'Ting'
Ponsel Mikha berbunyi tanda ada pesan masuk. Mikha yang berdiri di depan kaca jendela kamarnya itu pun langsung mengambil ponselnya dan membuka isi pesannya."Kamu belum jawab pertanyaan aku" 'DEG' jantung Mikha kini berdetak tak karuan.
Mikha kini bingung harus menjawab apa. Jujur, Mikha sendiri begitu rindu dengan Richard. Ia tidak pernah membayangkan sebelumnya bahwa kisah percintaannya harus serumit seperti ini.
Tapi, alasan mengapa ia ada di sini adalah karena Richard. Ia memutuskan untuk tinggal dan berobat di Belanda karena ia tidak mau bertemu dengan Richard di kemudian hari. Tapi sekarang, ia justru kembali bertemu dengan Richard disini.
'Apa aku harus kembali padanya? Atau, aku harus pergi lagi? Tapi, Richard sudah tau semuanya. Lalu untuk apa aku pergi lagi'. batin Mikha mencoba memikirkan jawabannya.
"Akan ada banyak kemungkinan yang akan terjadi, tapi, apa kamu sanggup buat lewati semua itu?" Balas Mikha yang kemudian ia kirim lewat SMS.
Mikha menatap layar ponselnya dan langsung mendapat balasan dari Richard.
"Bukan aku Mikha. Tapi kita" melihat balasan sari Richard, Mikha pun meneteskan air matanya.
Kini perasaannya bercampur aduk. Bagaiman bisa ia melukai hati Richard yang begitu sangat baik kepadanya.
"Baiklah, kita mulai semua dari awal" kini Mikha memantapkan hatinya untuk melanjutkan hubungannya dengan Richard.
"Where are you?" Mikha pun mengirimkan lokasinya saat ini.
•••'Cekrek'
Send 📲"Keluar, kamu pingin aku mati membeku" Mikha seketika membulatkan matanya saat mengetahui Richard sedang berada di depan rumahnya.
Mikha kemudian berlari menuju luar rumah. Dan benar saja, Richard kini berada di hadapannya.
"Lama banget sih, gak tau ini dingin apa?!" Mikha tertawa kecil saat melihat tingkah Richard yang begitu lucu.
"Laten we binnen gaan" ("ayo masuk ke dalam") Mikha pun mengajak Richard untuk masuk ke dalam rumahnya.
•••Kini mereka berdua berada di ruang tamu rumah Mikha. Mikha masih sibuk di dapur sambil menyiapkan secangkir teh hangat untuk Richard. Richard hanya duduk sambil melihat lihat isi sekitar rumah.
"Nih" ucap Mikha sambil menaruh secangkir teh hangat di meja.
"Rumah sepi, om sama tante kemana?" Tanya Richard sambil mengambil teh yang diberikan Mikha.
Mama sama papa lagi kerja, mereka lagi ketemuan sama klien. Sejak kami tinggal di sini, papa mbuka cabang perusahaan nya di sini." Jelas Mikha.
"Oh..., keluar yuk" Mikha kini hanya menatap Richard.
•••
KAMU SEDANG MEMBACA
Intuisi [END]
ChickLitKematian bukanlah satu satunya hal yang aku takuti sekarang. Namun kini, ketakutan ku hanya satu. Yaitu takut kepergian ku nanti membuat mu bersedih dan lebih terluka. Pergi meninggalkan mu mungkin adalah satu satunya cara, agar kamu terbiasa hid...