Namaku Key, Keysha Septari. Aku gak tau kenapa mama bisa kepikiran memberi nama Keysha Septari, mungkin karena aku lahir di bulan September jadi mama menambahkan itu di bagian nama belakangku.
Oh iya aku lupa. Tiga hari kedepan aku harus mempersiapkan segala sesuatu untuk mengikuti Masa Orientasi Siswa atau yang biasa kita kenal dengan "MOS".
Arggh. Kenapa masuk SMA harus seribet ini sih. Gak kebayang deh nanti, seniornya pasti pada galak, cerewet, ngatur ini itu hmm.***
Yash! Akhirnya, Semua sudah beres! Aku siap berangkat sekolah. Hufth. Semoga hari ini aku ga ketemu sama orang-orang yang bikin mood ku hancur.Aku turun dari minibus yang aku tumpangi sekitar 20 menit yang lalu. Sambil menghela nafas aku bergumam dalam hati. "Waaah. Jadi ini sekolah baruku, semoga lingkungannya membuatku nyaman"
Dari sekian banyak senior yang memakai almamater sekolah yang berwarna hitam, namun entah kenapa aku fokus melihat seorang laki-laki memakai blezer yang sama, lengkap dengan kacamatanya terlihat sedang merapihkan papan nama kelas. "Dia siapa ya? Kelihatannya kok so sibuk banget" gumamku sambil berjalan.
Tanpa pikir panjang aku langsung masuk ke lingkungan sekolah berbarengan dengan siswa lain yang mengikuti MOS. Aku masih melihat kanan kiri untuk mencari teman, siapa tahu ada yang kenal, tapi kayakanya gak ada satupun yang aku kenal disini. Mungkin karena aku murid pindahan dari luar kota.
Karena ini hari pertamaku mengikuti MOS jadi aku belum tau kelasku dimana. Paling hanya melihat dari daftar nama ruangannya saja. Kebetulan namaku ada diruangan 4 dimana ruangan itu berhadapan dengan lapangan. Jadi kalau kesiangan, aku bisa langsung lari ke lapangan hehe.
Aku hendak menyimpan tas di ruanganku, tapi baru saja aku melangkahkan kaki tiba tiba "Brugh" ada seseorang yang menabrakku. Untung saja aku tidak sampai jatuh, sontak setelah itu aku langsung memastikan siapa yang barusan menabrakku.
Aku melihat ke wajahnya, ternyata dia laki-laki yang aku lihat didepan gerbang tadi.
"Eh sorry sorry, saya buru-buru" ucap laki-laki tersebut sambil berlari ke lapangan.
Hah? Dia cuma bilang gitu doang? Gak ada basa basinya?Kesalku belum berakhir, namun suara Pak Guru di mic membisingkan telingaku "diinformasikan untuk siswa baru harap segera berkumpul di lapangan" tanpa pikir panjang aku langsung berjalan ke lapangan, mengikuti setiap arahan yang diberikan Pak Guru, tak ketinggalan juga para senior dari OSIS membantu merapihkan barisan.
Namun mataku tak bisa fokus pada arahan yang sedang diberikan. Mataku terus menerus mencari kakak senior yang telah menabrakku tadi, tepatnya si cowok berkacamata.
Kemana ya dia?
KAMU SEDANG MEMBACA
PERGI
Teen FictionMeski di penghujung waktu, aku harus mengikhlaskanmu untuk tak lagi kumiliki.