[ Edisi revisi 01 Feb '18 ]—[ Revisi kedua 10 Ags '21 ]
Judulnya menarik nggak? Enggak ya? Yaudah nggak papalah ya😄
ʜᴇ'ꜱ ᴍʏ ʜᴜꜱʙᴀɴᴅ
Mata seindah lautan menatapnya penuh kerinduan.
"Ah, ternyata kamu benar-benar Allard!" ujar wanita itu pelan, lalu tiba-tiba menghambur ke pelukan Allard yang masih terduduk di kursinya.
Sedangkan, lelaki itu hanya bisa terdiam, dia tidak menyangka wanitanya yang dulu, kini telah kembali padanya lagi(?).
"Aku sangat merindukanmu. Aku mencarimu. Kemana saja kamu selama ini?" isak wanita itu di pelukannya.
Allard hanya diam, dia tidak tahu akan menjawab apa. Dia bingung. Sekarang dia bingung dengan perasaannya sendiri, antara rasa cintanya kepada Ayra yang sekarang sudah berstatus sebagai istrinya, atau wanita yang merupakan cinta pertamanya? Tapi entah kenapa, melihat wanita ini berada di pelukannya, dia juga merasa sangat senang.
Ayra baru saja keluar dari toilet, dan berniat untuk menyusul suaminya. Namun, pemandangan yang dia lihat membuatnya mengurungkan niatnya. Dia hanya menatap datar pasangan itu dari kejauhan, mengerjabkan matanya pelan. Mungkin dia terlihat cuek-cuek saja, terlihat tidak peduli sama sekali, namun tanpa orang tahu, perasaannya telah hancur.
Kepercayaannya pada Allard hancur sudah. Setelah dia membangunnya dengan susah payah, atas kemauan pria itu, namun kini pria itu sendirilah yang menghancurkannya.
'Aku tidak tahu kalau akan sesakit ini,' batin Ayra, tak menyangka patah hati akan sesakit ini. Bibirnya melengkung, menciptakan senyuman miris. Menertawakan nasibnya sendiri.
Di dalam sana, kini wanita itu telah melepas pelukannya, lalu duduk di samping Allard. Matanya sembab, namun wajahnya tetap cantik, masih sama seperti dulu. Dia, Vayla, mantan kekasih Allard, cinta pertama dari seorang Allard Chaiden Walter.
"Apa kamu tidak merindukanku?" tanya Vayla tiba-tiba.
Namun, Allard hanya terdiam sambil menatapnya. Pria itu bingung, dia merindukannya, tapi entah kenapa rasa rindunya terasa berbeda, bahkan sangat berbeda.
"Apa sudah ada wanita lain?" tanya Vayla lagi, takut berita yang dia dengar selama ini benar adanya.
Lagi-lagi Allard hanya diam.
"Aku dengar, kamu sudah menikah. Itu tidak benar, kan?" tanya wanita itu lagi, yang kini berubah ceria, mencoba menutupi rasa sedih dan kecewanya.
"Hm, aku sudah menikah," jawab Allard dengan nada datar dan wajah tanpa ekspresi.
Vayla menatapnya terkejut. Hatinya terasa sangat sakit. Ia menyesal, sungguh menyesal. Dengan bodohnya dia menyia-nyiakan pria yang sudah dipastikan akan membuat hidupnya bahagia. Dan malah menyerahkan dirinya pada pria yang sekarang sudah bangkrut dan jatuh miskin.
"Ta-tapi, kamu bilang kamu tidak akan mencintai wanita lain selain aku, kan? Dulu kamu mengatakan itu. Tapi sekarang, kenapa kamu mencintai wanita lain? Kamu berbohong padaku...," ungkap Vayla tak percaya dan mulai berlinang air mata.
"Tapi, kaulah yang meninggalkanku," sahut Allard masih dengan nada datarnya. Seketika, kenangan tentang kejadian malam itu berputar di kepalanya. Tangannya mengepal dengan erat di bawah meja.
Vayla tertegun, ternyata lelaki tampan di hadapannya masih mengingat kejadian waktu itu. Malam yang begitu laknat baginya.
"Al-Allard, itu tidak seperti yang kamu lihat. Malam itu aku benar-benar mabuk, kamu tahu kan keluargaku? Aku benar-benar frustasi. Aku tidak tahu kalau dialah yang membawaku. Aku kira dia adalah kamu, karena yang ada dalam pikiranku hanya kamu. Kamu harus mempercayaiku, Allard," jelas Vayla, yang kini mulai menangis sesenggukan, mencoba menarik atensi lebih dari pemuda yang sangat berbeda jauh dengan sosoknya di masa lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
He's My Husband [ REPUBLISH ]
Roman pour Adolescents[ REPUBLISH ] Beberapa bagian akan berubah, sesuai rencana. Semoga gak jauh-jauh dari ekspektasi kalian, ya... . . Hidup memang keras. Tapi, sekeras apapun itu, tetap saja kita harus menjalaninya. Seperti kehidupan seorang Zayra Zeyna. Mungkin, kehi...