[ Edisi revisi 14 Februari '19 ]
ʜᴇ'ꜱ ᴍʏ ʜᴜꜱʙᴀɴᴅ
Malam ini, semua bersuka cita atas kembalinya Ayra dan sembuhnya Allard. Mansion mewah yang selama tiga bulan ini nampak mati, sekarang mulai hidup kembali dengan adanya kembali utuhnya keluarga itu.
Keluarga Walter mengadakan pesta besar-besaran dengan mengundang beberapa kolega bisnis, kerabat dekat maupun jauh, dan beberapa teman Allard semasa senior high dulu.
Sekolah? Karena kehamilannya sudah memasuki minggu ke dua puluh dua atau lima bulan lebih dua minggu, dia sudah tidak bisa melanjutkan sekolahnya di SIHS lagi. Maka dari itu, dia melanjutkannya dengan home schooling, dan beberapa bulan lagi, dia sudah harus menghadapi ujian kelulusan. Waktu yang cukup singkat untuk mengejar ketertinggalannya.
"Ayra!" panggil seseorang dari pintu utama. Merasa dipanggil, gadis itu pun menoleh mencari sumber suara dan mendapati seorang gadis cantik tengah menghampirinya.
"Alana?" gumamnya. Gadis itu benar-benar cantik malam ini.
"Aku sangat merindukanmu, Ay," ujar Alana seraya memeluk Ayra yang masih terduduk di kursi roda.
Ayra pun membalas pelukan sahabatnya itu. "Aku juga sangat merindukanmu."
"Dimana Kak Axel?" tanya Ayra setelah melepas pelukannya.
"Dia sedang berkumpul dengan teman-teman dan jalang-jalangnya entah dimana, aku tidak peduli!" jawab Alana kesal.
"Kenapa kamu tidak ikut? Pasti banyak wanita yang menggodanya," goda Ayra seraya tersenyum melihat sahabatnya yang terlihat lucu kalau sedang kesal.
"Sudahlah, biarkan saja dia. Aku tidak mau membahasnya lagi," ujar Alana tak acuh.
"Oh, benarkah itu?" tanya Axel tiba-tiba, seraya memeluk kekasihnya itu dari belakang.
"Kenapa kamu disini? Sana pergi saja bersama jalang-jalangmu itu! Disini tidak cocok untukmu, kamu lebih cocok di club-club malam! Dan kembalilah ke spesiesmu yang dulu, tinggalkan aku!" ujar Alana berapi-api.
"Hei hei, ternyata calon istriku ini bisa cemburu juga, hmm?" goda Axel tanpa ada niatan minta maaf atau sejenisnya yang membuat Alana semakin kesal.
"Cih! calon istri? Dalam mimpimu!" balas Alana sarkastik. Dia menatap tajam Axel, lalu melepas paksa pelukan pria itu. Dan saat itu pula, Zhio datang untuk menyapa Ayra.
"Hai, Kak? Kak Allard kemana?" sapa Zhio menghampiri sang kakak.
"Dia sedang ada urusan sebentar. Memangnya ada apa?" tanya Ayra heran.
"Ada yang ingin kubicarakan dengannya. Tapi, mungkin nanti saja kalau acaranya sudah selesai," jawab Zhio. Dia tidak mungkin mengatakan keperluannya dengan sang kakak ipar. Kakaknya tidak boleh tahu.
"Hai, Zhio. Kamu sendirian? Keyra mana?" tanya Alana yang baru saja terlepas dari Axel, dan sudah bergelayut manja di lengan kokoh Zhio.
"Keyra sedang ke kamar mandi," jawab Zhio merasa risih dengan Alana, takut-takut Keyra akan salah paham padanya.
Tiba-tiba Alana mencium kilat pipi Zhio, saat Axel sudah ada di hadapannya dengan tatapan marah karena melihat sang pujaan hati tengah bergelayut manja di lengan pemuda yang sayangnya juga tak kalah tampan darinya.
Melihat sang kekasih yang mencium pipi Zhio, amarah Axel pun semakin meledak.
"Kak Alana, kenapa Kakak tiba-tiba menciumku?" tanya Zhio terkejut. Alana pun memberi kode pada Zhio dengan melotot galak.
KAMU SEDANG MEMBACA
He's My Husband [ REPUBLISH ]
Teen Fiction[ REPUBLISH ] Beberapa bagian akan berubah, sesuai rencana. Semoga gak jauh-jauh dari ekspektasi kalian, ya... . . Hidup memang keras. Tapi, sekeras apapun itu, tetap saja kita harus menjalaninya. Seperti kehidupan seorang Zayra Zeyna. Mungkin, kehi...