BAB 4 : Yogyakarta

900 35 0
                                    

Segala perlengkapan sudah aku siapkan dari jauh-jauh hari untuk berangkat ke Yogyakarta. Dari mulai baju, fisik, dan juga hati. Ah.

Sosok mama menjelma menjadi wanita paling bawel ketika mama tahu kalau aku akan berangkat kesana.

"Key Pokonya kamu disana jangan pisah sama teman-teman kamu"

"Key pokoknya kamu kalau ada apa-apa harus segera telefon mama"

"Key pokoknya kamu harus minum vitamin selama disana"

"Kamu gak boleh telat makan"

"Kamu harus bisa jaga diri"

"Kamu harus dengerin apa kata guru kamu"

Bisa dibayangkan seberapa senangnya aku memiliki seorang ibu yang sangat perhatian.

"Maaaa, Key itu udah gede, key udah 17 tahun sekarang" kataku sambil memasukan baju ke dalam koper.

"Pokoknya mama gak mau kalau kamu sampe kenapa-kenapa disana, mama sudah telfon Kevin untuk ngejagain kamu disana"

"Hah? Ah mama apa-apaan sih pake bilang Kevin segala, Key kan udah gede maaa, Key bisa jaga diri"

"Pokoknya mama gak mau tau, kamu harus dengerin apa kata Kevin"

"Iya iyaa"

Mau gimana lagi? Demi bikin mama jadi tenang, aku turutin aja deh.

Akhirnya segala perlengkapan sudah rapi aku masukan ke dalam koper.
Sekarang, aku harus istirahat untuk besok.

Baru saja aku mau tidur, tiba-tiba notifikasi Line di ponselku menyala.

"Selamat malam Key. Besok bangun pagi ya. Jangan lupa, kita bakalan memulai petualangan besok" satu pesan masuk dari Kevin menghentikan aku untuk tidur.

"Iya Vin, lo udah nyiapin semuanya?"

"Udah nih Key, pokoknya besok gue tinggal berangkat"

"Oke deh Vin, gue tidur dulu ya"

"Selamat tidur peri kecil"

Ah, pesan dari Kevin mampu membuat aku senyum-senyum sendiri sebelum tidur.

***

Pagi ini, sekolah nampak tak seperti biasanya. Hampir semua murid dari kelas XI mengikuti study tour kali ini. Beberapa Bus sudah terparkir rapi di depan sekolah ku. Semua siswa sudah siap dengan barang bawaannya.

"Key? Gue gak sabar deh pengen cepet nyampe disana" ucap Yasmin di sebelahku sambil menatap sekerumunan siswa yang sedang berkumpul.

"Gue juga, eh iya, lo liat Kevin gak? Kok dia belum datang ya"

"Iya nih, dari tadi gue belum liat dia disini, kemana ya, coba di telfon deh Key"

Aku lantas mengambil ponsel ku di saku  jaket ku, dan langsung menelfon Kevin, tapi, nomornya tidak bisa dihubungi.

Tak lama kemudian, akhirnya Kevin datang.

"Dari mana aja si lo? Bikin gue khawatir aja tau gak" ucapku sambil menatap kesal.

"Yaelah, maaf Key, gue tadi nungguin nyokap gue dulu"

Ditengah pembicaraan kami, akhirnya kami semua diarahkan ke lapangan utama untuk nantinya diberi arahan selama disana.

Untunglah aku sekelas dengan Yasmin dan Kevin. Jadi sudah pasti aku satu bus dengan mereka.

***

Kursi ke 4 samping kaca jendela adalah pilihan utama ku. Entah apa rasanya, namun aku senang saja ketika duduk di dalam mobil sambil melihat pemandangan di dalam jendela mobil.

PERGITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang