1

1.2K 56 27
                                    

“Maaak! Lama banget sih, keburu telat kita!”

Teriakan Draco memecah kedamaian pagi itu. seorang perempuan keluar dari rumahnya dengan tergopoh-gopoh. Dia Hermione, si cewek rambut semak belukar. Begitulah panggilan Draco padanya.

“Abis ngapain aja sih, mak? Nyatok rambut?” goda Draco sambil tertawa. Hermione memberengut kesal. Hampir setiap pagi Draco selalu memperlakukannya seperti ini.

“Jangan panggil gua ‘mak semak’ lagi!”

“Lah, kenapa? Rambut lo kan mirip semak-semak sarang kobra di sawah bapak gue.”

“Bodo.” Tukas Hermione sambil berjalan cepat. Draco terpaksa berjalan lebih cepat agar ia bisa berada di sebelah Hermione.

“Ya udah, deh. Gua ganti,” Hermione menoleh ke arah Draco yang kini tersenyum lembut. Sepertinya Draco akan memanggilnya dengan sebutan yang lebih baik. “Rumput aja, ya?”

GUBRAKK

Hermione ingin sekali menonjok muka Draco seperti yang pernah dilakukannya dulu waktu SD kelas tiga. Kala itu alasannya sama, Draco mengejeknya dengan berbagai nama hewan. Mulai dari Siluman Ular, putri dugong, dan masih banyak lagi. Hermione nekat melakukan hal itu karena dulu ia dan Draco bukanlah teman baik. Berbeda dengan sekarang, yang mana hubungan mereka sebagai sepasang...

Sahabat.

“Rumput tuh udah keren tau. Ntar kalo gue panggil ‘Put!’, orang lain ngira gue manggil lo ‘Putri’ padahal mah aslinya ‘Put! Rumput!’. Heheheh,” Draco terkekeh lagi. Kilat jahil di matanya masih belum hilang. Kalau sudah begini, selama seharian penuh Hermione akan jadi korban keisengan Draco.

“Bodo amat, ya, bodo.”

“Lu kenapa sih sensian banget hari ini? Lagi dapet?”

Tak tahan lagi, Hermione mendaratkan bogem mentah di kepala Draco. Rambut platina kebanggaan keluarganya berantakan. Draco memegangi kepalanya kesakitan. “Lo gila ya, mak?! Kalo gua gegar otak gimana?!”

“Kalau lo gegar otak, gua ngadain syukuran di rumah.” sahut Hermione enteng dan kembali berjalan menuju halte bus untuk berangkat ke sekolah. Draco mengikuti Hermione sambil bersungut-sungut.

“Semak sialan!”

🎬

Setelah menempuh perjalanan selama 10 menit, Draco dan Hermione sampai di sekolah. Karena ini baru jam enam lewat 30 menit, sekolah masih cukup sepi dan gerbangnya baru terbuka separuh. Ketika berjalan memasuki gerbang tersebut, Draco sudah disambut security yang berjaga. “Selamat pagi, Mas Draco!”

“Pagi juga, pak.” balas Draco sekenanya. Security itu tampak menaruh hormat pada Draco.

Catat, hanya Draco seorang, Hermione tidak. Tapi gadis itu acuh saja dan terus berjalan sambil makan permen.

Sebenarnya bukan cuma security sih. Seluruh warga sekolah juga menghormati Draco—kecuali
Hermione tentunya—lantaran Draco anak konglomerat kaya yang wajahnya pernah muncul di majalah Forbes, Tengku Lucius al-Malfoy. Tak hanya itu, ibu Draco adalah mantan angel
Victoria’s Secret yang kini mendirikan perusahaan kosmetik terbesar di Asia, Siti Dian Narcissa.

Sekedar info, tiap Narcissa dan Hermione bertemu, Narcissa akan berusaha mati-matian untuk me-make over seluruh penampilan Hermione terutama rambutnya. Tapi Hermione layaknya belut yang licin, ia selalu berhasil melarikan diri dari catokan maut Narcissa.

“Mione,” panggil Draco. Hermione langsung menengok. Ini pertama kalinya Draco memanggil dirinya dengan nama aslinya setelah 12 tahun hidup bersama.

Hidup bersama maksudnya saling bertetangga -,-

“Apa?”

“Ada anak baru di kelas gue. cewek, lumayan cakep sih.”

“Terus apa hubungannya sama gue?”

“Lo nggak cemburu apa kalo gue deket sama dia?” pertanyaan Draco seketika membuat Hermione hampir tersedak permen yang sedang dimakannya. Demi apa dia harus cemburu pada Draco? Iya sih, Draco ganteng, pintar, ekonominya mapan dan masa depannya cerah. Tapi seperti yang dia tegaskan, kalau ia menganggap Draco sebagai sahabat saja. tak lebih dan tak
kurang.

“Kenapa gue harus cemburu? Ge-eR banget lo jadi manusia,” cibir Hermione. Draco menatap Hermione lamat-lamat, memikirkan sesuatu yang selama ini dirasakannya. Tapi ia langsung menepis pikiran itu. memang iya, Hermione tidak menganggapnya lebih dari sahabat. Syukurlah, batin Draco.

“Beneran ya, lo nggak cemburu sama gue? ntar kalo gue naksir cewek lain, lu-nya sakit hati.”

“Dih, kayak nggak ada cowok lain aja gua harus naksir lo. Nggak mungkin lah!” Hermione terkekeh geli. Kenapa Draco tiba-tiba bisa selucu ini? “emang kenapa sih lo nanya gituan?”

“Mmm... kayaknya... gue suka deh sama cewek itu.”

🎬

Dramione lagi? Masih banyak ff dramione numpuk di lepi menunggu bwt dipost, hehe 😁

PhotographTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang