Tanpa edit langsung publish..maaf kalo masih banyak typo dan feel yang kurang pas. Lagi seneng ama lagu di mulmed..meskipun g nyambung bolehlah qt dengerin sama2 sambil baca..Happy reading
*****Febrian dan Ferdian tengah merayu dua orang gadis saat Rafael datang. Dan sekejap saja dua orang gadis itu langsung beralih mendekati Rafael. Si kembar langsung berdecak sebal sambil meneguk minuman mereka. Tapi saat melihat Rafael menolak rayuan dua gadis seksi tadi, si kembar langsung terkekeh geli membuat Raul yang barusan masuk dilewati dua gadis yang kecewa tadi menjadi heran.
"Apa yang kalian tertawakan?" tanya Raul pada si kembar yang masih tertawa dan Rafael yang menenggak minumannya.
"Itu si Sandra sama Ratna sok jual mahal ke kita, ada Rafael langsung nemplok, eh sama Rafael malah diusir. " jawab Ferdian.
"Tumben juga si Rafael nolak bodinya Ratna. Biasanya dia doyan yang toge-toge macam si Ratna." timpal Febrian disambut anggukan setuju dari kembarannya.
"Ckk..apaan,sih kalian.."gerutu Rafael mendengar kawan-kawannya membicarakan dirinya.
Raul turut tertawa mendengar cerita Ferdian dan Febrian serta gerutuan Rafael.
" Kan selera tuan muda sudah berubah. Dia sekarang carinya perawan yang manis, mungil, keliatan polos dan yang paling penting masih sekolah.." goda Raul.Rafael mengumpat mendengar ucapan Raul. Febrian dan Ferdian yang awalnya tidak paham omongan Raul langsung tertawa begitu ingat siapa yang dimaksud.
"Hahh.. Beneran tuh cewek masih virgin dan masih belum lulus sekolah..?Gila tuh cewek. Si Raul aja sampe kecolongan...Gimana Raf, rasanya merawanin anak sekolahan..? Hahaha" celetukan-celetukan yang bersahutan keluar dari Febrian dan Ferdian.
"Begitulah..dan sialnya gue lupa nggak pake pengaman malam itu. Kan Raul bilang dia udah ama cowoknya. Gue anggap dia aman dan juga tau tentang pil KB. Nggak taunya... Sial banget.. Muga-muga aja dia pas nggak masa subur.." gerutu Rafael yang langsung dibalas dengan semburan tawa kawan-kawannya.
Raul hanya menggelengkan kepalanya dan meneguk sedikit minuman favoritnya. "Dan kalian tahu, apa yang baru aja tuan muda Rafael ini lakukan?" goda Raul seraya melirik Rafael yang masih mengumpat dan si kembar yang kini menatapnya antusias.
"Sialan kalian.. Gue lagi pusing juga.. Nggak bisa bayangin kalo Papi sama Mami tau. Bisa habis gue.."
Febrian mengibaskan tangannya ke arah Rafael, bahwa mereka tidak tertarik mendengar keluhan Rafael dan lebih tertarik dengan apa yang akan disampaikan Raul.
"Cepetan, Raul.. Apa yang Rafael lakukan tadi?" desak Ferdian.
"Dia minta gue lepasin si Roselyn biar nggak jadi hostess di sini.. Nggak sekedar ambil lelangan. dia juga berani beli putus tuh cewek. Alasannya si Roselyn nggak pantes jadi jalang. Kenapa gue yakin kalo Rafael main hati kali ini, ya?" jelas Raul. Ferdian dan Febrian ternganga mendengar penjelasan Raul. Sedetik kemudian.. tawa mereka meledak. Ferdian menepuk pundak Rafael.
Rafael makin mengumpat. "Bukan gitu, dia aja nggak tau cara muasin pelanggan. Ntar lo juga yang rugi." kilah Rafael.
"Semua jalang di sini juga kayak gitu awalnya,Raf.." sahut Raul
"Lo suka sama tuh cewek, siapa namanya? Rosi? Rosa? " goda Febrian.
"Roselyn.. Apaan sih..? Norak kalian. Gue cuma nggak tega aja gadis sekecil dan sepolos dia harus jadi pelampiasan laki-laki maniak macam kalian" ujar Rafael gusar.
"Kenapa cuma kami? Kan elo yang nafsunya paling gede. Gue yakin pasti si Roselyn nggak bisa jalan seharian setelah elo perawanin dia. Hai, Boy.. Wajah lo kebaca banget, Lo jatuh cinta sama dia." ucap Ferdian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dalam Dekapan Sang Malaikat
Roman d'amourRoselyn tak pernah menyangka dirinya harus mencicipi kelamnya dunia yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya. Menjual tubuhnya pada laki-laki asing terpaksa ia lakukan karena tuntutan kebutuhan saat tak ada lagi tempatnya bersandar. Nasib pula yang m...