Pagi ini matahari tak seperti biasanya, seolah malu menampakkan diri dihadapan manusia yang berharap harinya cerah, begitu pun dengan hatinya.
Sama sepertiku. Aku tak berharap akan turun hujan lagi. Aku tak mau cuaca lagi-lagi mewakili keadaan hatiku sekarang.
Tapi nyatanya hujan tetap turun. Entah apa yang membuatku sebegitu bencinya akan hujan. Tapi semenjak hujan mengingatkanku pada Sam, aku tak lagi tertarik untuk bertemu lagi dengan hujan. Sudah. Kali ini, kita coba untuk tidak membahas Sam.
Tahun ajaran baru, hari baru, pembahasan baru, suasana baru, kelas baru, juga lembaran kisah yang baru. Aku harap, kenangan lama sebaiknya tersimpan dibagian paling belakang dalam hidupku.
***
"Key? Lo dapet kelas apa?"
"Eh Yasmin. Gue dapet kelas XI IPS 3 nih, lo?"
"Aaaa ga nyangka banget Key, kita sekelas lagi"
Sebuah rangkulan datang mengejutkan.
"Gue juga satu kelas sama kalian" kata Kevin.
"Eh serius lo Vin? Ah seneng banget gue, akhirnya kita masih tetep bareng-bareng"
Dengan cuaca yang sedang tidak bersahabat hari itu, aku Kevin dan Yasmin memilih untuk ke kantin, kantin menjadi tempat yang selalu kami pilih untuk hanya sekedar mengobrol.
"Eh makan Mie yuk, kayanya enak deh hujan-hujan gini" ucap Yasmin. Memang, Yasmin selalu saja memikirkan makanan.
"Yuk yuk, gue juga laper bat"
Akhirnya kita memutuskan untuk ke kantin. Sangat sepi ternyata, jadi kami tidak terlalu berlama-lama antri untuk mendapatkan makanan.
Seperti biasa, meja ke 3 paling pojok adalah pilihanku jika makan disini. Beruntungnya setiap aku pergi ke kantin, meja itu selalu kosong.
Aku, Yasmin, dan Kevin. Entah apa yang membuat kita begitu ceria hari itu, padahal cuaca sedang tidak bersahabat. Tapi, jika kami sudah berkumpul bertiga, rasanya tak ada kata sedih, walaupun faktanya memang sedih, tapiii selalu tertutupi jika sudah bersama mereka. Ah, mereka selalu berhasil membuat mood ku baik.
Saat kami sedang asik menyantap mie itu, dan suasana sedang hening-heningnya. Tiba tiba siswa lain, kira-kira 3 orang perempuan berjalan di samping kami. Tak masalah jika hanya berjalan, tapi satu hal yang membuatku tak ingin melanjutkan makanku. Dia berbicara kepada temannya "Eh iya, gue kok udah lama banget ya gak liat kak Sam".
"Sam? Sam lagi?" Kataku dalam hati.
"Lo kenapa key?" Kevin bertanya kepadaku.
"Engga, gue gak apa-apa"
Tanpa meninggalkan satu kata pun, aku berjalan cepat menuju kelas dengan tatapan kosong.
Sudah, aku fikir berada di kelas XI sekarang semua keadaan akan berubah, tapi nyatanya hatiku tak pernah berubah. Maaf, sudah ingkar janji untuk tidak membahas Sam di awal ceritaku. Tapi nyatanya, aku tidak bisa menghindari itu.
Aku fikir tak ada lagi pembahasan Sam mulai saat ini. Aku ingin hidup tanpa sejuta kebingungan yang terus saja mengangguku. Tapi sepertinya semesta selalu mampu menghadirkan pembahasan tentang Sam dari sudut manapun.
Apa istimewa nya Sam?
Kenanganku saja sepertinya tak cukup untuk bisa dibanggakan. Pertemuan kita hanya sebagai angin lalu saja, tak lama, tak banyak hal manis yang kita lakukan. Tapi Sam mampu membuatku setengah mati melupakannya. Tidak tidak, bukan melupakan, tapi mengikhlaskan.Ah aku hampir gila.
***
Aku berada di kelas sekarang. Heran kenapa aku berjalan meninggalkan mereka di kantin, akhirnya mereka menyusul ku ke kelas.
"Key? Lo gak apa-apa kan?" Yasmin bertanya khawatir.
Masih dengan tatapan yang kosong, aku tak menjawab apapun.
"Key? Ada apa?" Kevin menunjukan rasa ingin tahu nya.
Pertanyaan tak sempat ku jawab.
Pak guru langsung memasuki kelas. Memperkenalkan diri, mengucapkan selamat karena telah berada di kelas XI sekarang, dan memberi kabar bahagia, karena di kelas XI ini kami akan melaksanakan Study Tour. Dan Yogyakarta adalah tujuan utamanya.Kabar itu berhasil membuat teman satu kelasku senang. Seharusnya Study Tour ini menjadi pengalaman yang baik, tapi tidak denganku.
"Eh gue pake baju apa ya?"
"Eh gue duduk sama lo ya?"
"Oke gue bakalan beli oleh-oleh buat orang spesial"
"Aaa pokonya gue pengen banget foto disana"
"Hotelnya gimana ya"
Ah pokoknya banyak kalimat-kalimat yang mereka ucapkan. Antusias sekali. Bagi mereka mungkin Study Tour kali ini akan berjalan dengan semestinya, dalam artian berhasil membuat mereka senang. Tapi, rasanya mungkin berbanding tebalik denganku.
Study tour akan dilaksanakan sekitar akhir bulan desember. Sebenarnya pihak sekolah inginnya awal desember, tapi atas permintaan murid yang kebanyakan ingin merasakan tahun baru di kota istimewa itu, jadi pihak sekolah mengiyakan saja.
Akan ku ceritakan secepatnya bagaimana kisahku di kota penuh kenangan itu. Tapi tidak sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERGI
Teen FictionMeski di penghujung waktu, aku harus mengikhlaskanmu untuk tak lagi kumiliki.