Aku benar-benar tidak percaya dengan semua ini. Bagaimana mungkin dia tidak lulus? Dia adalah murid paling pandai di kelas kami. Pemilik rangking 1 setiap akhir semester. Aku sungguh tidak percaya Nurul tidak lulus. Memang aku tahu dia sedikit bermasalah dengan pelajaran Bahasa Inggris. Tapi anak-anak lain malah ada yang lebih bodoh lagi, tapi mereka semua lulus! Lebih parah lagi Nurul sekarang harus terbaring tak sadarkan diri di rumah sakit. Ya Allah! Sungguh malang nasib anak itu…
Aku baru tahu tadi kalau Nurul sudah satu hari koma di rumah sakit Zainal Abidin. Kata ibunya dia langsung syok dan sangat terpukul begitu dia tau tidak lulus UN. Kemudian dia langsung jatuh pingsan tak sadarkan diri. Ada kerusakan yang fatal di kepalanya akibat benturan keras ketika dia jatuh di lantai. Sekarang keadaannya semakin kritis di rumah sakit. Aku mengutuk diriku sendiri, bagaimana aku bisa tidak tahu musibah yang menimpa kawanku ini.
Hari ini kami menjenguknya bersama pak Sulaiman. Begitu sampai di rumah sakit aku melihat Nurul terbaring dengan mata terpejam. Wajahnya sangat pucat seperti mayat. Kulihat ibunya disamping tiada henti-hentinya menangis. Begitu juga dengan kawan-kawan. Semua menangis melihat keadaan Nurul. Aku sendiri merasa sangat sedih melihat keadaan Nurul sekarang, walau air mataku tidak keluar. Bagaimana aku tidak sedih melihat kawan sendiri mengalami musibah yang sangat berat seperti ini. Ujian tidak lulus kemudian sekarang harus terbaring kaku tak sadarkan diri. Kematian seakan-akan sedang mengintip di setiap sudut ruangan.
“Nak, bangun nak.. kamu harus sembuh. Lihat ini kawan-kawanmu datang menjenguk…” ibunya berusaha membangunkan Nurul. Air mata masih mengalir di pipinya. Namun Nurul tidak bergerak sedikitpun. Aku hanya bisa mendoakan kesembuahan baginya diwaktu mustajab ini. Ya Allah sembuhkanlah kawan kami ini, jangan biarkan dia mati dalam keadaan menyedihkan seperti ini. Hanya Engkaulah yang bisa menyembuhkan hamba-hambamu!
Setelah menjenguk Nurul sekitar 10 menit, kami semua mohon pamit sama ibunya.
“Sabar buk, insya Allah Nurul akan sembuh. Kami semua mendoakannya. Sekarang kami pamit dulu ya, buk!” kata pak Sulaiman berpamitan kepada ibunya Nurul.
Ketika kami melangkah keluar ruangan tiba-tiba ibu Nurul bertanya kepada kami,
“Siapa di antara kalian yang bernama Zulkifli?”“Saya buk!” jawabku sambil menunjuk ke dadaku.
“Tolong kamu jangan keluar dulu nak, ada yang ibu bicarakan denganmu!” Akupun tidak jadi melangkah keluar. Pak Sulaiman dan kawan-kawan semuanya sudah keluar dari ruangan. Aku kembali melangkah ke tempat Nurul terbaring kaku. Dalam hati aku bertanya-tanya apa yang ingin ibunya Nurul bicarakan denganku. Kenapa harus denganku seorang?
“Nak Zulkifli, ada hubungan apa kamu dengan anak saya, Nurul?” aku kaget mendengarkan pertanyaan ibunya Nurul. Kenapa beliau bertanya seperti itu.
“Gak ada buk, kami hanya teman satu kelas. kenapa ibu bertanya seperti itu?” Tanya ku heran.
“Ibu menemukan beberapa lembar foto kamu tadi pagi di bawah kasur Nurul. Di belakang lembaran foto ini, dia banyak menulis perasaan hatinya kepadamu!”. Jawab ibunya Nurul. Kemudian ibunya meyerahkan enam lembar poto kepadaku.
Ternyata benar keenam poto tersebut adalah diriku. Tapi kapan dia mengambil poto-poto itu. Aku tidak pernah melihat dia memotret diriku. Atau mungkin saja dia mengambilnya tanpa sepengetahuanku. Ku lihat di belakang kelima lembar poto tersebut penuh dengan tulisan kecil yang tersusun rapi. Aku penasaran apa yang sebenarnya ditulis oleh Nurul tentang diriku. Aku tak sabar ingin membaca semua tulisan yang ada dibelakang lembaran-lembaran poto itu.
Foto bertama:
Namanya Zulkifli. Nama yang selalu membuat diriku merasa bersyukur karena ditakdirkan berjumpa dengan cowok seperti dia. Orangnya pintar dan baik hati. Dia memang tidak terkenal sebagai siswa yang berprestasi. Di sekolah dia malah terkenal dengan sebagai siswa yang gila main bola. Tapi aku tahu dia adalah siswa yang cerdas. Aku tahu itu dari buku-buku yang biasa dia baca. Sering sekali ku lihat dia pergi ke pustaka sekolah.

KAMU SEDANG MEMBACA
The True (Sudah Terbit)
AléatoireKawan, izinkanlah kupinjam penglihatan kalian sejenak untuk membaca novel sederhana ini... Ini tentang cita-cita besar seorang remaja.... Tentang cinta rumit nan unik... Tentang kerja keras dan tekad baja.... Tentang kisah para pendekar ilmu.... Ten...