[ Edisi revisi, 01 Feb '18 ]—[ Revisi kedua 14 Ags '21 ]
ʜᴇ'ꜱ ᴍʏ ʜᴜꜱʙᴀɴᴅ
Di tengah gelapnya malam, Allard melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi mencoba menyusul taxi yang membawa istrinya. Namun terlambat, taxi itu sudah menghilang bak ditelan bumi. Alhasil, lagi-lagi Allard menabrak pembatas jalan. Dan lagi-lagi kepalanya membentur stir mobil.
Untuk saat itu, Allard tak lagi berusaha bangkit. Tetes demi tetes cairan bening keluar dari mata abu-abu terangnya. Pria dingin nan kejam itu menangis. Menangis dan terus menangis. Untuk pertama kali dalam hidupnya, dia menangis karena seorang perempuan selain ibunya. Dan yang bisa membuatnya seperti ini hanyalah Ayra. Kehilangan istri tercintanya seakan kehilangan seluruh hidupnya.
Dug! Dug! Dug!
Allard membenturkan dahinya berulang-ulang dengan air mata yang tak henti-hentinya mengalir.
'Bodoh bodoh bodoh!!! Bodoh bodoh bodoh!' teriak batinnya pada dirinya sendiri karena kebodohannya yang tidak segera menyusul Ayra saat di restaurant tadi.
Baru sekarang dia menyadari sesuatu. Yaitu perubahan Ayra saat terakhir kali melihatnya. Suaranya, nada bicaranya, gaya bahasanya, semuanya. Sekarang, dia baru menyadari bahwa waktu itu istrinya tengah menangis karena dirinya yang terlewat bodoh, sampai tak menyadari bahwa istri manisnya menangis karenanya. Mengingat hal itu, membuat hatinya semakin sakit.
Ya, dia menyadari kalau; saat itu istrinya melihatnya bersama Vayla, saat itu istrinya melihat wanita lain yang ingin mencium suaminya, saat itu dia telah menghancurkan kepercayaan istrinya. Dan...saat itu pula istri mungilnya menahan semuanya sendirian.
"Argh!!!" teriaknya keras, memecah keheningan malam. Namun, detik berikutnya, lagi-lagi dia menangis.
Tak berapa lama kemudian, Damian datang menghampiri Allard, namun kini dia sendirian. Dia menyuruh seluruh anak buahnya yang menjaganya tadi untuk ikut mencari sang menantu secepatnya. Bahkan, dia mengerahkan semua anak buahnya untuk menyebar ke seluruh negara bagian.
Damian terkejut saat mendapati putra sulungnya itu sudah tak sadarkan diri. Dia pun segera membawanya ke rumah sakit.
ʜᴇ'ꜱ ᴍʏ ʜᴜꜱʙᴀɴᴅ
Sudah empat hari berlalu sejak Zhio membawa Ayra pergi, sejak Allard kehilangan sosok istrinya, dan sejak Allard mulai menjadi seperti orang gila.
Sejak dia sadar dari pingsannya, Allard tak pernah berbicara lagi. Dia hanya diam seperti manequin hidup, tak makan, tak minum, tak tidur. Dia hanya tiba-tiba menangis, namun tiba-tiba juga tertawa. Dan yang paling mengkhawatirkan, dia juga terkadang mengamuk. Bahkan, sehari setelah keluar dari rumah sakit, dia pernah mengamuk dan hampir membunuh Dean—salah satu penjaga mansionnya.
Dan akhirnya membuat lelaki gagah itu berakhir di rumah sakit kejiwaan. Ya, Dr. Froze menyatakan bahwa kejiwaan sang tuan muda tengah terganggu dan membutuhkan perawatan lebih intensif. Bukan hanya psikiater pribadi.
Setiap kali Lily mengunjungi putranya itu, dia hanya bisa menangis. Namun, mau bagaimana lagi? Bahkan, sampai sekarang anak buah suaminya belum juga menemukan keberadaan sang menantu. Kemampuan Zhio dalam menghapus jejaknya meningkat pesat, sehingga posisinya sampai kini tak dapat terlacak, meski beberapa hacker sudah dikumpulkan guna memecahkan pertahanan yang dibuat oleh pemuda itu.
Sedangkan, Keyra tidak pernah mengunjungi sang kakak bersamaan dengan keluarganya. Karena setiap kali dia melihat keadaan kakaknya itu, dia juga akan menangis dan terus menangis sampai saatnya Allard harus tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
He's My Husband [ REPUBLISH ]
Ficção Adolescente[ REPUBLISH ] Beberapa bagian akan berubah, sesuai rencana. Semoga gak jauh-jauh dari ekspektasi kalian, ya... . . Hidup memang keras. Tapi, sekeras apapun itu, tetap saja kita harus menjalaninya. Seperti kehidupan seorang Zayra Zeyna. Mungkin, kehi...