[ Edisi revisi 10 Ags '21 ]
ʜᴇ'ꜱ ᴍʏ ʜᴜꜱʙᴀɴᴅ
Setelah kembali ke mansion, Zhio langsung mengemasi barang-barangnya. Dia berencana kabur dari sana tanpa membawa harta benda keluarga Walter sedikitpun, termasuk motor ducati-nya yang diberikan sang kakak ipar.
Dengan mengelabui beberapa pelayan, penjaga, serta bodyguard—tanpa diketahui Damian, Lily, maupun Keyra— akhirnya Zhio dapat keluar dari area mansion tersebut.
Setelah menghadang taxi, dengan laptopnya, dia pun segera melacak keberadaan kakaknya. Namun, seperti ada yang sengaja menghilangkan jejaknya. Pantas saja, dia tidak bisa melacaknya dengan ponsel tadi. Dengan cekatan, jarinya menari di atas keyboard. Memasukkan virus pada perangkat yang telah menyembunyikan posisi ponsel kakaknya. Dalam hitungan menit, dia pun berhasil memasukkan virusnya pada perangkat si hacker dan segera mencari data ponsel milik kakaknya. Ketemu!
"Pak, putar arah ke jalan xxx!" pinta Zhio pada sopir taxi yang diiyakan oleh sang sopir.
Zhio merupakan hacker yang cukup handal, bahkan bisa dikatakan dia adalah cracker. Pernah beberapa kali, untuk memenuhi kebutuhan sekolahnya agar tidak terlalu membebani sang kakak, dia menerima tawaran untuk membobol data perusahaan yang cukup besar.
Hal itu pula yang membuat Allard harus menyewa seorang hacker yang terhandal di Amerika, karena Zhio sendiri yang sengaja menyembunyikan data kakaknya.
Taxi yang membawanya pun berhenti di jalan dekat hutan. Setelah membayar biaya perjalanannya dan berterimakasih, taxi itupun berbalik arah kembali ke kota. Jalanan itu sangat sepi dan gelap, lampu jalannya hanya berupa tiang kecil dengan lampu yang tak begitu terang, jaraknya pun sangat berjauhan antara satu tiang dengan tiang yang lain. Tentu saja, karena itu bukanlah jalan utama dan sepanjang beberapa kilometer, hanya terdapat pepohonan yang menjulang tinggi di sisi kanan kiri jalan.
Pikiran-pikiran negatif tentang keadaan sang kakak sempat membuat langkahnya terhenti. Jantungnya berdegup kencang. Namun, dengan keyakinan bahwa setidaknya sang kakak masih hidup, dia pun memantapkan langkahnya memasuki hutan yang lebih gelap dibanding jalanan tadi.
Data lokasi ponsel kakaknya sudah dia pindahkan ke ponselnya. Dengan ditemani senter kecil, langkahnya terdengar cukup jelas bersama suara binatang malam yang saling bersahutan. Beberapa langkah di depan, dia melihat jalan setapak yang cukup untuk sebuah mobil. Meski sudah ditumbuhi tanaman liar, namun dia dapat melihat jejak bekas ban mobil yang melindasnya. Langkahnya pun semakin mantap memasuki gelapnya hutan.
11.15 p.m
Malam semakin larut, suasana hutan malam itu pun semakin mencekam. Namun, hutan menakutkan itu masih tak cukup untuk menyiutkan nyali seorang Kenzhio Nathanael Levyn untuk menemukan sang kakak.
Setelah kurang lebih lima belas menit berjalan, akhirnya Zhio melihat sebuah rumah tua berjarak beberapa meter di depannya. Meski gelap, namun dia dapat melihat cahaya remang-remang di dalam sana. Titik ponsel kakaknya pun tepat berada di rumah tua itu. Sepertinya kakaknya di dalam.
Dengan langkah penuh kehati-hatian agar tidak menimbulkan suara, Zhio mendekati rumah itu. Dia mengecek keadaan di dalam rumah, namun dia tidak bisa melihat apapun dari jendela yang tertutup oleh palang-palang kayu. Sampai tiba-tiba terdengar suara langkah kaki yang keluar dari bangunan tua tersebut. Nampak dua orang berbadan besar berjalan keluar menuju ke belakang rumah, kemudian menghilang di lebatnya hutan.
Mengambil kesempatan itu, dia segera mengendap-endap masuk ke rumah tua tersebut. Keadaan di dalam sangat gelap, rumah itu cukup besar, terdapat banyak ruangan dengan lorong berkelok-kelok. Lumut yang tumbuh menutupi hampir seluruh dinding, lantai yang sudah hampir rusak seluruhnya, serta atap yang rusak di beberapa bagian, membuat rumah tua itu terlihat menakutkan.

KAMU SEDANG MEMBACA
He's My Husband [ REPUBLISH ]
Teen Fiction[ REPUBLISH ] Beberapa bagian akan berubah, sesuai rencana. Semoga gak jauh-jauh dari ekspektasi kalian, ya... . . Hidup memang keras. Tapi, sekeras apapun itu, tetap saja kita harus menjalaninya. Seperti kehidupan seorang Zayra Zeyna. Mungkin, kehi...