Episode 21 - The Flashback (Hanna)

23 0 0
                                    

Surprise! Aku balik lagi untuk melanjurkan part selanjutnya! Sorry banget cerita ini ke delay bertahun-tahun lamanya :(

Edit: astaga ini udah 2024 :( sorry bgt guys terakhir aku edit draf ini 2 juni 2022.
————

Justin's POV (Sudut Pandang Justin)

"Ya Tuhan maafkan aku." Seorang perempuan menabrakku di koridor. Bukunya berserakan, sementara aku tidak kenapa-kenapa. Karena aku masih memiliki hati nurani, aku jongkok dan ikut membantunya. Setelah selesai, aku dan dia berdiri dan kami saling bertatap-tatapan. Aku merasa pernah melihatnya, namun aku tidak ingat dimana. "Terima kasih telah membantuku dan maaf aku telah menabrakmu."

Dia mengucapkan terima kasih namun tidak aku hiraukan. Aku masih mengulik pikiranku karena aku yakin aku pernah melihatnya disuatu tempat. Saat dia membenarkan letak kacamata nya, disitu aku ingat aku melihat dia di trotoar sebulan lalu saat aku dan Emily putus. "Are you Hanna? Hanna Marin?" Dia mengangguk saat aku menyebutkan namanya. Aku tahu persis siapa dia, dulu. Dia adalah perempuan gendut dan cupu. (bukan body shamming ya, di series nya emang hanna dulu gendut gt deh.) Dia bisa dibilang tidak eksis di sekolah alias tidak diakui keberadaannya karena penampilannya yang tidak layak. Dia punya satu teman perempuan yang sejenis dengannya dan entah siapa namanya. Namun saat ini, penampilannya berubah drastis. Dia berpakaian lebih rapi, modis dan dia sangat wangi.

Wow. Aku tidak bisa banyak berkata-kata karena aku terpana melihat kecantikannya. Kali ini aku tidak main-main. Aku benar-benar tertarik padanya.

"Kau tahu darimana nama ku?" Dia bertanya.

Aku hanya tersenyum tipis.

-

"Babe, kau mau ini tidak?" Hanna menawarkanku kue yang dia bawa. Aku langsung mengambil dan memakannya.

Aku dan Hana sekarang sudah 3 bulan berpacaran. Ini menandakan bahwa aku benar-benar serius padanya. Aku bukan ingin memainkan dia atau perasaannya. Setelah Emily, aku tidak bisa menemuksn siapa pun ssmpai aku bertemu Hanna. Dia baik, perhatian padaku, dia orang nya blak-blakan dan itu yang membuatku suka padanya. Dia tidak pernah berbohong padaku. Dia benar-benar wanita yang sempurna.

Saat aku sedang memakan kue dari Hanna, Mona pun datang menghampiri kami. "Hi hun!" Dia menyapa Hanna dan memeluknya. Mereka sudah dekat sebelum aku berpacaran dengan Hanna. "Oh hi Justin." Dia menyapaku seadanya karena kami tidak dekat. Ku rasa dia membenciku. Namun aku tidak peduli :)

Beberapa saat setelah Mona menyapa, mataku tertuju kepada perempuan yang sedang berjalan sendirian menuju kursi taman. Entah mengapa, aku jadi penasaran dengannya.

"Apa yang kau lihat?" Tanya Mona sinis. "Perempuan itu? Nobody knows her. Mungkin saja murid baru."

Kulihat Hanna memutar bola matanya. "Mona, perempuan yang paling cantik di Amerika, bisakah kau bersikap baik kepada Justin? Dia pacarku. Ayolah." Hanna memohon kepada Mona dan dia mengangguk pasrah.

"You know what? I love you so much." Aku memalingkan wajah Hanna tepat kearahku dengan kedua tanganku.

"Oh Justin, i love you too." Lalu aku dan Hanna berciuman dan aku sudah tahu pasti Mona kesal.

-

Skip to the D-Day.

Semenjak aku melihat perempuan yang duduk di taman itu, aku diam-diam tidak bisa berhenti memikirkannya. Ya, setan di dalamku mulai menguasai ku lagi. Aku telah berselingkuh dari Hanna selama sebulan ini. Aku tidak bisa memungkiri kalau perasaanku tidak bisa menetap pada satu perempuan.

Hubunganku dan Hanna baik-baik saja. Bahkan dia tidak curiga sedikit pun kalau aku bermain dengan perempuan lain dibelakangnya. Itu karena aku membagi waktu antara Hanna dan Alison. Namun kurasa Mona menaruh curiga padaku.

Hari ini, aku mengiyakan ajakan Hanna untuk nonton film di bioskop. Sekarang pukul 2 siang, dan masih ada dua jam lagi waktu senggangku. Aku menelepon Ali dan mengajaknya untuk naik ke mobilku. Entah kemana aku akan membawanya.

"Hey baby," sapaku pada Alison ketika dia membuka pintu mobil dan duduk di bangku penumpang. Aku dan dia bertemu di belakang halaman sekolah. Tempat yang sangat strategis untukku dan dia.

"Hey," dia membalas sapaanku. "So, what are we going to do now?" Tanya nya nakal. Aku sangat suka sekali ketika Ali bermanja-manja kepadaku.

"Memangnya kau mau melakukan apa bersamaku?" tanyaku balik. "Kita masih punya waktu dua jam karena aku akan nonton bersama Hanna."

Wajah Alison mendadak kesal. Bagaimana tidak, aku masih berpacaran dengan Hanna sekaligus berpacaran dengannya. Aku belum bisa berbuat apa-apa sampai aku yakin siapa yang harus aku pertahankan.

"Ayolah, jangan marah, Ali. Aku akan memutuskannya sebentar lagi. Percaya padaku, oke?" Aku mencoba meyakinkannya dan dia mengangguk senang. Lalu aku mencium bibirnya.

Selang beberapa detik, kaca mobilku diketuk dengan kasar. Mau tidak mau aku melepas ciuman itu dan menghadap kaca dengan kesal. Hanna? Mona? Sialan! Aku membuka pintu mobil dengan cepat dan berhadapan langsung dengan Hanna.

"Apa yang kau lakukan dengan perempuan jalang itu?" tanya Hanna sambil berteriak.

"Benar apa yang aku bilang, kan? Pria tolol ini menyelingkuhimu." Ucap Mona mengompori Hanna. Sialan perempuan gila ini.

"Apa kurangnya aku sampai kau selingkuh dariku? Aku selalu menuruti apa katamu, aku tidak pernah melarangmu melakukan apapun yang kau suka, apa? Kenapa kau tega?" Hanna menangis histeris dan Mona memeluknya. Sungguh drama sekali.

Aku tidak bisa menyembunyikan ini lagi. Aku harus jujur pada Hanna. "Aku menyukainya. Aku menyukai Alison. Dia memberikanku hal yang tidak bisa kau beri. Dia sempurna dan aku hanya mau bersama dia. Aku tidak pernah mencintaimu." Aku pergi dari hadapan Hanna dan masuk ke mobil.

"It's over between me and Hanna. You're now my only girlfriend, Alison." Aku kembali menciumnya.

-

to be continued

makasih bgt utk yang masih baca story ini sampai part ini di publish. mudah2an part selanjutnya cepat selesai dan aku bisa nyelesain story ini... btw aku harus mikir2 ceritanya gmn soalnya lupa wkwk

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 17 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Truth or DareTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang