Chapter 4

7.1K 697 11
                                    

Jangan lupa vote, maaf bila masih banyak typo dan feel yg kurang ngena. Selamat menikmati.
***
Hingar bingar musik menyambut Rafael yang memasuki bangunan Excluse Club & Pub yang dari luar nampak seperti tempat hiburan malam lainnya. Lampu berwarna warni nampak menghiasi di setiap sisi bangunan. Apalagi lusa adalah anniversary Excluse. Banyak agenda dan promo menarik sejak minggu lalu untuk para pengunjung dan member Premium Club terkenal ini.

Rafael salah satu orang terdekat dari pemilik Club ini tentu saja bisa merasakan fasilitas - fasilitas istimewa club ini lebih awal dari para pelanggan lainnya.

Seorang pegawai Club mengantarkan dirinya ke sebuah bilik VVIP yang telah dipesankan Raul untuk mereka berkumpul malam ini. Puluhan pasang orang yang berdansa di lantai dansa diiringi musik atraktif dari DJ kenamaan ibu kota yang jadi guest star malam ini dilewati Rafael tanpa sekalipun ingin berhenti menanggapi liukan tubuh gadis-gadis yang sesekali mendekatinya.

Suara tawa terdengar saat Rafael memasuki bilik mewah VVIP. Rupanya selain dirinya, Raul mengajak pula si kembar sahabatnya, Ferdian dan Febrian yang memiliki  bisnis ekspor-impor kargo berkelas multinasional.

Mereka berempat bersahabat sejak beberapa tahun lalu bertemu di AS saat Rafael dan si kembar kuliah bisnis di kampus yang sama. Raul yang kebetulan sedang berlibur dan "study banding" versi dia untuk bisnis hiburan malam yang baru dirintisnya dulu, bergabung untuk hangout saat mendengar Rafael, Ferdian, dan Febrian ngobrol dengan bahasa Indonesia di klub malam yang saat itu dikunjunginya.

Sejak saat itu mereka akrab dan sering berkumpul bersama. Apalagi setelah Rafael dan si kembar pulang ke tanah air. Club Excluse jadi markas tetap setiap kali mereka ingin bertemu.

"Weeheee... Anak mami akhirnya bisa keluar malam lagi." Si kembar menyambut Rafael dengan sorak sorai yang dijawab dengan umpatan dari Rafael.

Pelayan yang tadi mengantar Rafael mencatat pesanan tamu Raul sebelum keluar dari ruangan itu. Tak sampai 15 menit minuman dan makanan kecil tersaji di meja depan mereka.

"Jadi ada berita apa yang sampai membuat ibu suri datang tiap malam ke tempat lo, Raf?" tanya Raul pada Rafael yang tengah minum.

"Biasalah, minta gue cepet nikah.." jawab Rafael santai. Setelah meminum beberapa sesapan dia merogoh kantong celananya untuk mengeluarkan sesuatu.

"Nih..sampe gue dikasih beginian. Gue disuruh pilih salah satu dari mereka." Rafael menaruh tumpukan foto yang diberikan maminya ke meja dan segera saja diserbu oleh ketiga sahabatnya.

"Dan semua bikin gue ngumpat sedari tadi. Tuh cewek-cewek hampir semuanya udah pernah one night stand ama gue. Ada dua kalo nggak salah yang belum, soalnya mereka sedang di luar negeri. Dan gue harus nikah ama cewek kayak mereka? No way.." gerutu Rafael yang disambut tawa teman-temanya.

" Coba mami lo tau kelakuan nih cewek-cewek. Kagak bakal dikenalin elo kali, Raf.." ujar Ferdian disambut anggukan oleh Febrian.

Raul hanya tersenyun tenang seperti biasanya. Dia juga melihat-lihat tumpukan foto tadi. Benar kata Rafael, semua gadis ini adalah member tetap Club Excluse. Mereka semua sama liarnya dengan kebanyakan anak konglomerat yang menikmati semua fasilitas dunia malam. Mabuk, dugem, ONS. Kalaupun ada anak konglomerat yang nggak terjerumus dunia malam alias anak baik-baik, pasti nama anak itu nggak ada di buku tamu Excluse. Semudah itu membedakannya.

"Jadi buat malam ini, lo mau gerilya di bar atau pake hostess gue? Siapa tau bisa kenalan lagi ama anak kenalan nyokap elo di sana." goda Raul yang sedang bercanda menanggapi celetukan-celetukan si kembar.

"Make punya lo aja, Sob... Tapi kalo bisa yang belum pernah gue pake. Takutnya mereka ke-GR-an gue pake lebih dari sekali." jawab Rafael sekilas.

Raul nampak menelpon beberapa orang sebelum akhirnya memanggil pelayannya menggunakan tombol khusus yang tersedia di bilik tersebut. Karena memang bilik VIP dan VVIP tak nampak dari luar meskipun terbuat dari kaca juga. Tapi orang yang ada di dalam nya bisa melihat aktivitas di luar bilik. Pengunjung di luar hanya bisa melihat pintu yang berjarak berderet bertuliskan VIP/VVIP dan nomer bilik tanpa bisa melihat bagian dalamnya tanpa memesan khusus ruangan tersebut.
Meskipun begitu fasilitas di luar juga nyaman dengan banyaknya kursi dan sofa di sekeliling lantai dansa dan panggung untuk pertunjukan DJ ataupun hot dance.

Dalam Dekapan Sang MalaikatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang