"Oh....jadi lo yang namanya Mikha, Richard ex-girlfriend right?" Mikha hanya diam menatap tak suka ke arah Rexa.
"Richard pernah cerita ke gue tentang lo. Lo ninggalin Richard dan ngilang gitu aja kan?" Lanjut Rexa.
"Emm... Rexa.." Baron mencoba menegur Rexa.
"Apa ada yang salah? Apa gue salah? Itu bener kan?" Kini mereka semua menatap Rexa dengan tatapan tajam.
"Hmm.. gimana kalau kita ngomong in soal liburan?" Elvan mencoba mengalihkan pembicaraan.
"Yes, gue setuju. So, where we go?" Tanya Joe membuat mereka berfikir keras.
"Keukenhof?" Richard mengutarakan idenya.
"Keukenhof? Taman bunga di Lisse? Boleh juga" ucap Elvan
"Gue setuju, ini kan awal bulan Mei. Bunga bunga lagi pada mekar kan?" Sahut Baron menyetujui.
"Emm... kalian mau ke Keukenhof?" Tanya Mikha polos.
"Yes, dan lo harus ikut" jawab Elvan singkat jelas dan padat.
"Tunggu tunggu...jadi dia ikut juga?" Ucap Rexa sambil menunjuk ke arah Mikha.
"Yaiyalah dia ikut. Why, you don't like? Kalau gitu lo aja yang gak usah ikut" balas Joe dengan ketus
"Hmm....terserah" ucap Rexa sambil memutar kedua bola matanya.
"So, kita kesana naik apa?" Tanya Baron
"Gimana kalau naik bus? Jarak Leiden ke Lisse cuman 18 km kan, gak terlalu jauh" Richard kembali melontarkan idenya dan disambut anggukan oleh yang lain.
"Daripada naik bus, kenapa gak naik trem aja? Pasti lebih seru" Mikha mencoba menawarkan idenya.
"Nah...gue setuju tuh. Ide bagus mikh" ucap Baron sambil high five dengan Mikha.
"Oke, jadi kesepakatan besok lusa kita ke Keukenhof terus kendaraannya pakek treme?" Richard kembali meyakinkan dan mendapat anggukan dari teman temannya.
"Ok, deal"
"Deal"
"Setuju"
"DEALL!!!" Mereka terkejut saat Joe berteriak dengan sangat kencang saat menyatakan ia setuju.
•••Hari telah berubah menjadi malam. Udara yang dingin ditambah angin yang kencang membuat orang orang malas berada di luar rumah.
Mikha kini berada di ruang makan bersama kedua orang tua nya. Ia hendak makan malam bersama. Saat mama Mikha mulai menaruh secentong nasi di piring Mikha, bel rumah pun berbunyi.
'Ting Tong... Ting Tong..'
"Siapa nih malem malem ke rumah?" Ucap Mikha saat mendengar bel berbunyi.
"Bentar, biar mama liat dulu" mama Mikha akhirnya mencoba melihat siapa yang berkunjung di kediamannya.
'Krek..'
Bunyi pintu rumah Mikha yang terbuka"Goede nacht, tante" ("selamat malam") mama Mikha terkejut mengetahui sosok yang ia kenal berada di depan pintu rumahnya.
"Richard...apa kabar kamu?" Richard kemudian salim dengan mama nya Mikha.
"Baik tante, Oiya Mikha ada di dalem kan?"
"Ada kok. Kita lagi makan malam, kamu udah makan?"
"Kebetulan belum tante"
"Bagus, kalau gitu ayo kita makan malam bareng!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Intuisi [END]
ChickLitKematian bukanlah satu satunya hal yang aku takuti sekarang. Namun kini, ketakutan ku hanya satu. Yaitu takut kepergian ku nanti membuat mu bersedih dan lebih terluka. Pergi meninggalkan mu mungkin adalah satu satunya cara, agar kamu terbiasa hid...