugas sekolah yang belum Daniel kerjakan.
"Papa nanti pulang sekolah Daniel mau beli Crayon yang isinya banyak kayak punya Taeoh"
Sehun mengangkat alisnya bingung.
"Daniel punya pensil warna kenapa minta Crayon Hm?" tanya Sehun
Daniel diam dan menatap kursi penumpang didepan nya.
"Daniel mau sama kayak punya Taeoh" cicit Daniel.
Sehun menghela nafas. menurutnya ini adalah Serakah dan Sehun benci itu. Sehun ingin Daniel menjadi seseorang yang benar benar bermutu dengan tidak hanya ada nafsu dan keserakahan yang ada dipikirkannya. Sehun ingin mendidik Daniel menjadi seseorang yang merasa cukup dan Bersyukur atas apa yang dimilikinya. Baginya Keserakahan dan nafsu mengingatkan Sehun akan Bora dan Ayahnya. Bora serakah ingin memiliki kekayaan yang dimiliki ayahnya sehingga menyebabkan Ayah dan ibu nya bercerai. Nafsu juga mengingatkannya akan Ayahnya yang tidak merasa bersyukur memiliki Ibu. padahal ibu rela berkorban meninggalkan Keluarganya di Auckland demi ikut bersama Ayahnya. Sehun benar benar tidak mengerti dengan mereka semua.
"gak Papa beliin. Daniel punya Pensil warna yang masih bagus. Papa gak mau Daniel minta yang aneh aneh padahal Daniel masih punya itu barang. masih bagus loh itu" kata Sehun yang membuat Daniel memberenggut kesal.
"itu gak aneh. kalo pake Crayon warnanya lebih bagus Papa" kata Daniel membela diri.
"Dari pada beli yang udah dipunya kenapa Daniel engga nabungin uangnya buat beli Sepeda? Anak Papa kan belum punya sepeda"
Daniel tampak berpikir dan akhirnya tersenyum.
"Iya aku belum punya sepeda yah Pa. Pa ayo nabung! Daniel mau beli Sepeda. tapi nanti Papa yang beli ya" kata Daniel bersemangat
"gimana gimana? Daniel nabung nanti Papa yang beli?" tanya Sehun bingung sendiri dengan pengucapan anaknya itu.
"iya nanti Papa yang beli ke Abang nya" kata Daniel
Sehun mengangguk
"Ooooh jadi Papa yang anterin gitu?" tanya Sehun
"iya!!" jawab Daniel bersemangat
"cool!" jawab Sehun mengangguk mengiyakan permintaan anaknya itu.
▫⚫▫
Gue menghirup udara segar Jakarta. Bau polusi yang bikin kangen.
ahh bakalnya gue gabakal bisa sanggup kalo seandainya nanti gue tinggal diluar negeri. Jakarta bagi gue udah kayak rumah. yah walaupun sekeras apapun bertahan hidup di ibu kota negara tercinta ini.udah 12 hari gue Pembelajaran Akademik di Beijing. dan selama itu juga gue belum ketemu Pak Sehun. gue udah diapartement ini. lagi masuk masukin baju yang dikoper ke lemari. gue gak bilang ke Jun Gi kalo gue udah sampe ke Jakarta. biarin aja, biar dia makin lama dirumah nenek haha.
gue menghela nafas lelah. waktu udah nunjukin pukul 10.52 pagi dan masih nunggu 6 jam lagi buat nunggu Pak Sehun. sebenarnya gue dapet email dari Jun Gi kalo Pak Sehun nanyain gue waktu itu, dan dia juga pergi kerumah Nenek buat nyariin gue. gue juga gatau kenapa dia nyariin gue. mungkin mau ngucapin maaf karena dia gak tertarik sama cewek modelan gue.
yah sekeras apapun mencoba. nyatanya gue gaakan pernah bisa masuk kekehidupan Pak Sehun. sekalipun Isteri nya.
⚫▫⚫🐙
Finally! selesai juga. udah jangan nagih up mulu dah. gue sibuk tauk! mana gue kudu ngurus anak kecil, kerja, belajar.
pokoknya jangan nagih nagih! (gue nya kepikiran. taik lah!) Mana nih cerita kagak tamat tamat. Pusing akutuh jadinya.
1 tahun banget gaksih gila nih cerita.
maapkeun gue yang jarang update dan bikin kalian nunggu karena sibuk dan mager selalu menghampiri gue yang cantik ini.Okeyy See you! jangan lupa like and comment biar cerita gue banyak dibaca orang hahaha 💋
KAMU SEDANG MEMBACA
Naksir Duda | Oh Sehun
Fanfiction(Seriés--1) So what this is the struggle for being able to get Duda like a Sehun? happy reading^